Mohammad Takdir
Institut Ilmu Keislaman Annuqayah (INSTIKA) Sumenep

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

NEW SPIRITUAL MOVEMENT: Menelisik Visi Transformatif Komunitas Lia Eden sebagai Embrio Lahirnya New Age di Indonesia Mohammad Takdir
Jurnal Theologia Vol 29, No 1 (2018)
Publisher : Fakultas Ushuluddin dan Humaniora, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/teo.2018.29.1.2415

Abstract

Abstract: This research aims to explain the phenomenon of Lia Eden community which is a new spiritual movement in the dynamics of religious life in Indonesia. Some points to be described in this research are related with a background of the birth and development of the Lia Eden community, teaching, and transformative vision in the public sphere. This research is a case study of the Lia Eden community that became of the New Age movement in the wake of belief in formal religions that considered failure in overcoming the modern human crisis. This research shows that Lia Eden community is a new spiritual movement who tried to awaken a spirit of all religions so that able to overcome of a social problem in society. This movement is not ambitions to establish a new religious institution with a strict and doctrinal organization, but effort to transmit spiritual power at the individual level to become a reflection of the mystical movement that brought changes to human life.Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan fenomena komunitas Lia Eden yang merupakan gerakan spiritualitas baru dalam dinamika kehidupan beragama di Indonesia. Beberapa poin yang ingin dijabarkan dalam penelitian ini adalah berkaitan dengan latar belakang kelahiran dan perkembangan komunitas Lia Eden, ajaran, dan visi transformatifnya dalam ruang publik. Penelitian ini merupakan studi kasus dari komunitas Lia Eden yang menjadi bagian dari Gerakan Zaman Baru (New Age Movement) di tengah memudarnya kepercayaan terhadap agama formal yang dianggap gagal dalam mengatasi krisis kemanusian modern. Penelitian ini menunjukkan bahwa komunitas Lia Eden merupakan gerakan spiritualitas baru yang berupaya membangkitkan roh dari semua agama agar berperan dalam mengatasi masalah sosial di masyarakat. Gerakan ini tidak berambisi untuk mendirikan institusi baru yang bersifat keagamaan dengan organisasi yang ketat dan bersifat doktrinal, melainkan berupaya untuk men­transmisikan kekuatan spiritual pada level individu hingga menjadi cerminan dari gerakan mistik yang membawa perubahan bagi kehidupan manusia.
The Implementation of Anti-Corruption Education Models in Pesantren Mohammad Takdir; Mohammad Hosnan; Paisun; Nuzulul Khair
EL-TARBAWI Vol. 15 No. 1 (2022): Jurnal El-Tarbawi
Publisher : Islamic University of Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/tarbawi.vol15.iss1.art2

Abstract

Corruption is an extraordinary crime in Indonesia that is contrary to the values of religious education. This study aims to explore anti-corruption education models based on religious ethics which are implemented in the pesantren of Annuqayah, Guluk-Guluk Sumenep. This study analyzes the roles of the pesantren of Annuqayah in building anti-corruption characters in students from an early age. The research was conducted at the pesantren of Annuqayah which is one of the oldest Islamic boarding schools in Madura. The study uses a qualitative method to elaborate anti-corruption education models based on religious ethics at the pesantren of Annuqayah, Guluk-Guluk Sumenep, Madura. Researchers used observation, interviews, and documentation in collecting research data. The study found that the anti-corruption education models applied in the pesantren of Annuqayah are role models, habituation of behavior, integration between subjects and behavior, and models of rewards and punishments. Meanwhile, the roles of Annuqayah pesantren in shaping the students’ anti-corruption character are building values of Aswaja (Ahlus-Sunnah wal-Jama’ah), establishing an honest canteen, giving trust to manage pesantren finances, and providing rewards and punishments. The research is valuable as feedback for the government in the field of education in its efforts to fight corruption in Indonesia.
UNDERSTANDING SOCIAL-INTERACTION BETWEEN NYAI AND FEMALE SANTRI IN PESANTREN ANNUQAYAH, EAST JAVA Mohammad Takdir; Lusiyana Lusiyana; Zahratul Jannah; Min Umniyatil Maimunah
Jurnal Sosiologi Reflektif Vol. 17 No. 1 (2022)
Publisher : Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/jsr.v17i1.2548

Abstract

This article explains the model of social interaction between Nyai (female pesantren leader) and santri (female students) at Pesantren Annuqayah, East Java. Nyai is seen as having the authority to participate in developing education in pesantren. This view has implications for the model of social relationship between Nyai and her students, not only in the learning process but also in their daily life at the pesantren. This research uses qualitative methods through a phenomenological approach. Data were collected through observation, documentation, and in-depth interviews with Nyai and several students at the pesantren of Annuqayah. The results showed that the relationship between Nyai and santri tends to be in patron-client and associative models. These two models of interactions arise naturally as a tradition, as well as a form of application of the teachings they learn in classical books in pesantren. This relationship model aims to shape Islamic personality and teach the students morality and intellect.Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan model interaksi sosial antara Nyai dan santri perempuan di Pesantren Annuqayah, Jawa Timur. Nyai, sebuah sebutan untuk istri pemimpin pesantren di Indonesia, dipandang memiliki otoritas untuk ikut serta mengembangan pendidikan di pesantren. Hal ini berimplikasi pada jenis relasi sosial diantara Nyai dengan murid-muridnya, tidak hanya dalam proses pembelajaran namun juga dalam keseharian mereka di pesantren. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif melalui pendekatan fenomenologi. Data dikumpulkan melalui teknik observasi, dokumentasi, dan wawancara mendalam terhadap Nyai dan beberapa santri di Pesantren Annuqayah Jawa Timur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan Nyai dan santri cenderung bersifat patron-klien dan asosiatif. Kedua jenis interaksi ini terjadi secara alamiah sebagai sebuah tradisi, sekaligus bentuk penerapan dari ajaran-ajaran yang mereka pelajari dalam kitab-kitab klasik di pesantren. Model hubungan ini bertujuan untuk membentuk kepribadian Islami, penanaman moralitas, dan intelektualitas pada diri para santri.