Muhammad Fauzhan 'Azima
IAIN Metro

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

INDEPENDENSI A. HASSAN TERHADAP AL-‘ASQALANI DALAM TERJEMAH BULUGHUL MARAM (KAJIAN INTERTEKSTUALITAS) Muhammad Fauzhan 'Azima
RUSYDIAH: Jurnal Pemikiran Islam Vol 2 No 2 (2021)
Publisher : Jurnal Pemikiran Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35961/rsd.v2i2.358

Abstract

“Tidak ada karya tulis yang lahir dari kekosongan budaya,” demikian adagium yang dianut pakar intertekstual untuk mengukuhkan pandangan bahwa kelahiran setiap karya tulis dipengaruhi oleh karya tulis yang muncul sebelumnya. Jika diperhatikan karya-karya yang ditulis ilmuwan Islam, pandangan tersebut menemukan kebenarannya. Hal ini karena banyak ditemukan karya tulis dalam keilmuan Islam yang bergantung erat pada karya tulis sebelumnya, terutama karya tulis yang mengambil corak syarah, hasyiyah, dan terjemahan. Namun penting dicatat, ketergantungan tersebut bukan berarti tidak adanya inovasi dan independensi dari sang penulis. Artinya, dalam karya tulis tersebut, tetap ditemukan ide-ide baru dari sang penulis, bahkan bantahan terhadap pendapat penulis yang tulisannya dikutip. Terjemah Bulughul Maram merupakan salah satu karya tulis yang ditulis oleh ulama hadis Indonesia, A. Hassan. Sesuai namanya, kitab tersebut mengambil corak terjemahan dengan menjadikan Bulughul Maram karya Ibn Hajar Al-‘Asqalani sebagai objek penerjemahan. Berdasarkan tesis di atas, penulis tertarik meneliti independensi A. Hassan terhadap Al-‘Asqalani dalam Terjemah Bulughul Maram-nya. Metode analisis intertekstual dipilih sebagai pisau analisis dalam penelitian tersebut. Sebagai hasil penelitian, intertekstualitas A. Hassan terhadap Al-‘Asqalani dalam Terjemah Bulughul Maram-nya memakai pola transformasi, ekspansi, dan konversi. Dua pola yang disebut terakhir juga menjadi dalil independensi A. Hassan terhadap Al-‘Asqalani dalam Terjemah Bulughul Maram-nya.
METODE PENDIDIKAN ANAK USIA DINI PERSPEKTIF HADIS Muhammad Fauzhan 'Azima; Fitri Sari
IJIGAEd: Indonesian Journal of Islamic Golden Age Education Vol 2 No 1 (2021): IJIGAEd: Indonesian Journal of Islamic Golden Age Education
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (535.53 KB) | DOI: 10.32332/ijigaed.v2i1.3800

Abstract

ABSTRAK Pendidikan memiliki saham besar dalam pembangunan peradaban suatu bangsa. Sementara itu, usaha membangun peradaban suatu bangsa harus dimulai dari pembentukan karakter kelompok anak usia dini, karena generasi inilah yang akan banyak berperan dalam menentukan arah perjalanan bangsa tersebut ke depannya. Berdasarkan tesis ini, pendidikan anak usia dini menjadi diskursus yang penting dalam dunia pendidikan. Disebabkan urgensinya itu juga, agama (khususnya Islam) banyak membincangkan soal-soal pendidikan anak usia dini. Hadis Nabi saw., sebagai salah satu sumber ajaran Islam, juga tidak sepi dari pembahasan terkait pendidikan anak usia dini, termasuk pembahasan tentang metode mendidik anak usia dini tersebut. Tulisan ini mencoba memberikan informasi mengenai metode pendidikan anak usia dini dari hadis-hadis Nabi saw. yang dieksplorasi dengan metode pemahaman hadis substantif filosofis. Sebagai hasilnya, metode pendidikan anak usia dini ala Nabi yakni: metode ceramah, metode dialog atau diskusi, metode kisah, metode demonstrasi, serta metode reward dan punishment. Kata Kunci: metode, pendidikan, anak, dini, hadis ABSTRACT Education has a great stake in the building of a nation's civilization. Meanwhile, efforts to build a nation's civilization must start from the formation of the character of early childhood groups, because this generation will play a lot of role in determining the direction of the nation's journey in the future. Based on this thesis, early childhood education becomes an important discourse in the world of education. Because of the urgency, religion (especially Islam) discusses many issues of early childhood education. The Hadith of the Prophet (peace be upon him), as one of the sources of Islamic teachings, is also not quiet from discussions related to early childhood education, including discussions about the method of educating early childhood. This paper attempts to provide information about the methods of early childhood education of the Hadiths of the Prophet (peace be upon him) which are explored by methods of understanding substantive philosophical hadith. As a result, the prophet's method of early childhood education is a method of preaching, a method of dialogue or discussion, a method of story, a method of demonstration, as well as a method of reward and punishment.