Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search
Journal : Jurnal Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat (Pamas)

Peningkatan Peran Keluarga Dalam Pendampingan Trias Penatalaksanaan Penderita Diabetes Melitus Pada Lansia Di Kelurahan Cipayung Jakarta Timur Yenni Ariestanti; Yeny Sulistyowati; Titik Widayati; Ign Erik Sapta Yanuar; Hendra Hendra; Srikandi Wibowoweni
Jurnal Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat (Pamas) Vol 5, No 1 (2021): Jurnal Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat (Pamas)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM Universitas Respati Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/pamas.v5i1.1274

Abstract

Diabetes mellitus merupakan penyakit yang dapat menyebabkan penyakit lain (komplikasi). Pemeriksaan laboratorium bagi penderita DM diperlukan untuk menegakkan diagnosis serta memonitor terapi dan timbulnya komplikasi. Dengan demikian, perkembangan penyakit bisa dimonitor dan dapat mencegah komplikasi. Apabila kadar insulin sangat menurun, pasien mengalami hiperglikemia dan glukosuria berat, penurunan lipogenesis, peningkatan lipolysis dan peningkatan oksidasi asam lemak bebas disertai pembentukan benda keton (asetoasetat, hidroksibutirat dan aseton). Peningkatan keton dalam plasma mengakibatkan ketosis. Penderita dapat mengalami hipotensi dan syok. Akhirnya, akibat penurunan penggunaan oksigen otak, pasien akan mengalami koma dan meninggal. Hal demikian sering terjadi pada Lansia.Upaya kesehatan usia lanjut adalah upaya kesehatan paripurna dasar dan menyeluruh dibidang kesehatan usia lanjut meliputi peningkatan kesehatan, pencegahan, pengobatan dan pemulihan. Dengan tujuan meningkatkan derajat kesehatan dan mutu kehidupan untuk mencapai masa tua yang bahagia dan berdaya guna dalam kehidupan keluarga dan masyakat sesuai dengan keberadaannya dalam masyarakat. Program yang digalakkan untuk Usila karena terkait dengan penyakit yang banyak di derita adalah Prolanis (Program Pengelolaan Penyakit Kronis). Tujuan Prolanis adalah mendorong peserta penyandang penyakit kronis mencapai kualitas hidupnya terutama kesehatan dan mencegah terjadinya komplikasi penyakit yang akan menjadi beban masalah untuk dirinya, keluarga dan masyarakat. Kader Prolanis menjadi ujung tombak pada pelayanan kesehatan terkait penyakit kronis pada Usila. Dalam mencapai tujuannya ada enam kegiatan pokok pada Prolanis yaitu: Konsultasi Medis, Edukasi Kelompok, Reminder melalui SMS Gateway, Home Visit, Aktivitas Klub dan Pemantauan Status Kesehatan.Mencermati permasalahan tersebut di atas, sangatlah penting dan mendesak untuk melakukan berbagai upaya perbaikan penaanganan DM pada Lansia. Hal ini dimaksudkan agar semua pihak yang terlibat memiliki pemahaman yang benar terkait manfaat dan dampak Trias Penanganan DM tersebut, yaitu Obat, Makanan dan Olahraga untuk mewujudkan Lansia yang tetap sehat, mampu berkarya dan produktifitas.Pada tahun 2020 bulan Maret terjadi Pandemi Covid 19 sehingga pelaksanaan kegiatan Pengabdian Masyarakat tidak boleh mengadakan kegiatan Massa atau partia besar sehingga pelaksanaan PKM ini dilaksanakan secara Webinar Series, Adapun pelaksanaan Webinar series 1 tidak merubah tema hanya pelaksanaan yang bersifat online dengan mengundang pihak pakar dengan melibatkan Kepala Puskesmas Dr. Apriyani dengan tema “Penyakit Diabetes Melitus di Masyarakat”, pemaparan penelitian terkait penelitian oleh Dr. Yeny Sulistyowati, Msi.Med “ Faktor genetik menjadi Faktor Dominan Resiko DM di Wilayah Kerja Puskesmas  Cipayung dan pemeran tentang Peningkatan Peran Keluarga Dalam Upaya Pendampingan Penderita DM oleh Yenni Ariestanti, S.Si.T.,M.KesDosen, Mahasiswa, Masyarakat umum dari seluruh Indonesia menjadi sasaran Webinar Serie tombak pemberian informasi dan pengetahuan yang benar kepada masyarakat, terutama Keluarga Penderita DM. Selanjutnya adalah keluarga itu sendiri karena diharapkan dengan pengetahuan yang baik maka sikap yang tadi nya negative menjadi positif sehingga perilaku penanganan DM menjadi benar. Keluarga penting untuk dilibatkan agar semua unsur yang terdekat dan sering berinteraksi dengan Lansia mempercepat terjadinya perubahan perilaku dalam menangani DM, sehingga penyakit yang diderita bisa dikendalikan, tidak mudah sakit, tetap sehat, produktif, mandiri di usia Lansia.Adapun manfaat yang dapat dipetik dari kegiatan ini adalah: peserta memiliki wawasan, pemahaman, sikap dan perilaku sehat untuk diri dan lingkungannya, Lansia lebih mandiri dan meningkat produktifitasnya. Universitas sebagai institusi ilmiah akan memperoleh umpan balik pengembangan keilmuan, khususnya ilmu kesehatan di samping itu juga mendapatkan mitra dalam pembangunan masyarakat; dinas yang terkait dalam program ini adalah dinas kesehatan dan pendidikan terbantu dalam upaya peningkatan kesehatan masyarakat dan pengembangan kemampuan sumber daya manusia. Kata kunci maksimal 5 kata Penyakit DM di Masyarakat, peran Keluarga DM, Faktor Genetik, Puskesmas Kecamatan Cipayung
Penguatan Kader Lansia Dalam Upaya Prolanis Dalam Miskonsepsi Pengunaan Obat Rutin Terhadap Menoupouse Dini Lansia Yenni Ariestanti; Yeny Sulistyowati; Titik Widayati
Jurnal Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat (Pamas) Vol 3, No 2 (2019): Jurnal Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat (Pamas)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM Universitas Respati Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (470.579 KB) | DOI: 10.52643/pamas.v3i2.542

