This Author published in this journals
All Journal JIKI
Ari Setiyajati
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

HUBUNGAN FAKTOR SOSIODEMOGRAFI DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GIRIWOYO 1 WONOGIRI Ani Murtiana; Ari Setiyajati; Ahmad Syamsul Bahri
Jurnal Ilmu Keperawatan Indonesia (JIKI) Vol 7 No 2 (2014): Jurnal Ilmu Keperawatan Vol 7 No. 2 Juli 2014
Publisher : Universitas Sahid Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang : Penyakit diare sampai saat ini masih merupakan salah satu penyebab utama kesakitan dan kematian. terutama pada bayi dan anak balita. Hal yang menyebabkan seseorang mudah terserang penyakit diare pada balita adalah perilaku hidup masyarakat yang kurang baik dan sosiodemografi yang buruk. Rumusan masalah dalam penelitian ini: “adakah hubungan antara faktor sosiodemografi dengan kejadian diare pada balita di wilayah kerja Puskesmas Giriwoyo 1 Kabupaten Wonogiri?” Metode penelitian: Penelitian ini menggunakan pendekatan Cross Sectional. Subjek penelitian ini adalah ibu rumah tangga yang mempunyai balita dan pernah menderita penyakit diare pada periode tahun 2014 dengan populasi 120 orang. Pemilihan sampel dengan accidental sampling menghasilkan sampel sebanyak 92 orang. Uji statistic menggunakan Chi Square dengan bantuan software komputer. Hasil Penelitian: Tidak ada hubungan tingkat pendidikan ibu dengan kejadian diare pada anak balita di wilayah kerja Puskesmas Giriwoyo I Kabupaten Wonogiri tahun 2014 dengan p = 0,136 (p > 0,05). Ada hubungan sumber air minum dengan kejadian diare pada anak balita di wilayah kerja Puskesmas Giriwoyo I Kabupaten Wonogiri tahun 2014 dengan p = 0,000 (p < 0,05). Ada hubungan kualitas fisik air bersih dengan kejadian diare pada anak balita di wilayah kerja Puskesmas Giriwoyo I Kabupaten Wonogiri tahun 2014 dengan p = 0,000 (p < 0,05). Ada hubungan jenis jamban keluarga dengan kejadian diare pada anak balita di wilayah kerja Puskesmas Giriwoyo I Kabupaten Wonogiri tahun 2014 dengan p = 0,000 (p < 0,05). Ada hubungan jenis lantai rumah dengan kejadian diare pada anak balita di wilayah kerja Puskesmas Giriwoyo I Kabupaten Wonogiri tahun 2014 dengan p = 0,000 (p < 0,05). Ada hubungan tingkat pendidikan ibu, sumber air minum, kualitas fisik air bersih, jenis jamban keluarga, dan jenis lantai rumah secara bersama-sama dengan kejadian diare pada anak balita di wilayah kerja Puskesmas Giriwoyo I Kabupaten Wonogiri tahun 2014 dengan p = 0,000 (p < 0,05). simpulan: ada hubungan faktor sosiodemografi dengan kejadian diare pada balita di wilayah kerja Puskesmas Giriwoyo 1 Kabupaten Wonogiri.
