Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pengaruh pelapisan kitosan pada basis gigi tiruan resin akrilik polimerisasi panas terhadap penyerapan air dan kekuatan transversalThe effect of chitosan coating on the water absorption and transverse strength of heat polymerised acrylic resin Felycia Felycia; Slamat Tarigan
Padjadjaran Journal of Dental Researchers and Students Vol 5, No 1 (2021): April 2021
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/pjdrs.v5i1.29423

Abstract

Pendahuluan: Bahan yang paling umum digunakan dalam membuat basis gigi tiruan adalah resin akrilik polimerisasi panas. Bahan tersebut memiliki kelemahan berupa kemampuan menyerap air yang menyebabkan berkurangnya kekuatan transversal sehingga basis mudah fraktur. Penggunaan bahan pelapis misalnya edible coating dari kitosan dapat menghambat penyerapan air pada basis gigi tiruan. Tujuan penelitian adalah menganalisis pengaruh pelapisan kitosan pada basis gigi tiruan resin akrilik polimerisasi panas terhadap penyerapan air dan kekuatan transversal. Metode: Jenis penelitian eksperimental laboratoris. Sampel yang digunakan adalah 16 buah resin akrilik polimerisasi panas berukuran 65x10x2,5mm dibagi 2 kelompok menjadi 8 sampel untuk setiap kelompok. Kelompok A tanpa dilapisi kitosan, kelompok B dilapisi kitosan. Sampel didesikasi hingga mencapai berat konstan kemudian direndam ke dalam akuades selama 7 hari lalu ditimbang, dicatat kemudian di desikasi ulang hingga berat konstan. Penyerapan air dihitung menggunakan rumus Oysaed dan Ruyter dan kekuatan transversal diuji menggunakan Universal Testing Machine. Hasil data dianalisis dengan uji t-independen. Hasil: Terdapat pengaruh signifikan pelapisan kitosan terhadap nilai penyerapan air p=0,001 dan kekuatan transversal p=0,032 (p<0,05). Nilai penyerapan air kelompok A sebesar 16,26 ± 0,25 µg/mm3 dan kelompok B sebesar 15,72 ± 0,28 µg/mm3). Nilai kekuatan transversal kelompok A sebesar 96,02 ± 5,01 MPa dan kelompok B sebesar 102,10 ± 5,17 MPa.  Simpulan: Pelapisan kitosan berpengaruh terhadap penyerapan air dan kekuatan transversal basis gigi tiruan resin akrilik polimerisasi panas. Pelapisan kitosan dapat mencegah penyerapan air dan mencegah penurunan kekuatan transversal resin akrilik polimerisasi panas.Kata kunci: Basis gigi tiruan, resin akrilik polimerisasi panas, kitosan, penyerapan air, kekuatan transversal. ABSTRACT Introduction: The most common material used for denture base is hot polymerised acrylic resin. This material has a weakness in the ability to absorb water which causes reduced transverse strength, thus prone to fracture. Coating materials such as edible coating from chitosan can inhibit water absorption in the denture base. This study was aimed to analyse the effect of chitosan coating on the water absorption and transverse strength of heat polymerised acrylic resin. Methods: This research was an experimental laboratory. The samples used were 16 heat polymerised acrylic resins measured 65x10x2.5mm divided into two groups, eight samples for each group. Group A was not coated with chitosan, and group B was coated with chitosan. The sample was desiccated until it reached a constant weight, immersed in distilled water for seven days, weighed, recorded, and re-desiccated until the weight was constant. Water absorption was calculated using the Oysaed and Ruyter formula, while the transverse strength was tested using the Universal Testing Machine. The results of the data were analysed by an independent t-test. Result: There was a significant effect of chitosan coating on the water absorption value (p=0.001) and the transverse strength (p=0.032) (p<0.05). The water absorption value of group A was 16.26±0.25 µg/mm3, and group B was 15.72±0.28 µg/mm3. The transverse strength value of group A was 96.02±5.01 MPa, and group B was 102.10±5.17 MPa. Conclusion: Chitosan coating affected the water absorption and the transverse strength of the heat polymerised acrylic resin denture base. The chitosan coating can prevent water absorption and decreasing transverse strength of the heat polymerised acrylic resin.Keywords: Denture base, heat cured acrylic resin, chitosan, water absorption, transverse strength.
Perbedaan kekuatan tensil antara koping logam gigi tiruan cekat dengan variasi sudut preparasi dinding aksialDifferences in the tensile strength between coping metal of fixed denture with axial wall preparation angle variations Angelline Theresia; Slamat Tarigan
Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran Vol 31, No 1 (2019): April 2019
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (548.896 KB) | DOI: 10.24198/jkg.v31i1.18673

