Abstrak: Bahan Bacaan dapat Menjadi faktor Pembentuk Karakter Anak. Karakter merupakan sifat batin yang memengaruhi keseluruhan pikiran, perilaku, budi pekerti, perkataan, dan tabiat yang dimiliki manusia. Begitu pentingnya karakter menjadikannya sebagai hal utama dan pertama dalam yang perlu dipelajari dan dibentuk pada seorang individu. Karakter perlu dibentuk. Karakter dibentuk sejak anak-anak mampu mempelajari suasana dan situasi di sekitarnya. Pembentukan karakter sangat penting dan merupakan hal primer yang perlu dipelajari para orang tua. Akan tetapi, kadang-kadang terdapat orangtua yang mengabaikan hal ini. Padahal ada begitu banyak cara yang dapat dilakukan orang tua untuk membentuk karakter anak. Pada dasarnya, pembentukan karakter bukanlah bukan sesuatu yang bersifat sementara, tetapi sesuatu yang sifatnya berkesinambungan, utuh, dan asli atau tidak dibuat-buat. Salah satu yang biasa dilakukan orang tua dalam membentuk karakter anak adalah melalui pembiasaan. Dalam hal ini, sejak dini anak dibiasakan untuk melakukan sesuatu yang membuatnya berkata dan bertingkah baik. Selain melalui pembiasaan, karakter anak juga dapat dibentuk melalui bahan bacaan yang dibacanya. Akan tetapi, terdapat beberapa contoh bahan bacaan yang justru mencontohkan hal-hal yang tidak santun, hal ini dapat dilihat pada contoh-contoh percakapan yang terdapat pada komik Crayon Shinchan volume 27 karya Yoshito Usui. Tulisan ini akan mendeskripsikan beberapa contoh pelanggaran nilai karakter dalam komik tersebut dan memberikan beberapa rekomendasi bahan bacaan yang dapat dijadikan referensi untuk anak-anak.