Fisika sangat erat hubungannya dengan kehidupan sehari-hari siswa, oleh karenannya pembelajaran fisika dapat disajikan dengan diawali oleh permasalahan yang erat hubungannya kehidupan sehari-hari siswa, sehingga siswa dapat terlibat langsung dalam pembelajaran dan dapat berpeluang meningkatkan keterampilan berfikir kreatif siswa. Salah satu model pembelajaran yang berdasarkan masalah tersebut adalah model Problem Based Learning (PBL). Penerapan model Problem Based learning ini dilaksanakan melalui sebuah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan berfikir kreatif siswa MAN pada konsep momentum dan impuls. Penelitian ini dilakukan pada 1 kelas yaitu kelas XI IPA 3 dengan jumlah siswa 17 siswa dengan pendekatan quasi eksperimen. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui pemberian tes awal (pretest) dan tes akhir (postest). Setelah data hasil tes terkumpul, selanjutnya data dianalisis dengan menggunakan uji t dengan criteria pengujiannya adalah “Terima H0 jika thitung < ttabel dan tolak H0 jika t mempunyai harga-harga lain pada db (N – 1) = 16. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh nilai thitung sebesar 8,3 dan ttabel 1,75 pada taraf signifikan 0,05 dengan db 16. Dengan demikian, thitung > ttabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis nihil (H0) ditolak dan hipotesis kerja (H1) diterima. Hal ini berarti penerapan model Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan kemampuan berfikir kreatif siswa MAN Krueng Geukueh pada materi momentum dan impuls. Kata Kunci: Problem Based Intruction, Berpikir kreatif, Momentum dan Impuls