Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

IMPLEMENTASI METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) DALAM PEMILIHAN KEPALA DINAS XYZ Dody Novandi; Fahrullah Fahrullah
JURNAL TEKNOSAINS KODEPENA Vol. 2 No. 1 (2021): Jurnal Teknosains Kodepena (JTK) Vol. 2 No. 1 Agustus 2021
Publisher : Kodepena

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54423/jtk.v2i1.33

Abstract

Guna terwujudnya reformasi birokrasi transparansi seleksi kompetensi pejabat pimpinan tinggi pratama pada sebuah instansi Pemerintah Daerah/Kota dalam hal ini adalah kepala dinas merupakan sebuah keharusan dalam rangka mendorong lahirnya aparatur sipil negara yang mempunyai integritas, sikap profesional, objektif dan lepas dari campur tangan politik, bebas dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta dapat melaksanakan pelayanan publik bagi masyarakat. Proses seleksi dalam menentukan calon kepala Dinas XYZ masih dilakukan secara konvensional atau manual. Metode yang dilakukan masih dirasakan kurang efektif dan efisien. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka dibutuhkan sebuah metode penentuan calon kepala Dinas XYZ dengan berbasis teknologi informasi untuk dapat diterapkan pada dinamika yang sangat kompleks. Platform ini didesain dengan menerapkan salah satu metode Sistem Penunjang Keputusan yaitu Simple Additive Weighting (SAW). Metode ini menimbulkan sebuah sistem pendukung keputusan yang bermanfaat bagi para pengambil kebijakan dalam menentukan calon kepala dinas.
IMPLEMENTASI METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) DALAM PEMILIHAN KEPALA DINAS XYZ Dody Novandi; Fahrullah Fahrullah
JURNAL TEKNOSAINS KODEPENA Vol. 2 No. 1 (2021): Jurnal Teknosains Kodepena (JTK) Vol. 2 No. 1 Agustus 2021
Publisher : Kodepena

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (396.209 KB) | DOI: 10.54423/jtk.v2i1.33

Abstract

Guna terwujudnya reformasi birokrasi transparansi seleksi kompetensi pejabat pimpinan tinggi pratama pada sebuah instansi Pemerintah Daerah/Kota dalam hal ini adalah kepala dinas merupakan sebuah keharusan dalam rangka mendorong lahirnya aparatur sipil negara yang mempunyai integritas, sikap profesional, objektif dan lepas dari campur tangan politik, bebas dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta dapat melaksanakan pelayanan publik bagi masyarakat. Proses seleksi dalam menentukan calon kepala Dinas XYZ masih dilakukan secara konvensional atau manual. Metode yang dilakukan masih dirasakan kurang efektif dan efisien. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka dibutuhkan sebuah metode penentuan calon kepala Dinas XYZ dengan berbasis teknologi informasi untuk dapat diterapkan pada dinamika yang sangat kompleks. Platform ini didesain dengan menerapkan salah satu metode Sistem Penunjang Keputusan yaitu Simple Additive Weighting (SAW). Metode ini menimbulkan sebuah sistem pendukung keputusan yang bermanfaat bagi para pengambil kebijakan dalam menentukan calon kepala dinas.
AKSI PENCEGAHAN KASUS STUNTING DI KOTA SAMARINDA MELALUI PROGRAM PEMBANGUNAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PRO-BEBAYA) Fauziah Fauziah; Dody Novandi
Jurnal Riset Inossa Vol. 3 No. 2 (2021): Desember
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Kota Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (173.717 KB) | DOI: 10.54902/jri.v3i2.50

Abstract

Penelitian ini bertujuan membuat strategi intervensi gizi spefisik dan sensitif dengan membangun prakarsa dan keikutsertaan masyarakat Kota Samarinda serta instansi di lingkungan Pemerintah Kota Samarinda dalam penanggulangan masalah stunting di Kota Samarinda.Metode analisis data yang diterapkan dalam penelitian ini yaitu teknik analisa data kuantitatifuntuk menganalisa strategi yang tepat dalam rangka aksi pencegahan stunting di Kota Samarinda. Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat (PRO-BEBAYA) yang diusung oleh Walikota Samarinda dan Wakil Walikota Samarinda pada saat ini bisa menjadi salah satu instrumen untuk bisa mensinergikan berbagai elemen dalam mendukung implementasi intervensi gizi spesifik dan sensitif untuk penanggulangan stunting di Kota Samarinda. PRO-BEBAYA mampu menjadi sebuah inovasi baru dan pendukung implementasi intervensi gizi spesifik dan sensitif serta bisa menjadi trigger munculnya gerakan secara terstruktur, sistematis dan masif dalam mereduksi prevalensi stunting di Kota Samarinda. Guna mendukung akselerasi penurunan prevalensi stunting di Kota Samarinda kiranya Pemerintah Kota Samarinda bisa menjadikan PRO-BEBAYA menjadi bagian dari rencana aksi pencegahan stunting.
Implementasi Algoritma K-Means Untuk Analisis Penyebaran Kasus Konfirmasi Covid-19 di Kota Samarinda Dody Novandi; Tina Tri Wulansari; Nariza Wanti Wulan Sari
Jurnal Rekayasa Teknologi Informasi (JURTI) Vol 6, No 2 (2022): Jurnal Rekayasa Teknologi Informasi (JURTI)
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jurti.v6i2.8652

Abstract

Perkembangan kondisi pandemi Covid-19 yang terjadi di wilayah Kota Samarinda dapat diakses melalui instagram Dinas Kesehatan Kota Samarinda yang menyajikan informasi akumulasi jumlah kasus per hari. Berdasarkan informasi yang disajikan, Dinas Kesehatan Kota Samarinda dapat memberikan informasi tentang pengelompokan penyebaran kasus Covid-19 di  Kota Samarinda dengan menggunakan salah satu metode yaitu K-Means. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan wawasan yang dapat dijadikan landasan Dinas Kesehatan Kota Samarinda dalam membuat kebijakan penanganan penyakit Covid-19 di Kota Samarinda. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Dataset yang digunakan adalah data kasus konfirmasi  Covid-19 berdasarkan kelompok umur dan jenis kelamin di Kota Samarinda tahun 2021. Hasil dari proses pengelompokan ini menghasilkan 3 (tiga) cluster, yaitu: cluster dengan tingkat penyebaran yang paling tinggi, sedang dan paling rendah Berdasarkan hasil analisis bahwa jumlah kasus konfirmasi Covid-19 yang paling tinggi terjadi pada cluster 2 sebanyak 6.615 orang. Dilihat dari sudut pandang kategori umur kasus Covid-19 banyak terjadi untuk umur 31 sampai dengan 45 tahun dan masyarakat dengan jenis kelamin laki-laki lebih rentan terpapar Covid-19.