Nurlita Adha Apriliani
Mulawarman University

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Kwangkai: Menguak Makna Ritual Puncak Adat Kematian Suku Dayak Benuaq Kalimantan Timur Ditinjau Dalam Perspektif Psikologi Teori Tindakan Beralasan Muhammad Ali Adriansyah; Zunea Farizka Azyzah Harro Uasni; Gigih Permadi Pulunggono; Rani Gemelly Uswatun Hasannah; Nurlita Adha Apriliani
Psikostudia : Jurnal Psikologi Vol 6, No 2 (2017): Volume 6, Issue 2, December 2017
Publisher : Program Studi Psikologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/psikostudia.v6i2.2372

Abstract

Kwangkai merupakan suatu proses pelaksanaan kegiatan adat kematian suku Dayak Benuaq yang memindahkan tulang-belulang dari pemakaman terdahulu dan dibawa ke rumah adat untuk bersama-sama di-adakan sebuah kegiatan ritual. Adapun tujuan penelitian yaitu untuk menggali dan menemukan makna terkait upacara Kwangkai yang didasari perspektif teori psikologi tindakan beralasan. Metode penelitian menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi yang mana metode ini untuk mengembangkan teori, mengetahui makna tersembunyi yang oleh sejumlah individu atau sekelompok orang dianggap berasal dari suatu fenomena beserta konteksnya yang khas dan unik serta bersifat ilmiah. Teknik analisa data yang digunakan yaitu reduksi data, penyajian data dan verifikasi data. Dalam penelitian ini terdiri dari 4 subjek dan 6 informan yang turut serta berpartisipasi. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa ritual puncak adat Kwangkai sebagai suatu upacara kematian yang berkaitan dengan teori tindakan beralasan dimana intensi atau niat sebagai alasan esensial suku Dayak Benuaq untuk mengadakan kegiatan tersebut yang didasari oleh keyakinan untuk berupaya membalas jasa, mewujudkan kasih sayang dan sebagai bentuk pengorbanan terhadap para leluhur atau keluarga yang telah meninggal dunia, yang tertanam dalam sikap untuk menghargai dan menghormati mereka dan diwujudkan dalam perilaku untuk melaksanakan serangkaian tahap awal hingga akhir ritual atau upacara adat Kwangkai tersebut.
Posttraumatic Growth pada Wanita Survivor Nurlita Adha Apriliani; Hairani Lubis; Ayunda Ramadhani
Psikoborneo: Jurnal Ilmiah Psikologi Vol 10, No 3 (2022): Volume 10, Issue 3, September 2022
Publisher : Program Studi Psikologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/psikoborneo.v10i3.7691

Abstract

This study look at how the description of posttraumatic growth in women with cancer survivors. Researchers used qualitative research with a case study approach. Methods of data collection using observation techniques, structured interviews and related documentation data. Data analysis techniques in this study are data reduction, data presentation and verification (drawing conclusions). The results obtained show a picture of posttraumatic growth in cancer survivor women where the four subjects are women who show positive changes in life and are able to develop themselves compared to before as a result of struggling with cancer experiences and have successfully passed the traumatic event. Struggles and changes are marked by an appreciation of life, relationships with other people, personal strength, spiritual change and new possibilities that are depicted in each subject. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana gambaran posttraumatic growth pada wanita survivor kanker. Peneliti menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Subjek penelitian ini adalah empat wanita survivor kanker.  Metode pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara semi terstruktur. Teknik analisa data dalam penelitian ini yaitu reduksi data, penyajian data serta verifikasi (penarikan kesimpulan). Hasil penelitian menunjukkan gambaran posttraumatic growth pada wanita survivor kanker dimana keempat subjek merupakan wanita yang menunjukkan perubahan positif dalam hidup dan mampu mengembangkan diri dibandingkan sebelumnya sebagai hasil perjuangan atas pengalaman kanker serta telah berhasil melewati peristiwa traumatis tersebut. Perjuangan dan perubahan ditandai dengan adanya apresiasi kehidupan, hubungan dengan orang lain, kekuatan pribadi, perubahan spiritual dan kemungkinan baru yang tergambar pada masing-masing diri subjek.