Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Analisa Angin Zonal dan Meridional Dalam Menentukan Awal Musim Hujan di Kota Jambi Presli Panusunan Simanjuntak; Agus Safril
Jurnal Teori dan Aplikasi Fisika Vol 8, No 1 (2020): Jurnal Teori dan Aplikasi Fisika
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jtaf.v8i1.2322

Abstract

Abstrak. Di Indonesia, model prediksi awal musim hujan belum banyak berkembang secara intensif. Kota Jambi merupakan ibukota Provinsi Jambi sebagai memilki lahan kebun/ladang dan sawah tadah hujan yang cukup luas dan berkontribusi yang cukup besar terhadap perekonomian Provinsi Jambi. Kota Jambi sangat memerlukan prediksi yang akurat mengenai awal musim hujan untuk mendukung kelangsungan perekonomian melalui pertanian dan perkebunan. Penelitian ini bertujuan menganalisa komponen angin zonal dan meridional pada lapisan 1000 mb dalam menentukan awal musim hujan di kota Jambi. Prediksi awal musim menggunakan angin zonal dan meridional akan dibagi menjadi 2 kondisi yaitu saat kondisi normal curah hujan bulanan tahun 1997-2017 dan saat kondisi el nino kuat tahun 1997/1998 dan 2015/2016. Berdasarkan pengolahan data tahun 1997-2017 menunjukkan awal musim hujan adalah bulan Desember saat kecepatan angin zonal tertinggi. Dalam penelitian ini komponen angin zonal lebih dominan dibandingkan komponen angin meridional dalam penentuan awal musim hujan. Akan tetapi, saat kondisi el nino komponen angin zonal tidak baik untuk menjadi perkusor awal musim hujan di wilayah Jambi.
PREDIKSI CURAH HUJAN BULANAN UNTUK PERINGATAN DINI LONGSOR DI BANJARNEGARA BAGIAN SELATAN DENGAN STATISTICAL DOWNSCALING DAN ENSEMBLE Agus Safril; Danang Eko Nuryanto; Ni Luh C. Chevi; Lisa Agustina; Ki Agus Ardi Z; Munawar Munawar; Faturrahman Faturrahman
Jurnal Meteorologi dan Geofisika Vol 21, No 2 (2020)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan BMKG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31172/jmg.v21i2.698

Abstract

Banjarnegara merupakan wilayah pegunungan sehingga sering terjadi longsor. Curah hujan sebagai salah satu parameter cuaca dengan kondisi tertentu mampu memicu terjadinya longsor. Keberadaan prediksi hujan sangat diperlukan untuk informasi berbasis dampak (Impact Based Forecasting) sebagai media untuk mitigasi bencana. Tujuan penelitian ini untuk membuat peringatan dini potensi bahaya longsor bulanan dengan input prediksi curah hujan bulanan (faktor dinamis) dengan metode ensemble dan statistical downscaling (SD). Prediktor yang digunakan terdiri dari CAPE, PW, U850 dan V850 dan SST sebagai parameter atmosfer yang terkait fisis dan dinamis dengan curah hujan. Indeks kerawanan longsor (IKL) yang digunakan sebagai faktor statis untuk peringatan dini bahaya longsor meliputi parameter curah hujan tahunan, kemiringan lereng dan penggunaan lahan. Hasil IKL selanjutnya di-overlay dengan prediksi curah hujan dengan tiga kategori persentil, yaitu Curah Hujan < P33 (persentil 33%) sebagai curah hujan rendah, P33-P66 (sedang) dan >P66 (tinggi). Hasil prediksi model ensemble menunjukkan pola curah hujan mengikuti pola musim kemarau dan awal musim hujan (curah hujan prediksi sesuai dengan observasi). Hasil korelasi yang tinggi menunjukkan bahwa model prediksi layak digunakan sebagai masukan model untuk peringatan dini longsor. Nilai IKL menunjukan bahwa Wilayah Kecamatan Banjarnegara dan Wanadadi merupakan lokasi paling rawan longsor (3,625) kemudian Wanadadi (3,188) dan agak rawan Mandiraja (2,875). Hasil prediksi curah hujan kemudian dioverlay dengan tingkat IKL digunakan sebagai indikator peringatan dini. Hasil validasi dengan data observasi menunjukkan bahwa peringatan dini longsor mempunyai akurasi yang cukup baik (informasi peringatan dini sesuai umumnya dengan kejadian longsor).  Banjarnegara is a mountainous region so landslides often occur. Rainfall is one of the weather parameters with certain conditions that can trigger landslides. The presence of rain predictions is really crucial for impact-based information (Impact Based Forecasting) as a mechanism for disaster reduction. The purpose of this paper is to make an early warning of potential monthly landslides with monthly rainfall prediction input (dynamic factors) with the ensemble and statistical downscaling (SD) methods. Predictors used consisted of CAPE, PW, U850, and V850, and SST as atmospheric parameters related to physical and dynamic rainfall. To build an early warning of landslide hazards, the landslide susceptibility index (IKL) was employed using annual rainfall, slope, and land use parameters. The results of IKL are then overlaid with predictions of rainfall with three percentile categories namely Rainfall <P33 (percentile 33%) as low rainfall, P33-P66 (moderate), and > P66 (high). The results of the ensemble model predictions show that rainfall patterns follow the pattern of the dry season and the beginning of the rainy season (predicted rainfall is in accordance with observations). The IKL value shows that the Districts of Banjarnegara and Wanadadi are the most prone to landslides (3,625) than Wanadadi (3,188) and somewhat vulnerable to Mandiraja (2,875). The rainfall prediction results are then overlaid with the IKL level producing an index as an early warning indicator. The results of the validation with observational data indicate that early warning landslides have quite a good accuracy (early warning information is generally in accordance with landslide events).
PENGARUH INTESITAS EL NINO SOUTHERN OSCILLATION DISERTAI INDIAN OCEAN DIPOLE TERHADAP SIFAT HUJAN DI JAWA BARAT BAGIAN TENGGARA Agus Safril
PROSIDING SEMINAR NASIONAL FISIKA (E-JOURNAL) Vol 7 (2018): PROSIDING SEMINAR NASIONAL FISIKA (E-JOURNAL) SNF2018
Publisher : Program Studi Pendidikan Fisika dan Program Studi Fisika Universitas Negeri Jakarta, LPPM Universitas Negeri Jakarta, HFI Jakarta, HFI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (438.561 KB) | DOI: 10.21009/03.SNF2018.02.PA.08

