Ganjar Widhiyoga
Universitas Slamet Riyadi Surakarta

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

UPAYA KERJASAMA KEAMANAN INDONESIA-TIMOR LESTE STUDI KASUS PENYELUNDUPAN BAHAN BAKAR MINYAK DI KAWASAN PERBATASAN MOTAAIN TAHUN 2017-2019. Wendelina Yustina Nahak; Ganjar Widhiyoga; Dipokusumo Dipokusumo
Review of International Relations Vol 3 No 1 (2021): Review of International Relations (Jurnal Kajian Ilmu Hubungan Internasional)
Publisher : UIN ALAUDDIN MAKASSAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/rir.v3i1.21580

Abstract

Mota'ain border is one of the cross-borders routes between Indonesia and Timor Leste which was inaugurated in 2016, after the independence of the state of Timor Leste in 2002. The border between one country and another is related to the sovereignty of each country which is influenced by international law. Indonesia-Timor Leste cooperates in various aspects to improve the stability and security of the two countries. This research focuses on the security cooperation efforts of Indonesia-Timor Leste case study of smuggling of fuel oil in the Mota'ain border area in 2017-2019. The main objective of this research is to find out how the security cooperation efforts carried out by the two countries against the smuggling of fuel oil. In additions the type of research and the date sources used are primary data and secondary data. Through this problem, the importance of the role of the government and security forces between the two countries in overcoming cases of the smuggling of BBM that often occur every year. BBM is the commodity energy need that gas strategic value in the world. Therefore, the author looks at the independent borderland approach where the population in this border area involves mutually beneficial economic activities. Residents cross illegally though the “Jalan Tikus” to launch fuel smuggling into Timor Leste. Apart from the fuel commodity, there are other basic necessities that are traditionality tratted by residents in the border area Indonesia and the country known as Timor Loro’sae, so that follow-up is necessary from government and non-government agencies of interest such as security forces, immigration, customs and national agency for border management from the two countries to deal with the illegal fuel smuggling case. Keywords: Border Diplomacy, BBM Smuggling, Bilateral Relation Indonesia-Timor Leste.
PERAN PASUKAN GARUDA DALAM OPERASI PENGAWASAN PERDAMAIAN PADA KONFLIK ANTARA ISRAEL-HIZBULLAH TAHUN 2014-2015 Ninda Wahyu Ardani; Ganjar Widhiyoga; Hasna Wijayati
Review of International Relations Vol 3 No 2 (2021): Review of International Relations (Jurnal Kajian Ilmu Hubungan Internasional)
Publisher : UIN ALAUDDIN MAKASSAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/rir.v3i2.23257

Abstract

Pengiriman Pasukan Garuda di Lebanon yang tergabung dalam pasukan pemelihara perdamaian UNIFIL (United Nations Interim Force in Lebanon) merupakan perwujudan atas nilai-nilai yang ada pada pembukaan UUD 1945 alinea ke-IV. Hal ini sekaligus memenuhi kebijakan politik luar negeri Indonesia bebas-aktif dengan Visi Nawa Cita di era pemerintahan Jokowi-JK tahun 2014-2015. Pengiriman Pasukan Garuda dikirim untuk melakukan operasi pengawasan perdamaian pada konflik antara Israel-Hizbullah di Lebanon 2014-2015. Penelitian ini bertujuan menganalisis peran Pasukan Garuda dalam operasi pengawasan perdamaian pada konflik antara Israel-Hizbullah di Lebanon pada tahun 2014-2015. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan telaah pustaka dan menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Analisis menggunakan teori kemanan internasional non tradisional dengan fokus konsep human security dan diplomasi pertahanan. Dari analisis tersebut, dapat disimpulkan bahwa Pasukan Garuda yang berperan dalam operasi pengawasan perdamaian pada konflik antara Israel-Hizbullah di Lebanon pada tahun 2014-2015 lebih berperan terhadap upaya preventif agar tidak memunculkan konflik baru. Hal tersebut dilakukan dengan penyediaan perlindungan dan dukungan kemanusiaan terhadap penduduk lokal.
UPAYA UNICEF DALAM MENANGANI PEMBEBASAN TENTARA ANAK DI SUDAN SELATAN TAHUN 2015-2018 Reineke Audreya Maharani Nelwan; Ganjar Widhiyoga; Andika Drajat
Review of International Relations Vol 3 No 2 (2021): Review of International Relations (Jurnal Kajian Ilmu Hubungan Internasional)
Publisher : UIN ALAUDDIN MAKASSAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/rir.v3i2.26043

Abstract

Penelitian ini merupakan studi politik dan diplomatik yang menjelaskan peran UNICEF dalam membebaskan tentara anak di Sudan Selatan. kajian penelitian ini fokus pada bagaimana UNICEF menyelesaikan pembebasan tentara anak di Sudan Selatan pada tahun 2015-2018. Tujuan dalam penelitian ini adalah mengetahui bagaimana UNICEF membebaskan tentara anak di Sudan Selatan. penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dan sumber data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Penelitian ini menggunakan teori organisasi internasional dari Clive Archer dan keamanan internasional yang membahas mengenai human security. UNICEF merupakan salah satu organisasi internasional yang menangani tentang anak, melalui permasalah tentara anak dibutuhkannya peran organisasi internasional yang dapat menjadi fasilitator, komunikator dan motivator yang dapat bekerjasama dengan pemerintah dan tentara oposisi dalam membebaskan tentara anak. Dalam penggunaan tentara anak merupakan sebuah pelanggaran human security yang mempengaruhi keamanan internasional. Hasil dalam penelitian ini menunjukan beberapa program yang akan dijalankan untuk membebaskan dan memfasilitasi para korban tentara anak di Sudan Selatan.