Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Tindak Tutur Ekspresif Humanis dalam Interaksi Pembelajaran Eva Nur Handayani; Laela Ismiyatin; Desti Setiyowati
Buletin Pengembangan Perangkat Pembelajaran Vol 1, No 1 (2019): Vol. 1, No.1, Juli 2019
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/bppp.v1i1.9289

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah menerapkan bentuk dan fungsi tindak tutur ekspresif humanis, karakteristik tindak tutur ekspresif humanis dalam interaksi pembelajaran. Subjek penelitian ini meliputi siswa kelas X di SMK Muhammadiyah 4 Surakarta. Data dianalisis dengan menggunakan metode padan pragmatis dengan teknik dasar pilah unsur penentu untuk mengklasifikasi jenis, bentuk dan fungsi, serta karakteristik tindak tutur ekspresif humanis dalam interaksi pembelajaran. Hasil penelitian, bentuk tindak tutur langsung terdapat modus imperatif, modus interogatif, dan modus deklaratif. Tindak tutur tidak langsung   terdapat   modus   Deklaratif-Imperatif,   Modus   Interogatif-Imperatif. Fungsi tindak tutur ekspresif humanis lebih mengacu pada tuturan pujian, kritikan dan saran, serta ucapan terima kasih.
Representasi Kehidupan Dalam Program Meme di Instagram: Analisis Wacana Kritis Model Norman Fairclough Eva Nur Handayani; Siti Nur Chasanah; Nur'aini Mahmudah
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 10th University Research Colloquium 2019: Bidang Pendidikan, Humaniora dan Agama
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (437.786 KB)

Abstract

Instagram merupakan salah satu media sosial yang terus meningkatjumlah penggunanya. Kemudahan dan kepraktisan instagram dalammemberikan informasi secara cepat dan singkat tanpa dibatasi ruangdan waktu, membuat setiap apa yang ditampilkan instagram selalumendapat respon dari pembaca baik itu pro maupun kontra dan mudahmenjadi viral. Salah satunya meme yang dapat menyebar dengan cepatkarena sifatnya yang menghibur, mendidik, mengkritik dan berpotensisebagai media politik. Meme dikaji dengan menggunakan analisisnorman fairclough untuk menganalisis teks, praktik produksi teks, danpraktik sosial budaya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatifyang memusatkan perhatian pada prinsip-prinsip umum yangmendasari perwujudan sebuah makna dari gejala-gejala sosial yangterjadi dalam kehidupan masyarakat dengan menggunakan paradigmakritis. Paradigma ini memandang bahwa bahasa tidak hanya sebagaialat untuk memahamirealitas objek belaka, tetapi perlu melihatmaksud-maksud dibalik wacana tersebut. Hasil penelitian menunjukanbahwa teks disajikan dengan singkat, padat, dan jelas. Bahasa mudahdipahami dengan pemilihan diksi yang tepat. Teks tersebutmengandung makna yang mencoba mengkritik kehidupan sosial danpolitik yang dikemas dalam bentuk menarik untuk meningkatkan responpembaca.
Representasi Kehidupan Dalam Program Meme di Instagram: Analisis Wacana Kritis Model Norman Fairclough Eva Nur Handayani; Siti Nur Chasanah; Nur'aini Mahmudah
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 10th University Research Colloquium 2019: Bidang Pendidikan, Humaniora dan Agama
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Instagram merupakan salah satu media sosial yang terus meningkatjumlah penggunanya. Kemudahan dan kepraktisan instagram dalammemberikan informasi secara cepat dan singkat tanpa dibatasi ruangdan waktu, membuat setiap apa yang ditampilkan instagram selalumendapat respon dari pembaca baik itu pro maupun kontra dan mudahmenjadi viral. Salah satunya meme yang dapat menyebar dengan cepatkarena sifatnya yang menghibur, mendidik, mengkritik dan berpotensisebagai media politik. Meme dikaji dengan menggunakan analisisnorman fairclough untuk menganalisis teks, praktik produksi teks, danpraktik sosial budaya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatifyang memusatkan perhatian pada prinsip-prinsip umum yangmendasari perwujudan sebuah makna dari gejala-gejala sosial yangterjadi dalam kehidupan masyarakat dengan menggunakan paradigmakritis. Paradigma ini memandang bahwa bahasa tidak hanya sebagaialat untuk memahamirealitas objek belaka, tetapi perlu melihatmaksud-maksud dibalik wacana tersebut. Hasil penelitian menunjukanbahwa teks disajikan dengan singkat, padat, dan jelas. Bahasa mudahdipahami dengan pemilihan diksi yang tepat. Teks tersebutmengandung makna yang mencoba mengkritik kehidupan sosial danpolitik yang dikemas dalam bentuk menarik untuk meningkatkan responpembaca.