Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PEMBINAAN PARENTING BAGI ORANG TUA SISWA DI PAUD DAN TK ASSAABIQ SINGAPARNA KABUPATEN TASIKMALAYA Cucu Arumsari; Milah Nurkamilah; Feida Noorlaila Isti’adah
ABDIMAS: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2018): ABDIMAS UMTAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (275.586 KB) | DOI: 10.35568/abdimas.v1i1.235

Abstract

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Taman Kanak-Kanak (TK) harus dapat memberikan layanan tidak hanya bagi anak di kelompok bermain saja, namun juga bagi orang tua sebagai mitra untuk berkolaborasi dalam proses pendidikan anak yang salah satunya melalui program parenting. TK dan PAUD Assaabiq terletak di desa Cipakat Kecamatan Singaparna belum melaksanakan kegiatan parenting bagi orang tua siswa secara berkala dan terprogram. Padahal, beberapa indikasi menunjukkan bahwa orang tua siswa belum memahami bagaimana fase perkembangan anak. Kemudian, masih banyak orang tua yang bersikap overprotektif sehingga perkembangan kemandirian anak tidak berkembang secara optimal. Selain itu, ketidakpahaman orang tua mengenai perkembangan kognitif anak, seringkali menuntut anak untuk dapat membaca, menulis dan berhitung secara instan serta membebankan tangggung jawab mengajar anak pada guru di sekolah. Oleh karena itu, parenting bagi orang tua siswa PAUD dan TK Assaabiq di Desa Cipakat Kecamatan Singaparna Kabupaten Tasikmalaya mengambil tema memahami fase tumbuh kembang anak. Adapun pembinaan yang diberikan yaitu 1) Pola asuh, materi ini diberikan dengan tujuan untuk memberikan pengetahuan bagi orang tua mengenai perkembangan anak usia 2-6 tahun secara psikologis. Setelah orang tua memahami fase tumbuh kembang anak dan mengetahui pola asuh yang tepat, diharapkan pola komunikasi antara orang tua dan anak akan terjalin dengan baik; 2) menumbuhkan kemandirian anak, materi ini bertujuan agar orang tua memahami dan mampu membedakan perlakuan pengasuhan mana yang dapat melatih kemandirian anak, serta pengasuhan mana yang dapat memanjakan anak sehingga kemandiriannya tidak berkembang optimal dan berpengaruh terhadap kemampuan anak menyelesaikan masalah, kemampuan sosial, dan religiusitas anak; dan 3) kemampuan berpikir logis dan simbolik pada anak, materi ini diberikan bertujuan upaya memberikan pengetahuan kepada orang tua mengenai perkembangan kognitif anak khususnya kemampuan logis dan simbolik, serta memberikan pemahaman kepada orang tua bahwa matematika dapat diajarkan sejak dini, melalui lingkungan alami anak dalam upaya meningkatkan kemampuan berpikir logis dan simbolik anak.
ANALISIS KONFORMITAS NEGATIF KELOMPOK TEMAN SEBAYA PADA SISWA Siska Tutiana; Dewang Sulistiana; Feida Noorlaila Isti’adah
FOKUS (Kajian Bimbingan & Konseling dalam Pendidikan) Vol 6, No 3 (2023): Vol 6, No 3 Mei 2023
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/fokus.v6i3.17687

Abstract

This study aims to describe the Negative Conformity of Peer Groups among HighSchoolStudentsinTasikmalayaRegencybasedonaspectsandindicators,differences based on gender, based on class level, and to design guidance andcounselingservicesaspreventiveservicestoreducenegativepeergroupconformity to students. This study uses a quantitative descriptive method to revealthenegativeconformitypictureofpeergroups.Thepopulationinthisstudyishighschool students in Tasikmalaya Regency which consist of several schools. Thesample in this study was SMA Tasikmalaya high school students, totaling 427students, who were taken by accidental sampling. The results of this study, ingeneral, the negative conformity of peer groups among high school students inTasikmalayaRegencyisinthelowconformitycategoryof92%(392students).Thehighest aspect is agreement while the lowest aspect is obedience. Based on classlevelandgender, thereisnodifferencewiththesig.0.004whichmeansthereisnosignificant difference between the negative conformity of male and female studentsin SMA Tasikmalaya Regency. The limitations of this study are that it is still notable to test group guidance services as preventive services to reduce negative peergroup conformity, and the formulation and implementation plans for the servicesattachedarestill limited.Keywords:conformity,peergroups,students
Peran Guru Bimbingan Konseling Dalam Meningkatkan Efektivitas Konsultasi Dan Kolaborasi Di SMP Yayasan Islam Kota Tasikmalaya Herwina Aprila; Feida Noorlaila Isti’adah; Salis Iklima; Isma Nurul Barokah; Lusi Susanti; Nazwa Ramadhani; Lutfi Raihan
Jurnal Bintang Pendidikan Indonesia Vol. 2 No. 3 (2024): Agustus : Jurnal Bintang Pendidikan Indonesia
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jubpi.v2i3.3079

Abstract

This research was conducted with the aim of finding out the importance of consultation and collaboration in a school setting as well as increasing consultation and collaboration in the school environment to support students in solving problems or developing the students' potential. The methods used in collecting data are observation, interviews, literature and documentation. The results obtained from this research are the importance of the role of consultation and collaboration in increasing the role of students in society and themselves. In collaboration and consultation in schools, various parties are involved, such as subject teachers, homeroom teachers, parents, school principals and friends. peers are also guidance and counseling teachers. It is important that collaboration and consultation in schools involve cooperation and active participation by involving various parties. Consultation and collaboration can create a learning environment that is inclusive, supportive, and focuses on the quality of education.
Gap Strategi Pencegahan Penyalahgunaan Obat : Studi Kasus Wilayah yang Minim Peran BNN dan BK Winda Noviana; Feida Noorlaila Isti’adah
Jurnal Bintang Pendidikan Indonesia Vol. 3 No. 1 (2025): Jurnal Bintang Pendidikan Indonesia
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jubpi.v3i1.3568

Abstract

Drug abuse is a serious issue that affects public health, social dynamics, and the economy in various regions. In areas with limited roles of the National Narcotics Agency (BNN) and Guidance and Counseling (BK), preventive strategies are often suboptimal, creating gaps in mitigation efforts. This study aims to identify the gaps in drug prevention strategies in such areas, focusing on causal factors, challenges, and opportunities for improvement. The methods employed include literature reviews and interviews with community members and relevant stakeholders. The results indicate that the lack of human resources, limited access to education, and low public awareness are the primary challenges. Recommended strategies include empowering local communities, enhancing educational institutions' roles, and fostering cross-sector collaboration to strengthen prevention efforts in regions where the roles of BNN and BK are constrained.