Asep Habib Idrus Alawi
Sekolah Tinggi Agama Islam Shalahuddin Al-Ayyubi Jakarta

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pendidikan Penguatan Karakter Melalui Pembiasaan Akhlak Mulia Alawi, Asep Habib Idrus
Jurnal Qiroah Vol 9 No 1 (2019)
Publisher : Prodi Pendidikan Agama Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (704.303 KB)

Abstract

Penguatan pendidikan karakter merupakan upaya yang sangat penting untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Pendidikan karakter harus ditanamkan sejak usia dini dan akan menjadi fondasi utama bagi pembentukan karakter bangsa. Mengingat pentingnya pendidikan karakter tersebut, maka pendidik harus melakukan upaya untuk mengenalkan dan mengembangkan pendidikan karakter bagi peserta didik. Salah satu bentuk upaya untuk menguatkan karakter peserta didik di sekolah adalah melalui cara pembiasaan akhlak mulia.     Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tentang: Program penguatan pendidikan karakter di sekolah dasar melalui pembiasaan akhlak mulia. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif, pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan tahapan menginventarisir data, mengklasifikasikan data, menganalisis data, dan merumuskan simpulan.           Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : Program penguatan pendidikan karakter di SD IT Asy Syifa Kota Bandung adalah dengan pengintegrasian proses pembelajaran dengan pembiasaan nilai-nilai akhlak mulia dalam kehidupan sehari-hari; Temuan penting dari penelitian ini adalah pembiasaan akhlak mulia yang dilaksanakan di sekolah dasar merupakan model yang efektif untuk menguatkan karakter peserta didik.
Pendidikan Penguatan Karakter Melalui Pembiasaan Akhlak Mulia Asep Habib Idrus Alawi
Qiro'ah : Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol 9 No 1 (2019): Qiro'ah : Jurnal Pendidikan Agama Islam
Publisher : Fakultas Tarbiyah Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33511/qiroah.v9n1.16-29

Abstract

Strengthening of the character education constitute of effort is very important for achieving national education goals. The character of education must be instilled early and will be the main foundation for the formation of national character. Considering importance of character education, educators must make efforts to introduce and develop character of education for students. One form of effort to strengthen the character of students in school is through ways of habituating noble character. This Study purpose to identify about: Program to strengthen character education in elementary schools through the habituation of noble character. This study uses descriptive qualitative methods, data collection is done by observation, interviews, and ocumentation studies. Data analysis was carried out by stages of data inventory, classifying data, analyzing data, and formulating conclusions. The results of this study indicate that: The program for reinforcement of the character education at Adzkia 1 Elementary School Cisaat and Cisaat Public Elementary School in Sukabumi Regency is by integrating the learning process by habituating noble moral values ​​in daily life;
The Concept of Al-Qur’an and Islamic Law in Educating Wife and The Solution for Dispute Settlement in Household Violence Asep Habib Idrus Alawi
International Journal of Nusantara Islam Vol 6, No 2 (2018): International Journal of Nusantara Islam
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/ijni.v6i2.3953

Abstract

The obligation to give a lesson to the wife is if he starts disobeying and shows nusyuz to his husband. So the husband is obliged to provide lessons, but giving the lesson is carried out in sequence, the first husband must give a warning to the wife gently and subtly like reminding him to fear Allah Almighty, if the wife is obedient again, then just enough there. If it still remains disobedient, then leave the wife alone, leaving her on the bed, not collecting it, especially when her lust peaks. If he is obedient, then it is enough to get there and gather the wife as before. But if it remains, the wife may be 'beaten' with a note not too loud and not injured.
Kinerja Guru Dan Hubungannya Dengan Kualitas Hasil Belajar Siswa Madrasah Aliyah Asep Habib Idrus Alawi
Alim | Journal of Islamic Education Vol 1 No 1 (2019): Alim | Journal of Islamic Education
Publisher : Kopertais Wilayah I DKI Jakarta dan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51275/alim.v1i1.124

Abstract

Kualitas hasil belajar siswa menjadi sebuah barometer suksesnya sebuah lembaga pendidikan, kualitas ini erat hubungannya dengan kinerja guru dan gaya kepemimpinan kepala sekkolah yang mana dalam hal ini dikenal dengan managemen strategic, permasalahan belum potimalnya kinerja guru di Madrasah Aliyah Al-Fadilah ini terlihat pada periode tahun ajaran 2016/2017 sampai 2017/2018 dimaana hasil belajar siswa yang mengikuti Ujian Nasional berada pada skor minimal, untuk itu perlu adanya perubahan mengenai kinerja guru sehingga upaya-upaya untuk meningkatkan kualitas hasil belajar Madrasah Aliyah Al-Fadilah dapat terwujud secara optimal.penulis berusaha untuk mengungkapkan aspek-aspek kelemahan dan keunggulan, serta upaya untuk meningkatkan kinerja tenaga kependidikan, khususnya kinerja Guru melalui kejelasan Visi dan Misi sekolah dengan kurikulum, penerapan gaya kepemimpinan Kepala Sekolah, komitmen Guru pada tugas profesional, latar belakang sosekbud sekolah/ masyarakat Bungbulang selama ini, sehingga diharapkan memberikan motivasi terhadap penguasaan konsep-konsep dan aplikatif kinerja guru melalui kemampuan atau kompetensinya yang dimiliki, sehingga pada akhirnya kualitas hasil belajar siswa Madrasah Aliyah Al-Fadilah meningkat
The Concept of Al-Qur’an and Islamic Law in Educating Wife and The Solution for Dispute Settlement in Household Violence Asep Habib Idrus Alawi
International Journal of Nusantara Islam Vol 6, No 2 (2018): International Journal of Nusantara Islam
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/ijni.v6i2.3953

Abstract

The obligation to give a lesson to the wife is if he starts disobeying and shows nusyuz to his husband. So the husband is obliged to provide lessons, but giving the lesson is carried out in sequence, the first husband must give a warning to the wife gently and subtly like reminding him to fear Allah Almighty, if the wife is obedient again, then just enough there. If it still remains disobedient, then leave the wife alone, leaving her on the bed, not collecting it, especially when her lust peaks. If he is obedient, then it is enough to get there and gather the wife as before. But if it remains, the wife may be 'beaten' with a note not too loud and not injured.