Abstract

Upaya kesehatan usia lanjut adalah upaya kesehatan paripurna dasar dan menyeluruh dibidang kesehatan usia lanjut yang meliputi peningkatan kesehatan, pencegahan, pengobatan dan pemulihan Usia lanjut merupakan kelompok usia rentan terhadap permasalahan kesehatan, terkait penyakit yang diderita, termasuk konsumsi obat rutin untuk penyakit kronisnya agar semua pihak yang terlibat memiliki pemahaman yang benar terkait manfaat dan dampak obat rutin yang dikonsumsi serta dapat mewujudkan Lansia yang tetap sehat, mampu berkarya dan produktifitas.peningkatan pengetahuan melaui upaya penyuluhan dan informasi dan informasi terkait dengan Pentingnya Kader dan Keluarga dalam Perubahan Perilaku Kesehatan Pada Bahan yang digunakan dalam edukasi ini adalah tentang miskonsepsi pengunaan obat rutin pada lansia dan menoupouse dini beserta dampaknya untuk kesehatan dalam bentuk Power Point dan dilanjutkan diskusi dengan peserta. Diskusi berlangsung sangat aktif berbagi pengalaman dan Sharing tentang perubahan yang terjadi pada saat menoupouse dan sesudah Menoupouse dan kaitan dengan beberapa lansia yang memang mengalami penyakit degeneratif seperti Hipertensi dan DM dan keikutsertaan mereka dalam program prolanis di Puskesmas.peserta dibagikan juga sertifikat sebagai peserta bahwa mereka sudah mengikuti kegiatan ini. Lansia dan  Faktor yang mempengaruhi terjadinya Menopause Dini. Kata Kunci : Lansia, Obat Rutin, Menoupouse Dini
Peningkatan Pengetahuan Ibu Tentang ASI Eksklusif di Pondok Melati Bekasi Yenni Ariestanti; Titik Widayati
Jurnal Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat (Pamas) Vol 2, No 1 (2018): Jurnal Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat (Pamas)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM Universitas Respati Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (207.561 KB) | DOI: 10.52643/pamas.v2i1.426