Abstract

Pendahuluan: Sudut dinding aksial adalah sudut yang terbentuk selama preparasi gigi penyangga. Pemilihan sudut preparasi yang tepat merupakan suatu yang hal yang sangat penting karena sudut preparasi yang terlalu kecil dapat menghasilkan daerah undercut (gerong) yang tidak diinginkan dan sudut yang terlalu besar dapat mengakibatkan gigi tiruan yang kurang retentif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kekuatan tensil koping logam gigi tiruan cekat dengan sudut preparasi dinding aksial 3°, 6°, dan 10°. Metode: Jenis penelitian adalah eksperimental murni. Sampel penelitian 27 gigi premolar rahang atas yang ditanam pada resin akrilik swapolimerisasi. Semua gigi dipreparasi hingga sisa tinggi gigi 5 mm dan diameter 4 mm kemudian sudut dinding aksial dibentuk. Data dianalisis dengan menggunakan uji ANOVA satu arah dan post-hoc LSD. Hasil: Terdapat perbedaan signifikan (p < 0,05). Kelompok 1 memiliki kekuatan tensil tertinggi (mean 1,57 ± 0,04 MPa), kelompok 2 (mean 1,23 ± 0,04 MPa), dan kelompok 3 (mean 0,91 ± 0,05 MPa). Simpulan: Perbedaan kekuatan tensil antara koping logam gigi tiruan menurun seiring dengan meningkatnya variasi sudut preparasi dinding aksial.Kata kunci: Sudut dinding aksial, kekuatan tensil, gigi penyangga ABSTRACTIntroduction: The axial wall angle is the angle formed during the preparation of the abutment teeth. Selection of the right preparation angle is essential because a very narrow preparation angle can produce undesirable undercut areas, and a very wide angle can result in less retentive dentures. The purpose of this study was to determine the differences of the tensile strength between coping metal of fixed denture with axial wall preparation angles of 3 °, 6 °, and 10 °. Methods: This research was true experimental. The study sample was 27 maxillary premolar teeth grown on self-polymerised acrylic resin. All teeth were prepared until the remaining height of 5 mm and a diameter of 4 mm; then the axial wall angle was formed. Data were analysed using one-way ANOVA and post-hoc LSD tests. Results: There were significant differences (p < 0.05). Group 1 had the highest tensile strength (mean 1.57 ± 0.04 MPa), followed by group 2 (mean 1.23 ± 0.04 MPa), and group 3 (mean 0.91 ± 0.05 MPa). Conclusion: The difference of the tensile strength between coping metal of fixed denture decreases with increasing axial wall preparation angle variation.Keywords: Axial wall angle, tensile strength, abutment teeth
Pengaruh pelapisan edible coating terhadap stabilitas dimensi basis gigi tiruan resin akrilik polimerisasi panas Erika Monalisa Ginting; Slamat Tarigan
Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran Vol 34, No 1 (2022): April 2022
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jkg.v34i1.36154

