Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pelaksanaan Program Keping Emas Pada Ibu Hamil Kekurangan Energi Kalori dan Anemia Di Desa Kronjo Tahun 2019 M. Ikhsan Akbar; Yani Sandra Rinaningsih; Retno Ekawaty; Ni Made Padma Batiari; Irfan Abdussalam; Exkuwin Suharyanto; Deasy Widiana; Yeny Sulistyowati
JURNAL BIDANG ILMU KESEHATAN Vol 10, No 1 (2020): Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/jbik.v10i1.866

Abstract

Anemia dan Kekurangan Energi Kronik (KEK) pada Ibu Hamil adalah kasus penting pada kehamilan. Data World Health Organization (WHO) secara global, prevalensi anemia pada ibu hamil diseluruh dunia adalah sebesar  41.8%. Kebanyakan anemia dalam kehamilan di sebabkan oleh defisiensi besi, pendarahan akut dan ketidakseimbangan asupan gizi. Penelitian juga menunjukkan bahwa proses tumbuh kembang janin dipengaruhi oleh kondisi fisik dan kesehatan ibu waktu remaja dan akan menjadi ibu. Dengan demikian upaya untuk mencegah gangguan tumbuh kembang janin sampai menjadi kanak kanak usia 2 tahun difokuskan pada ibu hamil. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis secara deskriptif faktor risiko Ibu hamil pada pelaksanaan program Keping Emas di Desa Kronjo Tahun 2019. Pada penelitian menggunakan data sekunder dari pengukuran haemoglobin (Hb) dan lingkar lengan atas (LILA) Ibu hamil risiko tinggi di Desa Kronjo dalam Program Keping Emas tahun 2019. Total sampel pada penelitian ini sebanyak 18 reponden ibu hamil risiko tinggi. Teknik pengambilan sampling yang digunakan adalah total sampling. Hasil penelitian menunjukkan ecara keseluruhan gambaran karakteristik umur ibu hamil berisiko tinggi yang terlibat dalam pelaksanaan Program Keping Emas di Desa Kronjo Tahun 2019 terdapat pada kelompok umur dewasa (26-35 tahun). Terdapat sebanyak 8 orang (44,4%) ibu hamil risiko tinggi anemia dan 5 orang  (27,8%) ibu hamil berisiko tinggi KEK pada pelaksanaan bulan pertama (September 2019), serta terdapat terdapat 5 orang (27,8%) yang mempunyai status anemia dan KEK berdasarkan indikator kadar Hb dan LILA.
Analisis Faktor Dukungan Keluarga Terhadap Pemanfaatan Posyandu Remaja oleh Sekaa Teruna Teruni di Wilayah Kerja Puskesmas se-Kota Denpasar I Desak Ketut Dewi Satiawati; Ni Made Padma Batiari; Muhammad Apriyanto
JURNAL BIDANG ILMU KESEHATAN Vol 12, No 2 (2022): Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/jbik.v12i2.2064

Abstract

Posyandu remaja merupakan bentuk perluasan dari program Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) yang diselenggarakan oleh pihak Puskesmas untuk remaja dalam kelompok umur 10 – 18 tahun. Kelompok umur tersebut di wilayah Bali termasuk dalam organisasi sekaa teruna teruni (STT). Sebuah penelitian terdahulu pernah dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Tegallalang I  yang mendapatkan bahwa rendahnya pemanfaatan pelayanan kesehatan reproduksi remaja, yaitu hanya 16,8% (1). Terdapat beberapa faktor yang memengaruhi pemanfaatan layanan kesehatan reproduksi remaja, yaitu pengetahuan, sikap, kemudahan akses, dan akseptabilitas keluarga. Berdasarkan hal tersebut, penting untuk melakukan sebuah penelitian untuk menganalisis pengaruh faktor dukungan kelarga terhadap pemanfaatan posyandu remaja oleh STT di wilayah kerja Puskesmas se-Kota Denpasar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan rancangan cross sectional dan metode survei analitik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 134 orang (62,3%) dari 215 orang belum memanfaatkan posyandu remaja. Hasil analisis bivariat menunjukkan  bahwa ada pengaruh dukungan keluarga terhadap pemanfaatan posyandu remaja oleh STT di wilayah kerja Puskesmas se-Kota Denpasar dengan nilai p ≤ 0,05. Sehubungan dengan hasil tersebut, diperlukan sebuah upaya yang sinergis antara Dinas Kesehatan Kota Denpasar melalui puskesmas dengan peranan dari pihak keluarga untuk mengupayakan mendorong keterlibatan STT dalam kegiatan posyandu remaja, dengan langkah awal meningkatkan frekuensi paparan informasi terkait posyandu remaja