Alifah Safinah Rahmi
Universitas Mulawarman

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Musik Kejien Dalam Menurunkan Tingkat Kecemasan, Stres, dan Depresi Hairani Lubis; Mentari Aulia Oktaviani; Alifah Safinah Rahmi; Haidatul Husnul Khatimah; Mona Oktaviana Nur
Psikostudia : Jurnal Psikologi Vol 5, No 1 (2016): Volume 5, Issue 1, June 2016
Publisher : Program Studi Psikologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/psikostudia.v5i1.2279

Abstract

Kecemasan merupakan gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan ketakutan atau kekhawatiran yang mendalam dan berkelanjutan, tidak mengalami gangguan dalam menilai realitas, kepribadian masih tetap utuh, prilaku dapat terganggu tetapi masih dalam batas-batas normal. Masalah-masalah yang tidak segera ditangani dengan baik dapat mengganggu pikiran individu yang akan menimbulkan ketegangan pada kehidupan individu yang biasa disebut dengan stres. Jika hal ini dibiarkan berlarut-larut, maka individu yang memiliki tingkat stres yang tinggi dapat menjadi depresi. Terapi musik berperan sebagai salah satu teknik relaksasi untuk memperbaiki, memelihara, mengembangkan mental dan fisik, serta kesehatan emosi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kecemasan, stress dan depresi pada individu dapat diturunkan setelah diberikan terapi Musik Kejien Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatam eksperimen. Sampel penelitian berjumlah 30 orang. Tehnik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis statistik yaitu t-test. Terdapat penurunan tingkat kecemasan, stres, dan depresi pre-test dan post test dengan uji paired t-Test didapatkan hasil t hitung = 3,572 (> t tabel = 2,145) dengan p = 0,003 (p < 0.005). Sedangkan pada post tes dan follow up didapatkan t hitung = 5,596 (> t tabel = 2,145) dengan p = 0.000 (p < 0.05).
Gambaran Kebahagiaan Pada Wanita Dewasa Madya Lajang Alifah Safinah Rahmi
Psikoborneo: Jurnal Ilmiah Psikologi Vol 6, No 4 (2018): Volume 6, Issue 4, December 2018
Publisher : Program Studi Psikologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/psikoborneo.v6i4.4685

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana gambaran kebahagiaan pada wanita paruh baya yang belum menikah. Peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Peneliti menggunakan teknik purposive sampling dan metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah wawancara mendalam dan observasi yang berkaitan dengan empat subjek yaitu wanita paruh baya yang bekerja dan tidak bekerja. Pada subjek pertama SN, seorang wanita paruh baya yang tidak bekerja dan belum menikah. SN tidak senang dengan hidupnya. Keadaan ini disebabkan oleh konflik yang dialaminya dan juga terkait dengan statusnya yang belum menikah selama ini, subjek merasa usia bertambah namun masih belum menikah. Faktor-faktor yang mempengaruhi ketidakbahagiaan SN seperti pernikahan, emosi negatif serta usia. Subjek kedua IS, seorang wanita paruh baya yang bekerja dan belum menikah. IS memiliki konflik yang membuatnya masih berstatus belum menikah yang terkait dengan tradisi dari keluarganya yaitu subjek tidak bisa menyalip kakak perempuannya untuk menikah. Faktor-faktor yang mempengaruhi kebahagiaan IS antara lain keuangan, kehidupan sosial, usia, kesehatan, jenis kelamin, agama. Subjek ketiga TA, seorang wanita paruh baya tidak bekerja dan belum menikah. TA mengalami konflik yang membuatnya sampai saat ini masih berstatus belum menikah yang terkait dengan persetujuan almarhum ayahnya sebelum meninggal. Faktor-faktor yang mempengaruhi kebahagiaan TA adalah kehidupan sosial, umur, kesehatan, jenis kelamin, agama. Subjek keempat RA, seorang wanita paruh baya yang bekerja dan belum menikah. RA hingga saat itu masih berstatus lajang karena memilih fokus bekerja dan mengasuh kedua orangtuanya serta membahagiakan mereka.. Faktor yang mempengaruhi kebahagiaan RA adalah keuangan, kehidupan sosial, usia, kesehatan, jenis kelamin dan agama.