Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pemodelan dan Rekonstruksi Metabolisme: Tinjauan dari Perkembangan Sistem Biologi Maria Yustiningsih
Mangifera Edu Vol 3 No 1 (2018): Mangifera Edu
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (358.427 KB) | DOI: 10.31943/mangiferaedu.v3i1.12

Abstract

Metabolisme merupakan salah satu proses yang sangat penting pada makhluk hidup. Proses rangkaian reaksi antara substrat, enzim, protein ini berjalan simultan tanpa kesalahan karena diregulasi oleh DNA pada setiap level gen (genomic) dan dapat menghasilkan ekspresi gen berbeda yang dipengaruhi oleh proses penterjemahan RNA (transkriptomic) dari nucleus; namun demikian proses ini belum menentukan nasib dan arah produk (ekspresi) gen yang dihasilkan (proteomic). Interaksi proteomic dalam membangun suatu network yang saling berhubungan dan berjalan simultan belum dapat dideskripsikan karena masih terbatasnya pemahaman tentang interaksi antar protein tersebut dan perannya dalam metabolisme (metabolomic). Searah dengan perkembangan sistem biologi, maka proses ini kemudian dikuantifikasi menggunakan pemodelan metabolisme regulatory network (MRN) yang menggabungkan perspektif matematika, kimia dan biologi (genomic). Salah satu contoh MRN adalah rekonstruksi metabolisme E.coli yang melibatkan 95 reaksi, mengkatalisis transformasi 72 metabolit yaitu glikolisis, TCA cycle, jalur penthosa fosfat, jalur secondary pathway glukoneogenesis dan anapleurotic reaction. Keberhasilan identifikasi proses metabolisme yang kompleks pada tiap level ini selanjutnya dapat menghasilkan reaksi yang terkendali dengan hasil hasil yang diinginkan. Pengembangan aplikasi MRN di masa depan dapat digunakan dalam metabolic enginering, penyempurnaan alogaritma ORF enzim dan prediksi evaluasi fenotip organisme.
Deep Flow Technique (DFT) Hidroponik Menggunakan Media Nutrisi Limbah Cair Tahu Dan Kayu Apu (Pistia stratiotes L) Untuk Peningkatan Produktivitas Tanaman Maria Yustiningsih; Yolanda Getrudis Naisumu; Agustina Berek
Mangifera Edu Vol 3 No 2 (2019): Mangifera Edu
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (469.816 KB) | DOI: 10.31943/mangiferaedu.v3i2.25

Abstract

Limbah tahu merupakan salah satu jenis limbah yang mengandung bahan organik yang tinggi, namun sering dibuang ke lingkungan tanpa melalui pengolahan. Metode hidroponik Deep Flow Technique (DFT) merupakan metode tanam tanpa menggunakan media tanah tetapi meletakkan akar tanaman pada larutan nutrisi pada kedalaman 4-6 cm pada sirkulasi nutrisi terus menerus. Metode penelitian dengan menggunakan metode kuantitatif, dan desain penelitian dilakukan menggunakan rancangan acak Lengkap (RAL) dengan membandingkan tiga populasi tanaman selada (Lactuna sativa L) yang ditumbuhkan pada 3 (tiga) perlakuan yang berbeda yaitu pertumbuhan tanaman pada media nutrisi hidroponik AB mix (A1), pertumbuhan tanaman pada media nutrisi limbah tahu (A2) dan pertumbuhan tanaman pada media nutrisi limbah tahu dan kayu apu (Pistia stratiotes L) atau A3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ratio EM4 dan limbah tahu yang optimal digunakan untuk media hidroponik adalah ratio 1 :5 karena mempunyai suhu 270C, pH 7,6 kadar BOD 412,12 mg/L, kadar COD 913 mg/L dan TSS 200 mg/l ; atau paling mendekati standar baku mutu limbah cair menurut Permen LH NO 5 Tahun 2014. Hasil pertumbuhan tanaman selada (Lactuna sativa L) menunjukkan bahwa pertumbuhan tertinggi adalah pada perlakuan menggunakan nutrisi AB mix (A1) yang mempunyai rata – rata ukuran tanaman paling tinggi 15,14 cm, jumlah daun paling banyak 11,7 dan biomassa paling besar 20,96 gr. Uji lanjutan menggunakan DMRT juga menunjukkan bahwa antar perlakuan terdapat beda nyata. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pengolahan limbah tahu menggunakan EM4 mampu mengurangi kadar polutan walaupun masih dibawah standar baku mutu. Limbah tahu dapat digunakan sebagai media nutrisi hidroponik meskipun dengan pertumbuhan yang lebih rendah.
Penanaman Mangrove Di Perairan Pantai Tanjung Bastian Ludgardis Ledheng; Maria Yustiningsih
Bakti Cendana Vol 1 No 1 (2018): Bakti Cendana: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Timor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (710.839 KB) | DOI: 10.32938/bc.1.1.2018.25-31