Abstract

Pendahuluan: Resin akrilik polimerisasi panas (RAPP) merupakan bahan yang paling umum digunakan dalam pembuatan basis gigi tiruan tetapi memilliki kelemahan, diantaranya penyerapan air yang dapat menurunkan stabilitas dimensi. kelemahan tersebut dapat dicegah dengan bahan pelapis seperti edible coating dari kitosan. Tujuan penelitian adalah menganalisis pengaruh pelapisan edible coating terhadap stabilitas dimensi basis gigi tiruan RAPP. Metode: Sampel yang diteliti yaitu 32 buah RAPP berukuran 65x10x2,5mm dibagi menjadi 16 sampel. Sampel direndam aquades selama 24 jam terlebih dahulu untuk mengurangi monomer sisa kemudian dikeringkan di desikator lalu sampel diukur. Kelompok A dilapis edible coating dan kelompok B tidak dilapis edible coating. Sampel direndam ke dalam aquades selama 7 hari dan stabilitas dimensi di uji pada hari 1,3,5,7 menggunakan digital microscope kemudian dihitung dengan rumus vector. Hasil: Berdasarkan hasil uji ANOVA terdapat adanya pengaruh lama perendaman dengan nilai p= 0,001 (p<0,05) dan dilanjut dengan uji LSD terdapat adanya perbedaan pengaruh perendaman (p<0,05) tetapi uji t-independen tidak terdapat pengaruh pelapisan edible coating terhadap stabilitas dimensi basis gigi tiruan RAPP antar seluruh kelompok (p>0,05). Simpulan: Pengaruh pelapisan edible coating tidak signifikan terhadap stabilitas dimensi basis gigi tiruan RAPP, namun nilainya masih dapat ditoleransi oleh kompresibilitas mukosa.
Pengaruh Perendaman Basis Gigi Tiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas Dalam Ekstrak Daun Serai (Cymbopogon nardus) Dan Klorheksidin Terhadap Kekasaran Permukaan Vania Sitorus; Slamat Tarigan
Jurnal Sehat Indonesia (JUSINDO) Vol. 6 No. 02 (2024): Jurnal Sehat Indonesia (JUSINDO)
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/jsi.v6i02.107

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perendaman basis gigi tiruan resin akrilik polimerisasi panas dalam ekstrak daun serai (Cymbopogon nardus) 25% dan klorheksidin 0,2% selama 1 tahun (4 hari) dan 2 tahun (8 hari) terhadap kekasaran permukaan resin akrilik polimerisasi panas. Rancangan penelitian yang digunakan adalah eksperimental laboratoris dan desain penelitian yang dilakukan adalah post test only control group design. Sampel yang digunakan adalah resin akrilik polimerisasi panas berukuran 65×10×3,3 mm. Total sampel yang digunakan adalah sebanyak 30 sampel, jumlah sampel untuk masing-masing kelompok adalah sebanyak 5 sampel. Sampel direndam dalam akuades, ekstrak daun serai (Cymbopogon nardus) 25%, dan klorheksidin 0,2% selama 4 hari dan 8 hari untuk mensimulasikan pemakaian selama 15 menit sehari selama 1 tahun dan 2 tahun. Sampel kemudian diuji dan dianalisis dengan uji one way ANOVA untuk mengetahui pengaruh perendaman. Hasil uji menunjukkan ada pengaruh perendaman basis gigi tiruan resin akrilik polimerisasi panas dalam akuades, ekstrak daun serai 25%, dan klorheksidin 0,2% terhadap kekasaran permukaan dengan signifikasi p = 0,0001 (p < 0,05) untuk waktu perendaman 1 tahun (4 hari) dan 2 tahun (8 hari). Sehingga dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa nilai kekasaran permukaan RAPP yang direndam dalam ekstrak daun serai (Cymbopogon nardus) 25% menghasilkan nilai kekasaran permukaan yang lebih rendah dibandingkan dengan klorheksidin 0,2% sehingga ekstrak daun serai (Cymbopogon nardus) 25% dapat digunakan sebagai alternatif bahan pembersih gigi tiruan resin akrilik polimerisasi panas selama 2 tahun.