Meida Rositasari
Departemen Perikanan, Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Prospek Pengembangan Industri Kreatif Kulit Pari sebagai Pilot Project Usaha Kecil di Daerah Istimewa Yogyakarta Meida Rositasari; Latif Sahubawa; Siti Ari Budhiyanti
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 21 No 1 (2018): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 21(1)
Publisher : Department of Aquatic Product Technology IPB University in collaboration with Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (242.891 KB) | DOI: 10.17844/jphpi.v21i1.21460

Abstract

Industri kreatif merupakan kegiatan usaha yang fokus pada kreasi dan inovasi.  Manajemen rantai pasok adalah jaringan perusahaan-perusahaan yang bekerjasama untuk menciptakan dan menghantarkan suatu produk ke tangan pemakai akhir. Penelitian bertujuan untuk mengkaji prospek pengembangan industri kreatif kulit pari di DIY sebagai pilot project usaha kecil di Indonesia.Metode pengumpulan data yang dipakai adalah observasi lapangan, wawancara dan kuesioner. Obyek penelitian adalah En’t Stingray Product, Fanri Collection dan Pari Radja. Data hasil penelitian diolah dan dianalisis dengan metode kuantitatif dan kualitatif, selanjutnya digeneralisasisecara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwabahan baku kulit pari tersamak 75% berasal dari supplier di Yogyakarta dan tersedia secara kontinu. Sarana dan prasarana usaha pengolahan produk cukup memadai. Produk yang dihasilkan berupa dompet pria danwanita, gantungan kunci, tas, ikat pinggang dan gelang. Jaringan pemasaran produk kulit pari En’t Stingray Product di Yogyakarta dan Jawa Tengah, Fanri Collection di Yogyakarta, Jakarta, Bandung, Surabaya, PariRadja di seluruh Indonesia, Malaysia, Singapura, Jepang dan Amerika. Kelembagaan rantai pasok produk kulit terdiri dari supplier kulit segar, supplier kulit tersamak, pengrajin, reseller, konsumen. Berdasarkan hasilanalisis kelayakan finansial, diketahui bahwa NPV En’t Stingray Product yaitu Rp 75.312;Fanri Collection Rp 2.498.023; Pari RadjaRp 4.715.503 lebih besar dari nol. Prospek pengembangan industri produk kulit pariyang mencakup rantai pasok dan kelayakan usaha memberikan dampak yang positif terhadap pengembangan dan keberlanjutan usaha.