Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Characterization of Liquid Skim Milk Fortified with Whey-Mangosteen Pericarp (Garcinia mangostana) Extract Solution Jaya Mahar Maligan; Mahsa Ridhani Jordan; Ria Dewi Andriani; Premy Puspitawati Rahayu; Teti Estiasih
International Journal of Eco-Innovation in Science and Engineering Vol. 1 No. 01 (2020): IJEISE
Publisher : Engineering Faculty, University of Pembangunan Nasional Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/ijeise.v1i01.17

Abstract

Mangosteen pericarp has many health benefits. The types of mangosteen-based functional foods and drinks are still very limited, because the phenolic components of the mangosteen pericarp extract are easily damaged and cannot be fully absorbed by the body. Whey protein in milk is believed to function as a carrier for food. This whey protein can form complexes with phenolic components and can improve its physical and functional properties. In producing functional foods that are more stable, whey complexes - extracts of mangosteen pericarps that have been formed are fortified into skim milk. Addition of whey-mangosteen pericarp extract solution not significantly affected (α= 0,05) to creaming, sedimentation, and solubility of skim milk. However, there was enlargement in particle size of each concentration. The best treatment in this study was the concentration of adding 5% whey-extract of mangosteen pericarp extract with a phase separation value of 7.33% ± 0.70, the value of solubility reached 92.90 ± 4.86, the sedimentation value reached 0.0211 ± 0.007 , and the average particle diameter was 3.9 µm
KARAKTERISTIK SENSORIS WINE COFFEE DAN NATURAL COFFEE ARABIKA AMPELGADING Jaya Mahar Maligan; Reza Luckyvianto Ramadhan; Regita Prihatiningtyas
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 10 No. 4: October 2022
Publisher : Department of Food Science and Biotechnology, Faculty of Agriculture Technology, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jpa.2022.010.04.6

Abstract

Data BPS menunjukkan,  kopi yang diproduksi untuk petani rakyat Indonesia akan meningkat dari tahun 2016 hingga 2018, dengan rata-rata produksi sebesar 667,3 ton. Jenis kopi yang populer adalah robusta (Coffea canephora) dan arabika (Coffea arabica L.). Produksi tertinggi mencapai 81% dari total produksi kopi Indonesia disumbang oleh kopi robusta, selebihnya yaitu kopi arabika. Wine Coffee yaitu kopi pilihan yang telah dipetik tanpa mengupas kulitnya kemudian difermentasi dalam waktu lama, dan minuman tersebut memperoleh aroma dan rasa yang mengingatkan pada wine. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi karakteristik sensoris (cita rasa) pada berbagai metode pasca panen yaitu natural dan wine kopi. Seluruh penilaian karakteristik seduhan kopi berdasarkan cita rasa nya dikerjakan panelis terlatih. Karakteristik cita rasa wine coffee berdasakan hasil penilaian memiliki total skor dan penilaian semua karakteristik cupping yang lebih tinggi dibanding kopi proses natural.  
PENGEMBANGAN PRODUK KOPI PREMIUM DENGAN METODE QFD SEBAGAI PRODUK UNGGULAN KELOMPOK TANI KOPI MAKMUR ABADI Jaya Mahar Maligan; Muhammad Aditya Dwisaputra; Siti Asmaul Mustaniroh
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 8 No. 4: October 2020
Publisher : Department of Food Science and Biotechnology, Faculty of Agriculture Technology, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jpa.2020.008.04.2

Abstract

Kelompok Tani Kopi Makmur Abadi (KTKMA) merupakan salah satu produsen kopi  yang berada di Jawa Timur dengan produk kopi bubuk Tri Tunggal. Permasalahan yang dihadapi adalah kualitas bubuk kopi yang cukup rendah. Oleh karena itu, diperlukan langkah pengembangan produk kopi baru dengan kualitas lebih baik yang dilabeli sebagai kopi premium. QFD merupakan sebuah metode yang digunakan untuk menerjemahkan Voice of Customer (VoC) menjadi produk baru yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen. Variabel kualitas kopi yang digunakan adalah fragrance/aroma, flavor, aftertaste, salt/acid, bitter/sweet, mouthfeel, balance, uniform cups, clean cups, dan overall. Responden penelitian berjumlah 96 orang untuk mengisi kuesioner VoC dan 10 orang sebagai panelis terlatih. Melalui analisis dengan metode QFD diketahui bahwa untuk memenuhi kebutuhan konsumen, KTKMA perlu melakukan pelatihan operator sesuai instruksi kerja, kontrol pascapanen buah dan biji kopi, kontrol tahap sortasi biji kopi, kontrol konsistensi suhu dan durasi penyangraian, dan kontrol durasi pendinginan biji kopi.