Rasmaniar Rasmaniar
Jurusan Gizi, Poltekkes Kemenkes Kendari, Kendari, Indonesia

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pelatihan Menyusun Menu Gizi Seimbang pada Ibu Balita Stunting di Desa Bajoe, Konawe: Training on Developing Balanced Nutrition Menu for Stunting Mothers of Under-Five Children in Bajoe Village, Konawe Rasmaniar Rasmaniar; Euis Nurlaela; Kasmawati Kasmawati; Nurbaya Nurbaya
Poltekita: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2022): April-Juni
Publisher : Pusat Penelitian & Pengabdian Masyarakat Poltekkes Kemenkes Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1122.581 KB) | DOI: 10.33860/pjpm.v3i2.808

Abstract

Stunting can cause delays in motor development which includes emotional development, behavior, and brain development among under-five children. Mother's knowledge is closely related to the nutritional status of the children. The inadequate practice of feeding infants and children (IYCF) is influenced by the mother's low level of knowledge. Therefore, this community service activity aimed to increase mothers' knowledge about the importance of balanced nutrition and improve mothers' skills in compiling a balanced nutritional menu from local food ingredients. This activity was carried out in Bajoe Village, Soropia District, Southeast Sulawesi. As many as 35 mothers were involved as participants. The form of this activity was counseling and practice of compiling a balanced nutrition menu. The counseling method was delivered in the form of lectures and discussions. The evaluation was done in the form of pre-test and post-test. The results of the pre-test showed the mean score was 76.28, and there was an increase in the post-test score to 93.43. It means that there was an increase in the score of 17.15 points. Assistance to mothers in providing a balanced nutritional menu is important to support the growth and development of children.   ABSTRAK Stunting pada balita dapat mengakibatkan keterlambatan perkembangan motorik yang meliputi perkembangan emosi, tingkah laku, dan perkembangan otak. Pengetahuan ibu sangat berhubungan dengan status gizi balita. Praktik pemberian makanan pada bayi dan anak (PMBA) yang kurang optimal dipengaruhi tingkat pengetahuan ibu yang rendah. Oleh karena itu,  kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan ibu tentang pentingnya gizi seimbang dan meningkatkan keterampilan ibu dalam menyusun menu gizi seimbang dari bahan pangan lokal. Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Bajoe, Kecamatan Soropia, Sulawesi Tenggara. Sebanyak 35 ibu balita terlibat sebagai peserta. Bentuk kegiatan ini adalah penyuluhan dan praktik menyusun menu gizi seimbang. Metode penyuluhan disampaikan dalam bentuk ceramah dan diskusi. Evaluasi dilakukan dalam bentuk pemberian pre- dan post-test.  Hasil pre-test menunjukkan rerata skor sebanyak 76,28 dan terjadi peningkatan skor post-test menjadi 93,43. Hal ini berarti terjadi peningkatan skor sebanyak 17,15 poin. Pendampingan pada ibu balita dalam memberikan menu gizi seimbang pada balita sangat penting untuk mendukung tumbuh kembang balita.
Upaya Meningkatkan Kemampuan Santri dalam Menyusun Menu Gizi Seimbang di Pondok Pesantren Hidayatullah Putri Kota Kendari Euis Nurlaela; Rasmaniar Rasmaniar
Poltekita: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 4 (2022): Oktober - Desember
Publisher : Pusat Penelitian & Pengabdian Masyarakat Poltekkes Kemenkes Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (924.167 KB) | DOI: 10.33860/pjpm.v3i4.1056

Abstract

The system of providing Islamic boarding school education requires its students to stay permanently in the boarding school during learning activities and skip meals in the boarding school, this condition requires the commitment of the Islamic boarding school to provide the best possible food so that the nutritional needs of the students are still fulfilled. One of the efforts to meet nutritional needs is through menu planning according to nutritional needs and balanced nutrition guidelines, so that it is necessary to empower students who are involved in food processing. The aim is to provide knowledge and practice of compiling a balanced nutritional menu to students. Located at the Hidayatullah Putri Islamic Boarding School, the target is 30 female students aged 10-15 years. The method used is lecture, discussion and practice of preparing menus. The evaluation was carried out 3 times, namely pre test, post test 1 and post test 2. The results of the activity obtained that the level of knowledge of students before receiving counseling was included in the sufficient category, only 3.33% after being given counseling (post test 1) increased to 66.67% in the sufficient category. and 10% in good category, in post test 2 the category is sufficient 40% and good category 30%, while the ability of students to prepare menus before being given practice is 100% in the poor category, after being given practice in compiling menus (post test 1), 40% is in sufficient category and 10 % in good category, in post test 2 60% in sufficient category and 13.33% in good category. ABSTRAK Sistem penyelenggaraan pendidikan pondok pesantren mengharuskan para santrinya untuk tinggal menetap di pondok selama kegiatan belajar dan melewati waktu makan di dalam pondok, kondisi ini menuntut komitmen pondok pesantren untuk menyediakan makanan sebaik mungkin agar kebutuhan zat gizi santri tetap tercukupi. Salah satu upaya untuk memenuhi kebutuhan zat gizi melalui perencanaan menu sesuai kebutuhan gizi dan pedoman gizi seimbang, sehingga diperlukan pemberdayaan santri yang ikut terlibat dalam pengolahan makanan. Tujuan memberikan pengetahuan dan praktik menyusun menu gizi seimbang  kepada santri. Bertempat di Pondok Pesantren Hidayatullah Putri, sasaran remaja putri usia 10 – 15 tahun sebanyak 30 santri. Metode yang digunakan adalah ceramah, diskusi serta praktik penyusun menu. Evaluasi dilakukan 3 kali yaitu pre test, post test 1 dan post test 2. Hasil kegiatan diperoleh tingkat Pengetahuan santri sebelum memperoleh penyuluhan termasuk kategori cukup hanya sebesar 3,33% setelah diberikan penyuluhan (post test 1) meningkat menjadi 66,67% kategori cukup dan 10% kategori baik, pada post test 2 kategori cukup 40% dan kategori baik 30%, sedangkan kemampuan santri menyusun menu sebelum diberikan praktik 100% kategori kurang, setelah diberikan praktik menyusun menu (post test 1) sebesar 40% kategori cukup dan 10% kategori baik, pada post test 2 sebesar 60% kategori cukup dan 13,33% kategori baik.