Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Uji Kualitas Mikrobiologi Angka Lempeng Total pada Produk Industri Jamu di Kab. Pekalongan Mulia Susanti
Mangifera Edu Vol 2 No 2 (2018): Mangifera Edu
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/mangiferaedu.v2i2.32

Abstract

Minat masyarakat Indonesia menggunaan sediaan obat tradisonal atau yang dikenal dengan jamu belakangan ini mengalami kenaikan. Minimnya efek samping dari sediaan bahan alam ini menjadikan penggunaan jamu menjadi pilihan pengobatan alternative. Jamu merupakan tradisi pengobatan yang diwariskan secara turun temurun di Indonesia. Seiring dengan perkembangan teknologi , perkembangan jamu juga mengalami pergeseran terutama dalam jenis sediaan, yang ditujukan untuk mempermudah penggunaan dan menjamin produk yang dihasilkan memenuhi standar keamanan. Semua produk jamu yang telah terdaftar di BPOM RI diwajibkan memenuhi persaratan BPOM RI No.12 Tahun 2014 tentang persaratan mutu obat tradisional yang didalamnya memuat persaratan mutu obat dalam bentuk serbuk simplisia yang diseduh dengan air panas dipersaratkan nilai ALT ≤106 cfu/gram . Panjangnya rantai distribusi,lama waktu simpan, dan cara penyimpananseringkali menjadi faktor penurunan kualitas jamu. Untuk itu perlu dilakukan penelitian terhadap produk jamu yang telah mengalami masa penyimpanan. Sampel diambil dari salah satu produk industri jamu di Kab.Pekalongan terdiri dari 12 merek. Dari hasil penelitian didapatkan nilai ALT untuk 12 sampel semuanya ≤106 cfu/gram yang artinya semua sampel tersebut memenuhi Peraturan Kepala BPOM RI No.12 Tahun 2014 tentang Persaratan Mutu Obat Tradisional, sehingga dapat disimpulkan sampel produk jamu memiliki kualitas mikrobiologi yang baik dan memenuhi sarat keamanan untuk dikonsumsi.
PEMANFAATAN VARIASI SUMBER KARBOHIDRAT DARI PALAWIJA SEBAGAI ALTERNATIF MEDIA SINTETIK UNTUK PERTUMBUHAN BAKTERI Mulia Susanti; Siti Khalimatusa’diah; Abdur Rasyid
BIO EDUCATIO : (The Journal of Science and Biology Education) Vol 7, No 2 (2022): Bio Educatio : The Journal of Science and Biology Education
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (325.423 KB) | DOI: 10.31949/be.v7i2.4365

Abstract

Media kultur merupakan reagensia yang terdiri dari bahan kimia dan nutrisi, yang digunakan untuk inokulasi atau mengkultur bakteri, jamur dan virus. Penggunaan media sangat penting dalam bidang mikrobiologi untuk proses perbanyakan, isolasi, perhitungan jumlah mikroba, dan pengujian sifat fisik serta biokimia bakteri sehingga bakteri tersebut dapat teridentifikasi. Media kultur harus memiliki sumber karbon, sumber energi dan sumber elemen seperti N,P,K dsb. Tanaman palawija merupakan sumber karbohidrat alami yang memiliki kadar glukosa tinggi, yang mudah diperoleh serta ekonomis. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental dengan menggunakan 4 bahan yaitu singkong, ketela rambat, sukun, dan jagung. Bakteri uji yang digunakan adalah Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. Hasil rata-rata perhitungan koloni Escherichia coli pada media singkong yaitu 2,4108 CFU/ml, media ketela rambat 2,2108 CFU/ml, media jagung 2,2108 CFU/ml, dan media sukun 1,9108 CFU/ml. Jumlah koloni Staphylococcus aureus pada media singkong 1,7108 CFU/ml, media ketela rambat 1,5108 CFU/ml, media sukun 1,0108 CFU/ml, dan media jagung 9,7107 CFU/ml.
Gambaran Sensitivitas Antibiotik Yang Diresepkan Pada Pasien Ulkus Diabetikum Di RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan Intan Meilalita; Mulia Susanti
Jurnal Anestesi Vol. 1 No. 2 (2023): April : Jurnal Anestesi
Publisher : Stikes Kesdam IV/Diponegoro Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59680/anestesi.v1i2.520