Abstract

Perilaku menyusui berkaitan dengan pengetahuan yang kurang, kepercayaan atau persepsi dan sikap yang salah dari ibu mengenai ASI, sehingga dukungan keluarga, tenaga kesehatan dan masyarakat sangat diperlukan agar ibu dapat menyusui secara eksklusif. Kegiatan ini bermaksud memberikan penyuluhan kepada ibu tentang pentingnya pemberian ASI Eklusif pada Ibu Hamil dan Ibu yang mempunyai anak kurang dari 6 bulan agar mempunyai pengetahuan yang lebih baik tentang ASI Eklusif. Metode pelaksanaan Program Pengabdian Masyarakat ini adalah ceramah, diskusi dan demonstrasi. Jumlah peserta yang hadir dalam pelatihan ini berjumlah 50 orang yang terdiri dari ibu-ibu sejumlah 38 orang serta kader kesehatan 12 orang (satu RW diwakili oleh dua orang kader kesehatan). Waktu pelatihan dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 20 Oktober 2016, bertempat Jl. Melati Tenggah RT 005/04Jatiwarna, Pondok  Melati Bekasi. Materi yang disampaikan dalam kegiatan ini menggunakan metode ceramah dan diskusi meliputi : pengertian ASI, pengertian ASI eksklusif, jenis dan komposisi ASI, manfaat ASI, Produksi ASI, langkah-langkah menyusui yang benar, tujuh keberhasilan ASI eksklusif dan ASI ekslusif untuk ibu bekerja. Setelah kegiatan pelatihan ini diharapkan keluarga dan kader kesehatan dapat berperan aktif untuk menyampaikan informasi kepada ibu hamil tentang manfaat ASI Aksklusif.Kata kunci : Pemberdayaan, Ibu, kader kesehatan, ASI Eksklusif.
PKM Kelas Online Panduan Pemeriksaan Ibu Hamil di Masa Pandemi Covid-19 Untuk Bidan Praktik Mandiri Tahun 2020 Ari Waluyo; Nani Aisyiyah; Yenni Ariestanti; Titik Widayati
Jurnal Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat (Pamas) Vol 5, No 2 (2021): Jurnal Pelayanan dan Pengadian Masyarakat (Pamas)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM Universitas Respati Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/pamas.v5i2.1665

Abstract

Tenaga kesehatan seperti dokter, perawat, bidan dan tenaga medis lainnya merupakan garda terdepan dalam menangani pasien Coronavirus Disease atau covid-19. Semua elemen dalam tenaga medis bekerja sesuai kemampuannya. Lonjakan pasien dengan kasus positif tiap hari kian bertambah, ini menjadi tantangan berat bagi tenaga medis ditambah lagi dengan penggunaan alat pelindung diri yang tidak sesuai standar.Pada masa pandemi Covid-19 banyak ibu hamil yang enggan memeriksakan kehamilannya di tempat pelayanan kesehatan karena takut tertular virus corona, dan adanya anjuran menunda pemeriksaan kehamilan dan kelas ibu hamil, serta adanya ketidak siapan layanan dari segi tenaga dan sarana prasarana termasuk Alat Pelindung Diri, padalal pemeriksaan kehamilan tetap diperlukan secara rutin guna mengetahui kondisi kesehatan ibu dan janin Bidan adalah profesi kesehatan yang paling familiar di tengah-tengah masyarakat, pelayanan atas segala keluhan menyangkut kesehatan masyarakat terutama yang menyangkut kesehatan ibu dan anak mampu dijalankan bahkan dengan segala keterbatasan alat kesehatan dan obat-obatan, begitupun perannya di masa pandemi covid-19 ini Melakukan identifikasi masalah, bertujuan untuk mendapatkan data sejauhmana pemahaman bidan praktik mandiri mengenai panduan pemeriksaan ibu hamil di masa pandemi covid-19. Melakukan Penyuluhan, bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan para bidan praktik mandiri mengenai :Panduan pemeriksaan ibu hamil di masa pandemi Covid-19 Upaya pencegahan dari Covid 19, Melakukan Evaluasi program yang telah dilakukan, bertujuan untuk melihat sejauhmana keberhasilan program yang telah dilakukan, dengan cara tanya jawab Kegiatan kelas online panduan pemeriksaan ibu hamil di masa pandemi Covid-19  melalui daring ini diperoleh hasil yaitu 126 peserta yang mengikuti kelas online mengunakan zoom dan youtube.. Narasumber pertama memberikan materi tentang panduan pemeriksaan ibu hamil di masa pandei Covid-19, narasumber ke 2 memberikan materi tentang inovasi dan kreativitas dalam mengelola bidan praktik mandiri di masa pandemi dan narasumber ke 3 memberikan sharing tentang menjalankan praktik bidan di masa pandemi Covid-19.Peserta berpartisipasi aktif dalam kegiatan ini. Kata Kunci : Ibu Hamil, Kelas Online,Covid -19, BPM
Upaya Bersama Untuk Peningkatan Kesehatan Balita Tentang Pentingnya Imunisasi Titik Widayati; Ignatiur Erik Sapta Yanuar; Yenni Ariestanti
Jurnal Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat (Pamas) Vol 6, No 2 (2022): Jurnal Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat (Pamas)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM Universitas Respati Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/pamas.v6i2.1937