Abstract

Hutan mangrove Pantai Tanjung Bastian memiliki luas lebih kurang 37 ha. Jumlah tersebut mengalami penurunan dari tahun ke tahun (Anonimous, 2005). Hal ini disebabkan karena banyaknya pemanfaatan hutan mangrove untuk berbagai keperluan diantaranya areal pertambakan, keperluan pemenuhan kayu bakar dan bahan bangunan untuk kepentingan sendiri dan komersial, infrastruktur pantai termasuk pelabuhan, pembangunan tempat perdagangan dan perumahan, pengembangan pariwisata yaitu wisata alam serta pertanian. Berbagai aktivitas yang terjadi pada hutan mangrove Tanjung Bastian memberikan dampak kurang baik terhadap vegetasi, di antaranya terjadi perubahan komposisi dan struktur vegetasi pada berbagai tingkat pertumbuhan seperti anakan, pancang, tiang, dan pohon. Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah: 1) Pemberdayaan masyarakat untuk selayaknya menjaga populasi mangrove yang ada di pesisir pantai tanjung Bastian. 2) Menumbuhkan kesadaran dan motivasi bagi masyarakat pesisir untuk menanam kembali mangrove sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan pesisir. Metode kegiatan yang digunakan dalam kegiatan ini adalah penyuluhan dan pendampingan penanaman mangrove. Hasil kegiatan yang didapat bahwa setelah dilakukan penyuluhan tentang potensi dan bahaya kerusakan ekosistim mangrove, masyarakat merasa sangat antusias melakukan penanaman bersama. Dampak dari kegiatan ini adalah mulai ditanamnya manggrove khusunya pada areal tambak.
Orchid Exploration in the Forest of Saenam Village as Nuftah Plasma Conservation Ni Putu Yuni Astriani Dewi; Maria Yustiningsih; Maria Paulin Saridewi
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol. 8 No. 3 (2022): July
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v8i3.1409

Abstract

This research was conducted with the aim of determining the types of orchid species in the Saenam Protected Forest, North Middle East Regency, East Nusa Tenggara Province. The Saenam Protected Forest has an area of ±10 km2, has biodiversity, including orchids. One of the information regarding the orchid inventory in Timor Mainland, especially in the Saenam Protection Forest, North Middle East Regency has never been reported. It is necessary to carry out this exploratory research as a basic data of the existing biological resources in the location. The research was carried out in July-September 2021. Sampling was carried out by purposive sampling with sampling using a plot method measuring 10 x 40 m. The distance of each plot is 10 m with the total number of plots in this study is 10 plots. The results showed that the types of orchids found in the Saenam Protection Forest were 9 genera of orchids. All orchids found in this study belong to the type of epiphytic orchid. The dominant orchids in this research area are Pholidota globusa, Dendrobium smilliae var. alba, and Dendrobium smilliae. The types of host trees found in the orchids were Pine and Forest Water Guava