Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Strategi Survival Masyarakat Pesisir dan Pedalaman Sumenep di Tengah Krisis Ekologi dan Industrialisasi Shohebul Umam
Dimas: Jurnal Pemikiran Agama untuk Pemberdayaan Vol 20, No 2 (2020)
Publisher : LP2M of Institute for Research and Community Services - UIN Walisongo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (245.599 KB) | DOI: 10.21580/dms.2020.202.5495

Abstract

This study discusses poverty, which until now is still a major problem for the Indonesian state. The effort to eradicate poverty becomes a big commitment through the projected Sustainable Development Goal's (SDG's) which are determined to reduce the number of poor people to 50% in the next 2030. Instead of alleviating poverty, SDG's which insinuate welfare are more and more pressed by poverty itself. Global warming which drives climate change is uncertain, causes an ecological crisis on one side, and creates a consumptive culture of society on the other side. This research uses a qualitative method, in which coastal communities and inland farmers become in Sumenep, Madura is the object of this study. due to climate change that is getting worse, fishermen and farmers, must rearrange their survival strategies to meet the needs of family income. The government, in this case, must be encouraged to be a catalyst for change, in order to realize the social welfare of the community through the development of community-based communities that are independent and sustainable.  Penelitian ini membahas tentang kemiskinan, yang sampai saat ini masih menjadi persoalan utama negara Indonesia. Upaya untuk mengentaskan kemiskinan menjadi komitmen besar melalui proyeksi Sustainable Development Goal’s (SDG’s) yang bertekad untuk menekan jumlah penduduk miskin hingga 50% pada 2030 mendatang. Alih-alih mengentaskan kemiskinan, SDG’s yang meng-insinuasikan kesejahteraan justru samakan terdesak oleh kemiskinan itu sendiri. Global warming yang mendorong perubahan iklim tidak menentu, menyebabkan krisis ekologi pada satu sisi, dan menciptakan budaya konsumtif masyarakat pada sisi yang lainnya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, di mana masyarakat pesisir dan petani pedalaman menjadi di Sumenep, Madura menjadi objek kajian ini. akibat perubahan iklim yang semakin buruk, nelayan dan petani, harus mengatur kembali strategi survival mereka untuk memenuhi kebutuhan nafkah keluarga. Pemerintah dalam hal ini, mesti didorong untuk menjadi katalisator perubahan, demi mewujudkan kesejahteraan sosial masyarakat melalui pengembangan masyarakat berbasis komunitas yang bersifat mandiri dan berkelanjutan.
Membangun Kepedulian Sosial Anak Melalui Strategi Pembelajaran Konsiderasi shohebul umam
KINDERGARTEN: Journal of Islamic Early Childhood Education Vol 3, No 1 (2020): April
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (329.532 KB) | DOI: 10.24014/kjiece.v3i1.9291

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengetahui pentingnya pembelajaran konsiderasi dan pengaruhnya terhadap keidupan anak, (2) Mengetahui strategi pembelajaran konsiderasi di Jogja Green School. Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data diperoleh melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah melakukan reduksi data, menyajikan data baru kemudian menarik kesimpulan. Penelitian ini menunjukkan bahwa model konsiderasi berhasil membentuk karakter anak usia dini, melalui pembiasaan, modeling, reward dan punishment serta belajar menerima rasa kecewa. Sehingga, anak mampu menunjukkan perilaku-perilaku yang baik dalam kesehariannya. Anak mampu beinteraksi dengan baik serta memiliki kepedulian sosial yang tinggi.
THE STRUGGLE OF RELIGIOUS CONSERVATISM AND TERRORISM: CHALLENGES TO INDONESIA'S ISLAMIC MODERATION Shohebul umam
JURNAL SETIA PANCASILA Vol 3 No 1 (2022): Jurnal Setia Pancasila, September 2022
Publisher : PRODI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN STKIP PGRI SUMENEP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36379/jsp.v3i1.282

Abstract

The multidimensional crisis caused by the Covid-19 pandemic has pushed for the strengthening of Islamic conservatism, which is one way that makes it easier for terrorism to enter and develop in society. In the midst of a conservative society towards religion, terrorist groups circulate the narrative of Covid-19 as an 'end of time' condition that must be faced with militant jihad, and has proven to be effective in the recruitment process, propaganda, to be effective in mobilizing emotions to carry out acts of terror. The method used is qualitative with a literature study approach through collecting data on reports and literature from previous research results, as well as online news. This study has identified that terrorist groups have successfully adapted to the conditions of the Covid-19 pandemic, and made the pandemic a new issue and inspiration in recruiting, propaganda, and terrorizing acts. Therefore, governmentagencies related to terrorism prevention must be able to develop strategies that are adaptive to this new situation, where so far the approach to counter terrorism has so far been ad hoc. Therefore, the deradicalization policy is not only realized in the form of reorientation and resocialization, but is also encouraged to build counter narratives with terrorism groups in implanting radical ideologies, through new steps, collaborating with mainstream mass organizations such as NU and Muhammadiyah in building a narrative of Islamic moderation, both culturally and through new internet channels.
Politik Ekologi: Respon Kiai dan Pesantren terhadap Degradasi Lingkungan di Madura Shohebul Umam
Sustainable Jurnal Kajian Mutu Pendidikan Vol 5 No 2 (2022): Sustainable
Publisher : Lembaga Penjaminan Mutu, IAIN Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32923/kjmp.v5i2.2773

Abstract

Penelitian ini mengkaji tentang krisis ekologi di Sumenep, Madura. Fenomena krisis ekologi, yang terjadi di Sumenep dalam 10 tahun terakhir, tidak dapat dilepaskan dari gerakan lingkungan yang diinisiasi oleh kiai dan pesantren.Dalam konteks ini, kiai dan pesantren, menjadi orkestrator wacana krisis ekologi yang terjadi Kabupaten paling timur pulau Madura itu. Kemudian, kajian ini diletakkan dalam dinamika lanskap politik lokal Sumenep, dan wacana ekologi dalam konteks global seperti diskursus tentang antroposen dan SDG’s (Sustainable Devilopment Goal’s). Oleh karena itu, gerakan lingkungan kiai dan pesantren di Sumenep, selain sebagai gerakan moral yang mengelola pikiran masyarakat melalui terminologi agama, juga tidak bisa dilepaskan dari dinamika politik lokal yang berkembang. Pada posisi ini kemudian, gerakan lingkungan kiai dan pesantren, berada di antara dua jalur: pertama,menumbuhkan kesadaran masyarakat secara lebih luas terhadap lingkungan lestari, menumbuhkan wacana ekologi dalam konteks yang lebih luas; ke dua, terjebak ke dalam kepentingan kontestasi politik lokal dengan menggunakan isu-isu krisis ekologi, tanpa menghasilkan diskursus baru tentang ekologi. Penelitian ini merupakan studi kualitatif, dengan mengkaji data yang digali dari beberapa informan, observasi offline dan online dalam diskusi tentang lingkungan di Sumenep. Penelitian ini, menunjukkan bahwa: 1) Kiai dan pesantren, tidak mampu meletakkan wacana krisis ekologi yang terjadi di Sumenep ke dalam konteks global; 2) menjadi sebuah gerakan yang mendorong kesadaran lingkungan secara lebih luas, akan tetapi juga tidak bisa dilepaskan dari kepentingan politik sektoral di tingkat lokal Sumenep; 3) tidak mampu merekonstruksi stand of crisis masyarakat terhadap lingkungan, karena krisis literasi yang tidak mampu diatasi oleh kiai dan pesantren sejauh ini.