Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PENGEMBANGAN PEMBINAAN PROFESI DAN KODE ETIK PEREKAYASA edy syamsuddin
JURNAL TEKNOSAINS KODEPENA Vol. 1 No. 2 (2021): Jurnal Teknosains Kodepena (Kodepena Journal of Technoscience)
Publisher : Kodepena

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keberhasilan pengembangan jabatan fungsional perekayasa dilakukan dengan pembinaan dan kenyelesaian masalah peningkatan profesionalisasi perekayasa yang menjadi bagian yang sanngat dibutuhkan melalui pendekatan nilai dasar kode etiknya. Tujuan dari pembinaan profesi dan kode etik perekayasa yaitu untuk melakukan pengembangan profesi perekayasa sesuai dengan kompetensinya serta mengikuti pola aturan main dalam pengembangan profesi ini dengan mengacu pada kode etik perekayasa. Nilai dasar, peraturan praktis dan profesional obligasi merupakan pedoman untuk menanamkan jiwa profesionalitas dan mengamalkan etika bagi Pegawai Negeri Sipil, agar para Perekayasa yang kuat, kompak dan bersatu-padu, memiliki kepekaan, tanggap dan memiliki kesetiakawanan yang tinggi, berdisiplin. serta sadar akan tanggung jawabnya sebagai unsur aparatur negara dan abdi masyarakat. Fungsi dari pembinaan profesi dan Kode etik profesi memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip profesionalitas yang digariskan; Kode etik profesi merupakan sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi yang bersangkutan; dan dengan eksistensi dari kode etik profesi mencegah campur tangan pihak diluar organisasi profesi tentang hubungan etika dalam keanggotaan profesi. Untuk merancang pembinaan profesi dan menyusun kode etik profesi jabatan fungsional Perkayasa, maka dilakukan beberapa pendekatan metodologinya yakni dengan beberapa referensi dari proses pembinaan profesi dan kode etik dari asosiasi kerekayasaan di Amerika, seperti dari NSPE, ASME, ASCE, dan sebagai dasar acuannya pada kode etik PNS sesuai dengan PP.No. 24, tahun 2004 . Pola pendekatannya yaitu konsep nilai dasar yang terdiri dari tujuh prinsip, kemudian isu pokok dalam kode etik perekayasa yaitu, menghormati hak-hak seseorang maupun perusahaan, bertanggung jawab, mempunyai nilai kompetensi dan mempunyai nilai kompetensi baik dari hasil karya maupun kemampuan serta keahliannya.
PENGEMBANGAN PEMBINAAN PROFESI DAN KODE ETIK PEREKAYASA edy syamsuddin
JURNAL TEKNOSAINS KODEPENA Vol. 1 No. 2 (2021): Jurnal Teknosains Kodepena (Kodepena Journal of Technoscience)
Publisher : Kodepena

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (411.388 KB)

Abstract

Keberhasilan pengembangan jabatan fungsional perekayasa dilakukan dengan pembinaan dan kenyelesaian masalah peningkatan profesionalisasi perekayasa yang menjadi bagian yang sanngat dibutuhkan melalui pendekatan nilai dasar kode etiknya. Tujuan dari pembinaan profesi dan kode etik perekayasa yaitu untuk melakukan pengembangan profesi perekayasa sesuai dengan kompetensinya serta mengikuti pola aturan main dalam pengembangan profesi ini dengan mengacu pada kode etik perekayasa. Nilai dasar, peraturan praktis dan profesional obligasi merupakan pedoman untuk menanamkan jiwa profesionalitas dan mengamalkan etika bagi Pegawai Negeri Sipil, agar para Perekayasa yang kuat, kompak dan bersatu-padu, memiliki kepekaan, tanggap dan memiliki kesetiakawanan yang tinggi, berdisiplin. serta sadar akan tanggung jawabnya sebagai unsur aparatur negara dan abdi masyarakat. Fungsi dari pembinaan profesi dan Kode etik profesi memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip profesionalitas yang digariskan; Kode etik profesi merupakan sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi yang bersangkutan; dan dengan eksistensi dari kode etik profesi mencegah campur tangan pihak diluar organisasi profesi tentang hubungan etika dalam keanggotaan profesi. Untuk merancang pembinaan profesi dan menyusun kode etik profesi jabatan fungsional Perkayasa, maka dilakukan beberapa pendekatan metodologinya yakni dengan beberapa referensi dari proses pembinaan profesi dan kode etik dari asosiasi kerekayasaan di Amerika, seperti dari NSPE, ASME, ASCE, dan sebagai dasar acuannya pada kode etik PNS sesuai dengan PP.No. 24, tahun 2004 . Pola pendekatannya yaitu konsep nilai dasar yang terdiri dari tujuh prinsip, kemudian isu pokok dalam kode etik perekayasa yaitu, menghormati hak-hak seseorang maupun perusahaan, bertanggung jawab, mempunyai nilai kompetensi dan mempunyai nilai kompetensi baik dari hasil karya maupun kemampuan serta keahliannya.
ANALISA DAN DESAIN PENYUSUNAN KURIKULUM JABATAN FUNGSIONAL TEKNISI LITKAYASA Edy Syamsuddin
Jurnal Abdimas Ilmiah Citra Bakti Vol 2 No 1 (2021)
Publisher : STKIP Citra Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38048/jailcb.v2i1.137