Abstract

Abstrak Jawa Barat bagian tenggara (Garut, Tasik Malaya, dan Ciamis)vmemiliki berbagai komoditi pertanian seperti padi, buah-bauan dan sayur mayur. Dalam beberapa tahun terakhir kekeringan terjadi di wilayah tersebut yang membuat kerugian dalam produksi pertanian Untuk mengurangi dampak bencana diperlukan Informasi anomali iklum yang memberikan informasi tentang karaktistik sifat hujan di wilayah tersebut. Anomali iklim ini dipengaruhi oleh faktor global El Nino Southern Oscillation dan Dipole Mode (ENSO) dan Indian Ocean Dipole (IOD) . Berdasarkan kondisi tersebut perlu diteliti pengaruh ENSO terhadap curah hujan selanjutnya saat ENSO bersamaan dengan IOD. Metode yang digunakan adalah statistik deskriptif..Analisis data dilakukan untuk mendapatkan karakteristrik curah hujan yang meliputi AN (Atas Normal), N (Normal), dan BN (bawah Normal). Selanjutnya dipilih tahun-tahun saat ENSO dan IOD aktif untuk mendapatkan sifat hujan. Frekuensi kejadian kejadian BN, N, dan AN ditampilkan bentuk prosentasi . Dari prosentase kejadian diperoleh sifat hujan dominan (AN, N, atau Bawah Norma) pada saat ENSO dan IOD aktif.. Hasil penelitian menunjukkan Pengaruh intensitas ENSO pada berbagai kategori El Nino tunggal dengan intensitas (kateori lemah, sedang, dan kuat) berpengaruh kuat terhadap curah hujan. Sifat curah hujan umumnya Bawah Normal-Normal. Pada saat El Nino bersamaan IOD positif (seluruh kategori) juga umumnya menyebabkan sifat Bawah Normal-dengan Normal.Kejadian La Nina tunggal menyebabkan sifat hujan sifat hujan pada umumnya dominan normal begitu juga saata La Nina disertai dengan IOD. Kata-kata kunci: : El Nino, Lanina, IOD, intensitas, Sifat hujan Abstract The southeastern West Java (Garut, Tasik Malaya, and Ciamis) has various agricultural commodities such as rice, fruits, and vegetables. In recent years droughts have occurred in the region that are making losses in agricultural production To mitigate the impact of disasters it is necessary Information anomalies should be informed about the characteristics of rainfall in the region. This climate anomaly is influenced by global factors El Nino Southern Oscillation and Dipole Mode (ENSO) and Indian Ocean Dipole (IOD). Based on these conditions it is necessary to investigate the effect of ENSO on rainfall characteristic when ENSO coincides with IOD. The method used is descriptive statistics. Data analysis is performed to obtain the characteristic of rainfall which includes AN (Above Normal), N (Normal), and BN (Below Normal). Further selected are the years when ENSO and IOD are active to get the rain properties. The frequency of events of BN, N, and AN displayed percentage form. From the percentage of occurrence, the dominant rainfall (AN, N, or Lower Norma) was observed when ENSO and IOD were active. The results showed that the influence of ENSO intensity in various single El Nino categories with intensity (weak, moderate, and strong category) rainfall. The nature of rainfall is generally Below Normal to Normal. At the time of El Nino concurrent positive IOD (whole category) also commonly causes Below Normal to Normal properties. Single La Nina occurrence causes rainfall properties of rainy nature are generally dominant normal as well as La Nina accompanied with IOD. Keywords: El Nino, Lanina, IOD, intensity, rainfall characteristic