Femi Oktaviani
Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Bsi Bandung

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KOMUNIKASI PSIKIATER DAN PASIEN PENDERITA BIPOLAR Merizha Yamudaha; Femi Oktaviani; Reza Rizkina Taufik
J-IKA Vol 2, No 2 (2015): JURNAL J-IKA
Publisher : Lembaga Penelitian & Pengabdian Masyarakat Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31294/kom.v2i2.845

Abstract

ABSTRACTInterpersonal communication is a communication made between two people, where there is direct contact either verbal or nonverbal, and has effectiveness in changing attitudes, opinions or behavior because it possesses a dialog where backflow occurs directly, as is the case for psychiatrists and patients with bipolar disorder. Issues to be discussed, namely 1. What forms of interpersonal communication that do psychiatrists and patients with bipolar disorder in the recovery process 2. What factors interpersonal communication helps the recovery process of patients with bipolar disorder 3. Why do psychiatrists proximity to the recovery process of patients with disorders bipolar 4. What obstacles encountered psychiatrist when communicating with patients with bipolar disorder in the recovery process. This problem is very important investigation, to determine interpersonal communication easier for psychiatrists to interact with patients with bipolar in the recovery process. The research method that researchers use the method of qualitative case study approach, and the paradigm used by researchers is critical paradigm. Where researchers are also collecting data through observation, interviews directly to the informant, documentation, and literature study. In this case, the results of research to researchers conclude that interpersonal communication that do psychiatrists and patients with bipolar greatly help facilitate the psychiatrist to interact with the patient in the recovery process, where the psychiatrist and the family is the central figure who took part in the recovery process.Keywords: Interpersonal Communication, Psychiatrists, Bipolar Patients ABSTRAKKomunikasi antarpribadi merupakan komunikasi yang dilakukan antara dua orang, dimana terjadi kontak langsung baik secara verbal ataupun nonverbal, serta memiliki keefektifan dalam merubah sikap, pendapat atau perilaku seseorang karena memiliki sifat dialogis dimana arus balik terjadi secara langsung, sama halnya yang terjadi pada psikiater dan pasien penderita gangguan bipolar.  Permasalahan yang akan dibahas, yaitu 1. Bagaimana bentuk komunikasi antarpribadi yang dilakukan psikiater dan pasien penderita gangguan bipolar pada proses pemulihan 2. Bagaimana faktor-faktor komunikasi antarpribadi membantu proses pemulihan pasien penderita gangguan bipolar 3. Mengapa psikiater melakukan kedekatan pada proses pemulihan pasien penderita gangguan bipolar 4. Bagaimana hambatan-hambatan yang ditemui psikiater saat berkomunikasi dengan pasien penderita gangguan bipolar pada proses pemulihan. Permasalahan ini sangatlah penting diteliti, untuk mengetahui komunikasi antarpribadi memudahkan psikiater berinteraksi dengan pasien penderita bipolar pada proses pemulihan. Metode penelitian yang peneliti gunakan yaitu metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus, dan paradigma yang digunakan oleh peneliti yaitu paradigma kritis. Dimana peneliti juga melakukan pengumpulan data melalui observasi, wawancara secara langsung kepada informan, dokumentasi, dan studi kepustakaan. Dalam hal ini, hasil dari penelitian yang dapat peneliti simpulkan bahwa komunikasi antarpribadi yang dilakukan psikiater dan pasien penderita bipolar sangat membantu  memudahkan psikiater untuk berinteraksi dengan pasien pada proses pemulihan, dimana psikiater dan keluarga adalah tokoh sentral yang ikut andil dalam proses pemulihan.Kata Kunci: Komunikasi Antarpribadi, Psikiater, Pasien Bipolar
MARKETING PUBLIC RELATIONSHOTEL SYARIAH DALAM MEMBANGUN LIFESTYLEISLAMI KOTA BANDUNG Femi Oktaviani
JURNAL SIGNAL Vol 6, No 1 (2018): JURNAL SIGNAL
Publisher : Universitas Swadaya Gunung Djati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (471.401 KB) | DOI: 10.33603/signal.v6i1.955

Abstract

ABSTRACTThis research proposes about marketing public relations on sharia (Islamic) hotel in building an Islamic lifestyle of Bandung city. The activities of public relations marketing of sharia hotels are done with the aim to raise the public awareness to use sharia hotels, build the support from stakeholders, and reduce crime rate through sharia-based hotel culture. This research uses descriptive qualitative method, which is a contextual research that makes the human as an instrument and adapted to a reasonable situation in relation with the collecting of data which is generally qualitative. The result of this research is marketing public relations to build public awareness in using sharia hotels especially in Narapati hotel, conducted through 2 ways those are, educate an obstacles and an educational campaign which are expected to change awareness, interest, and adoption to society to use sharia hotel. To building the supports from stakeholders are done through support from the government, community and human resources which are expected to build a partnership and policy with stakeholders so that customers of sharia hotels can maintain value equity, brand equity and retention equity. To reduce or suppress the crime rate in Bandung city through sharia-based hotel culture, conducted through examination of identity card and luggage that expected social change in society especially the criminality done in hotel will decrease although the change takes a long time. Key Words:  marketing public relations and sharia hotel  ABSTRAK Penelitian ini mengemukakan tentang marketing public relations hotel syariah dalam membangun lifestyle islami kota Bandung. Kegiatan marketing public relations hotel syariah dilakukan dengan tujuan untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk menggunakan hotel syariah, membangun support dari para stakeholder, dan mengurangi angka krimialitas melalui budaya hotel berbasis syariah. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif, yaitu suatu penelitian kontekstual yang menjadikan manusia sebagai instrument dan disesuaikan dengan situasi yang wajar dalam kaitannya dengan pengumpulan data yang pada umumnya bersifat kualitatif. Hasil penelitian ini adalah marketing public relations untuk membangun kesadaran masyarakat dalam menggunakan hotel syariah khsusunya hotel Narapati, dilakukan melaui 2 cara yaitu, mengedukasi kendala dan kampanye edukasi yang diharapkan dapat merubah kesadaran, minat, dan adopsi pada masyarakat untuk menggunakan hotel syariah. Membangun suport dari para stakeholder, dilakukan melalui support dari pemerintah, masyarakat, dan SDM yang diharapkan dapat membangun partnership dan policy dengan para stakeholder sehingga pelanggan atau konsumen dari hotel syariah dapat mempertahanakan value equity, brand equity, dan retentionequity. Untuk mengurangi atau menekan angka kriminalitas di kota Bandung melalui budaya hotel berbasis syariah, dilakukan melalui pemeriksaan kartu identitas dan barang bawaan yang diharapkan adanya perubahan social di masyarakat khususnya kriminialitas yang dilakukan di hotel akan berkurang walaupun perubahan tersebut membutuhkan waktu yang cukup lama. Kata Kunci : marketing public relations dan hotel syariah.