Abstract

Pengembangan kajian terhadap pembinaan jabatan fungsional teknisi litkayasa dimaksudkan untuk melakukan penyesuaian kondisi regulasi dan perbaikan kurikulum pendidikan dan pelatihan sesuai dengan peraturan perundang-undangan aparatur sipil negara serta regulasi pendukungnya. Sesuai dengan standar kompetensi jabatan fungsional teknisi litkayasa yang telah disempurnakan, maka penyusunan kurikulum pembelajarannya perlu perbaikan yang menyeluruh sehingga kesesuaiannya dengan amanah peratran dan manajemen pengelolaannya menjadi lebih sederhana dan terstruktur baik. Pendekatan sistem pembinaan penyusunan kurikulum pendidikan dan pelatihan menngacu pada sistem pembelajaran model ADDIE dengan fokus tahappan analisis dan desain pembelajaran melalui technical needs analisis dan permasalahan kebutuhan pembelajarannya serta merumuskan strategi dan tujuan pembelajaran yang spesifik sesuai denngan tujuan unit kerja dan organisasi penggerak teknisi litkayasa sehingga memory traching-nya menjadi lebih profesional dan terukur.
PENGEMBANGAN SISTEM PEMBINAAN DAN PENERIMAAN SUMBERDAYA MANUSIA TERBARU MELALUI FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PEREKAYASA Edy Syamsuddin
Jurnal Warta Desa (JWD) Vol. 3 No. 1 (2021): Jurnal Warta Desa (JWD)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (452.088 KB) | DOI: 10.29303/jwd.v3i1.112

Abstract

Tujuan dari formasi jabatan fungsional perekayasa diperlukan  untuk merancang jumlah personil perekayasa dalam suatu kegiatan kerekayasaan proses peningkatan jabatan karir bagi pegawai negeri sipil dalam melaksanakan tugas serta tanggung jawabnya di suatu unit atau instansi  lingkup kegiatan kerekayasaan meliputi merancang menghitung, melakukan eksplorasi/ observasi/ pengujian produk, model atau sistem, dan melakukan proses perbaikan, pengoperasian maupun pemeliharaan dari suatu produk, model ataupun system. Formasi jabatan fungsional perekayasa  dalam satu kegiatan per unit digunakan pendekatan asumsi konfigurasi organisasi kerekayasaan sesuai kebutuhan personil satu kegiatan pertahun yang identik dengan minimal berjumlah 14 orang. Proporsi  empat  jabatan   perekayasa,  yaitu   perekayasa pertama : perekayasa muda: perekayasa madya: perekayasa utama dengan rasio berbanding antara 4:3:2:1. Rancangan formasi jabatan  fungsional perekayasa pada satu instansi atau satu unit dapat digambarkan secara dinamik dengan menggunakan konsep personel requirement planning antara akumulasi jabatan perekayasa dengan waktu ke waktu dalam lima tahun.
PENGEMBANGAN SISTEM PEMBELAJARAN TERINTEGRASI MELALUI PENDEKATAN DESAIN BPPT CORPORATE UNIVERSITY Edy Syamsuddin; Ade Rizki
JURNAL TEKNOSAINS KODEPENA Vol. 3 No. 1 (2022): Volume 3 Nomor 1 Agustus 2022
Publisher : Kodepena

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengembangan pembelajaran terintegrasi merupakan mengarus-utamakan berbagai program kinerja pendidikan dan pelatihan yang terintegrasi sehingga mendorong kinerja organisasi menjadi bagian yang terikat dengan pendekatan desain corporate university yang optimal. Pengembangan pembelajaran dari pendidikan dan pelatihan serta pembinaan jabatan fungsional kerekayasaan dan kelitkayasaan telah dilakukan, namun pendekatan yang mengacu pada model strategik dari sistem corporate university sehingga keterkaitan seluruh unit kerja mendapat korporasi keseluruhan. Beberapa tahapan identifikasi sampai dengan unit kerja terkait pengembangan sumberdaya manusia kelembagaan mendukung sistem evaluasi dan pengendaliannya menjadi lebih terkonsentrasi dan terpadu mendorong kinerja organisasi menjadi lebih optimal. Penyempurnaan dalam tata kerja serta penguatan sistem internal penyelenggaraan pembelajaran terintegrasi memberikan komitmen perlunya kekuatan kepemimpinan yang dapat memberikan penguatan sumberdaya manusia yang efektif dan efisien menuju profesionalisme aparatur yang terbaik.
PENGEMBANGAN SISTEM PEMBELAJARAN TERINTEGRASI MELALUI PENDEKATAN DESAIN BPPT CORPORATE UNIVERSITY Edy Syamsuddin; Ade Rizki
JURNAL TEKNOSAINS KODEPENA Vol. 3 No. 1 (2022): Volume 3 Nomor 1 Agustus 2022
Publisher : Kodepena

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengembangan pembelajaran terintegrasi merupakan mengarus-utamakan berbagai program kinerja pendidikan dan pelatihan yang terintegrasi sehingga mendorong kinerja organisasi menjadi bagian yang terikat dengan pendekatan desain corporate university yang optimal. Pengembangan pembelajaran dari pendidikan dan pelatihan serta pembinaan jabatan fungsional kerekayasaan dan kelitkayasaan telah dilakukan, namun pendekatan yang mengacu pada model strategik dari sistem corporate university sehingga keterkaitan seluruh unit kerja mendapat korporasi keseluruhan. Beberapa tahapan identifikasi sampai dengan unit kerja terkait pengembangan sumberdaya manusia kelembagaan mendukung sistem evaluasi dan pengendaliannya menjadi lebih terkonsentrasi dan terpadu mendorong kinerja organisasi menjadi lebih optimal. Penyempurnaan dalam tata kerja serta penguatan sistem internal penyelenggaraan pembelajaran terintegrasi memberikan komitmen perlunya kekuatan kepemimpinan yang dapat memberikan penguatan sumberdaya manusia yang efektif dan efisien menuju profesionalisme aparatur yang terbaik.