Abstract

Permasalahan gizi dan kesehatan merupakan permasalahan yang masih menjadi fenomena gunung es di Indonesia. Dapat dilihat di kota-kota besar seperti Jakarta yang masih memiliki permasalahan kesehatan yang cukup banyak. Permasalahan gizi di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun. Permasalahan gizi dan kesehatan ini akan berpengaruh terhadap kesehatan bayi dan balita. Program pengabdian masyarakat ini diharapkan dapat menambah pengetahuan serta wawasan masyarakat mengenai pentingnya gizi, imunisasi, dan stimulasi pada 1000 hari pertama kehidupan, mengurangi angka gizi kurang pada balita, dan terpenuhinya sarana dan prasarana kesehatan. Kegiatan imunisasi merupakan salah satu kegiatan prioritas Kementerian Kesehatan, sebagai salah satu bentuk nyata komitmen pemerintah untuk mencapai Millenium Development Goals (MDGs) khususnya untuk menurunkan angka kematian pada anak. Walaupun cakupan imunisasi dasar di DKI Jakarta sudah mengalami peningkatan, akan tetapi angka kematian bayi dan balita di wilayah Jakarta Barat masih tinggi. Selain itu, masih tingginya angka drop out rate di wilayah Jakarta Barat. Hal ini bisa disebabkan karena ibu khawatir jika anaknya diberi imunisasi maka akan timbul demam, dan efek samping lainnya. Selain itu bisa disebabkan karena pada saat jadwal pemberian imunisasi, anak ibu dalam kondisi tidak sehat sehingga pemberian imunisasi ditunda dan bisa berakibat ibu lupa untuk membawa anaknya mendapatkan imunisasi. Adapun faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kelengkapan imunisasi dasar yaitu faktor usia, tingkat pendidikan, sikap, tingkat pengetahuan, status pekerjaan, pendapatan keluarga, jumlah anak, dukungan keluarga, kepercayaan, ketersediaan sarana dan prasana, peralatan imunisasi, keterjangkauan tempat pelayanan imunisasi, petugas imunisasi, dan kader kesehatan.Kata kunci : Pentingnya gizi, imunisasi, stimulasi, 1000 hari pertama kehidupan 
PkM Kesehatan Reproduksi Perempuan Dalam Perspektif Ekonomi Yenni Ariestanti; Yeny sulistyowati; Titik Widayati
Jurnal Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat (Pamas) Vol 7, No 3 (2023): Jurnal Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat (PAMAS)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM Universitas Respati Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/pamas.v7i3.3232

Abstract

Health and productivity are equally important and interconnected. Health is a primary asset. Without good health, achieving productivity becomes challenging. During the peak of the pandemic, funds were redirected from women's and girls' health to other life-saving services. There was also a lack of awareness and general prioritization. This led to a significant funding gap in women's healthcare. Furthermore, the lack of funding for women's health research means that specific challenges or diseases affecting women and girls remain unaddressed. They contribute economically and enrich their nation's wealth. Additionally, they play a crucial role in fostering intergenerational progress, thereby creating more opportunities for their children. An economy that neglects women and girls will widen the gender parity gap. Prioritizing the health of women and girls is a crucial path to building a healthier economy, society, and community. Identifying the issue, aiming to understand why women lack understanding regarding reproductive health issues linked to the post-pandemic economic perspective, is an effort to prioritize health, especially reproductive health. The implementation of Community Service Program (PKM) is carried out through an online webinar via Zoom Meeting link and YouTube on Saturday, February 25, 2023. This activity is in the form of a planned training in partnership with the Cipayung sub-district as part of the university's development efforts, involving an Obstetrician-Gynecologist doctor. The target audience includes lecturers, students, and the general public from all over Indonesia, with a total of 238 participants, including professors, students, nurses, midwives, and the public. Participants comprehend the provided material, engage in discussions, and pose questions about women's reproductive health from an economic perspective.Keywords: Community Service Program (PKM), Reproductive Health, Economy, Women.