This Author published in this journals
All Journal Al Ashriyyah
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Cara Mengimplementasikan Nilai- Nilai Al-Qur'an Dalam Kehidupan Muhammad Soleh Ritonga
Al Ashriyyah Vol. 2 No. 1 (2016): Al Ashriyyah
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Nurul Iman Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53038/alashriyyah.v2i1.14

Abstract

Melihat kejadian yang terjadi akhir-akhir ini banyak kelompok yang mengatas namakan Islam. Memprihatinkan buat kita kita nama Islam dipakai namun dalam implementasi ajaran-ajaran Islam justru menyimpang dari aturan. Sehingga banyak kita lihat antara sesama saudara kita yang Islam saling membunuh untuk melegalkan idieologinya masing-masing. Ditambah lagi bagaimana tanggapan negara non muslim terhadap umat muslim ang menganggap umat Islam identik dengan teroris. Sebagai umat yang tetap setia kepada junjungan Nabi Muhammad SAW dan mempunai keyakinan tentang kebenaran Islam telah dinodai dengan mengatas namakan agama Islam. Agama Islam merupakan satu-satunya agama yang mendapat legalitas dari Allah. Agama ini bukan buatan manusia, peraturan dan tata cara ibadah berhubungan dengan wahyu yang kebenaranya yang absolut dan hakiki. Seorang muslim tidak terlepas Al-Qur’an karena al-Qur’an memberikan komando untuk mentaati Allah dengan menuruti aturan yang ada dalam al-Qur’an, mentaati Rasul dengan mempercayai Hadith, mentaati Ulil Amri. Islam yang benar dan memberikan rahmat bagi alam semesta harus mengimplementasikan nilai-nilai al-Qur’an. Islam tanpa penerapan nilai-nilai al-Qur’an akan banyak memberikan kejanggalan-kejanggalan dan kerusakan, menimbulkan kebencian yang mendalam dikalangan non muslim. Dengan implementasi al-Qur’an dengan jelas akan kelihatan siapa Islam yang membawa rahmat bagi alam semesta dan Islam yang hanya mengatas namakan Islam. Hal ini yang akan menghindari kita dari paham-paham yang merusak citra Islam.
Membentuk Kepribadian Muslim Yang Kaffah Muhammad Soleh Ritonga
Al Ashriyyah Vol. 3 No. 1 (2017): Al Ashriyyah
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Nurul Iman Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53038/alashriyyah.v3i1.21

Abstract

Banyak kita ketemukan umat Islam yang tidak mengamalkan ajaran Islam secara keseluruhan dalam kehidupan riil yang kita alami. Disatu sisi adanya sebagian golongan yang menjalankan ajaran Islam disisi lain dia juga melaksanakan ajaran agama lain. Adanya percampuaran ajaran yang dilaksanakan. Atau boleh kita istilahkan agama gado-gado. Kalau dibiarkan tentu nanti imbasnya adalah adanya anggapan akan pembenaran ajaran tersebut bersumber dari Islam sendiri. Hal ini tentu tidak kita inginkan. Islam adalah agama yang Universal, yang mengatur urusan diniawi di segala aspek dan bidang. Tentu Islam yang benar adalah Islam yang Kaffah, Islam yang menjalankan segala aturan yang sudah di atur dalam Al-Qur’an dan Hadits yang syari’atnya jelas ditujukan kepada umat Nabi Muhammad. Yang intinya adalah melaksanakan rukun Iman, rukun Islam dan Ihsan.Dari ketiga aspek tersebuta ada hal-hal aktifitas yang bersifat lahiriyyah harus dilakunan, ada juga hal-hal aktifitas batiniyyah yang harus dilakukan. Kedua hal ini harus dilakukan secara bersamaan, kalu tidak maka akan menimbulkan ketidak seimbangan nanti dalam kehidupan yang menimbulkan orang tersebut jadi Zindiq atau orang tersesat.
Alam Semesta Dalam Pandangan Filosofi Islam Dan Ahli Tafsir Muhammad Soleh Ritonga
Al Ashriyyah Vol. 4 No. 2 (2018): Al Ashriyyah
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Nurul Iman Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53038/alashriyyah.v4i2.40

Abstract

All of God's creation is often called the universe with creatures, creatures consisting of inanimate objects or living things. The Islamic view of the universe is very interesting, especially Islamic philosophical views and Tafsir experts. In the philosophical view of Islam, Some of them thought that they used the Greek heritage theory, but there are also those who din't use it. The interpreter's thought about the universe cannot be separated from the statements of the verse of the Qur'an related to the universe and its creation.
Pelafalan Huruf Hijaiyyah Yang Benar Harus Sesuai Dengan Makhârij Al- Hurûf dan Karakteristiknya Ahmad Haris Muchsin Aziz; Muhammad Soleh Ritonga
Al Ashriyyah Vol. 5 No. 2 (2019): Al Ashriyyah
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Nurul Iman Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53038/alashriyyah.v5i2.95

Abstract

Reading the Al-Qur'an does not just read, there are things that must be learned and considered. The truth is the reading can be seen from the pronunciation of the letters Hijaiyyah. The pronunciation of the letters must be in accordance with several things. But the underlying for beginners, there are two things that are interrelated. These two things are Makhârij al-Hurûf and Shifât al-Hurûf (Characteristics of Letters). The sound of the pronounced Hijaiyyah letter corresponds to the place where the sound of the Hijaiyyah letter comes out and some of the characteristics of the letter. To be able to know Makhârij al-Hurûf and Shifât al-Hurûf certainly must be learned and practiced.