PERBEDAAN EFEKTIVITAS PENGGUNAAN LIDAH BUAYA DAN MADU TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA BAKAR GRADE II PADA TIKUS WISTAR JANTAN Ririn Kartika Novitasari; Ari Setiyajati; Rif Atiningtyas Haris
Jurnal Ilmu Keperawatan Indonesia (JIKI) Vol 8 No 2 (2015): Jurnal Ilmu Keperawatan Vol.8 No 2 Oktober 2015
Publisher : Universitas Sahid Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang: Luka bakar merupakan salah satu trauma yang disebabkan oleh transfer energi dari sumber panas ke tubuh. Proses penyembuhan luka dibagi dalam tiga fase yaitu fase inflamasi, proliferasi dan penyudahan jaringan. Perawatan luka bakar dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa bahan tambahan, antara lain lidah buaya dan madu. Tikus Wistar merupakan jenis hewan uji yang umum digunakan dalam penelitian. Tujuan penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa perbedaan efektivitas penggunaan lidah buaya dan madu terhadap penyembuhan luka bakar grade II pada Tikus Wistar Jantan. Metode penelitian: Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dengan rancangan eksperimental dengan Posttest only two group design dengan Tikus Wistar jenis Wistar yang dibuat luka bakar grade II sebagai alat uji. Hasil penelitian: Diketahui pada kelompok perlakuan satu (K1) yang diberikan lidah buaya secara topikal memiliki rata-rata lama penyembuhan yaitu 18,60. Sedangkan pada kelompok perlakuan dua (K2) yang diberikan lidah buaya secara topikal memiliki rata-rata lama penyembuhan yaitu 16,20. Pada uji Kolmogorov Smirnov didapatkan nilai signifikansi pada data lama penyembuhan K1=0,143, dan K2=0,413 yang dibandingkan dengan α=0,05, sehingga signifikasi (P>0,05) yang artinya data berdistribusi normal. Pada Levene’s test dan didapatkan nilai p = 3,772 (P>0,05) yang menunjukkan data homogen. Uji One Way Anova dengan tingkat signifikansi 5% (α=0,05) didapatkan nilai signifikansi lama penyembuhan 0,528 dimana signifikasi P>0,05, dan F hitung 0,900 < F tabel 4,45 sehingga Ho diterima, yang artinya data diantara kedua kelompok dalam penelitian ini tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Simpulan: Dari penelitian yang dilakukan diperoleh hasil yaitu kelompok perlakuan yang diberikan lidah buaya secara topikal memiliki rata-rata lama penyembuhan yaitu 18,60 hari. Kelompok perlakuan yang diberikan madu secara topikal memiliki rata-rata lama penyembuhan yaitu 16,20 hari. Uji One Way Anova dengan tingkat signifikansi 5% (α=0,05) menunjukkan tidak terdapat perbedaan data yang signifikan diantara kedua kelompok.
RELATIONSHIP OF CARING CARE BEHAVIOR WITH PATIENT SATISFACTION IN THE CARE ROOM PUSKESMAS PAJANG KOTA SURAKARTA Diah Ardian Rukmana; Rif Atiningtyas Haris; Ari Setiyajati
Jurnal Ilmu Keperawatan Indonesia (JIKI) Vol 13 No 1 (2020): Jurnal Ilmu Keperawatan Vol.13 No.1 April 2020
Publisher : Universitas Sahid Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background: Puskesmas is a health service place that is directly related to the community. The Puskesmas is a Community Health Center located in the sub-districts which was initiated in the 1960s (Hartono 2010). Patient dissatisfaction arises because of the gap between the expectations of patients and the performance of health services theyfeel when using health services (Pohan, 2009). Caring is central to nursing, explaining concern as based on a universal set of human values (kindness, caring, and love for selfand others).Research Objective: To Analyze the Relationship between Nurse Caring Behavior and Patient Satisfaction in the Nursing Room of Pajang Surakarta Health CenterResearch Method: This type of research is descriptive correlational with a crosssectional approach. The population is all patients undergoing treatment in the Nursing Room of Pajang Surakarta Public Health Center, amounting to 62 people. Samples of 39 respondents with purposive sampling technique. Data Analysis using Rank-Spearman.The Results of the study: The results of the study revealed that according to the respondents the most nurses behaved in sufficient caring categories. According to Potterand Perry (2014) Caring is giving full attention to clients when providing nursing care. Nursalam (2014) nurse caring behavior is a caring attitude that makes it easier forpatients to achieve health and recovery improvement.Conclusion: There is a relationship between Nurses' Caring Behavior and Patient Satisfaction in the Nursing Room of Pajang City Public Health Center