Abstract

Background: Diabetic ulcer is a complication of peripheral neuropathy in people with diabetes mellitus which often ends in disability or death. Proper handling of infection is closely related to the rational use of antibiotics to avoid the occurrence of resistance. The emergence of resistance to antibiotics has an effect on the risk of increasing infection status, increasing the length of stay in the hospital, the risk of amputation and even death. Objectives: This study aims to determine the type and percentage of bacteria present in diabetic ulcers and to test the sensitivity of antibiotics prescribed in diabetic patients with ulcers in the inpatient room of RSUD Kraton, Pekalongan Regency. Methods: The research model used was descriptive to describe the profile of bacteria and the sensitivity of antibiotics prescribed to bacterial findings from diabetic ulcer isolates in inpatients at Kraton Hospital, Pekalongan Regency. The research method was carried out by biochemical identification and sensitivity testing of the Kirby Bauer technique on 2 samples of diabetic patients with ulcer complications taken by total census during March-April 2022. Results: Staphylococcus aureus, Enterobacter aerogenes, Pseudomonas aeruginosa were found with a percentage of 50% each. The sensitivity test showed that Ampicillin was resistant to Staphylococcus aureus, Ciprofloxacin was resistant to Enterobacter aerogenes and intermediate to Pseudomonas aeruginosa. The percentage of effectiveness of Meropenem and Metronidazole antibiotics had the highest sensitivity values, namely 100%, 50% Ampicillin and 25% Ciprofloxacin. Conclusion: From the research that has been done, it can be concluded that Ampicillin is resistant to Staphylococcus aureus, Ciprofloxacin is resistant to Enterobacter aerugenes, Ciprofloxacin intermediate is resistant to Pseudomonas aeruginosa, Meropenem and Metronidazole are sensitive to the three bacterial findings namely Staphylococcus aureus, Enterobacter aerogenes, Pseudomonas aeruginosa
Identifikasi Cemaran Bakteri Pada Jamu Serbuk Produksi Rumah Tangga Yang Dijual Di Salah Satu Pasar Tradisional Di Kabupaten Pekalongan Mulia Susanti
Jurnal Medika Husada Vol. 2 No. 1 (2022): Maret : Jurnal Medika Husada
Publisher : Akademi Analis Kesehatan Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59744/jumeha.v2i1.8

Abstract

Jamu serbuk adalah sediaan obat tradisional dari bahan alam berupa simplisia, sediaan galenik, atau campurannya yang penggunaanya telah diwariskan secara turun temurun. Sebagian besar masyarakat mengkonsumsi jamu karena jamu dipercaya memberikan manfaat bagi kesehatan. Untuk menjamin keamanan dan mutu obat tradisonal pemerintah menetapkan Persyaratan keamanan dan mutu obat tradisional yang diatur dalam Peraturan BPOM RI Nomor 12 tahun 2014 tentang Persyaratan Keamanan Dan Mutu Obat Tradisional. Dalam peraturan tersebut dinyatakan bahwa produk obat tradisional tidak boleh terkontaminasi bakteri Escherichia coli, Salmonella Sp, Pseudomonas aeruginosa dan Staphylococcus aureus Adanya cemaran bakteri dapat membahayakan kesehatan masyarakat yang mengkonsumsinya berupa infeksi gastrointestinal. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bakteri kontaminan pada jamu serbuk produksi rumah tangga yang dijual di salah satu pasar tradisional di Kabupaten Pekalongan. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Sampel yang diperiksa berasal dari 10 pedagang jamu serbuk yang dijual di salah satu pasar tradisional di Kab. Pekalongan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 10 sampel jamu serbuk yang diteliti ditemukan 2 sampel terkontaminasi bakteri Escherichia coli, dan 1 sampel terkontaminasi Salmonella parathypi a
Analisis Cemaran Coliform Pada Sumber Air Produsen Kue Tradisional Apem Di Kecamatan Kesesi Kabupaten Pekalongan Mulia Susanti
Jurnal Medika Husada Vol. 1 No. 2 (2021): Oktober : Jurnal Medika Husada
Publisher : Akademi Analis Kesehatan Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59744/jumeha.v1i2.20

Abstract

Air merupakan salah satu sumber daya alam yang sangat diperlukan dalam kehidupan. Air bersih dibutuhkan manusia untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Ditinjau dari segi kualitas air, terdapat beberapa persyaratan yang harus dipenuhi, diantaranya kualitas fisik, kimia, dan biologi agar aman bagi kesehatan. Masalah utama yang harus dihadapi dalam penggunaan air ialah tingkat pencemaran air. Semakin tinggi tingkat pencemaran air yang berasal dari produk mikrobioologi, mengakibatkan tingginya kontaminasi mikroorganisme terutama bakteri Coliform. Pengolahan dan produksi pangan membutuhkan sumber air bersih agar menghasilkan produk yang terjamin mutunya. Salah satu produk makanan yang menggunakan air dalam pengolahannya adalah apem kesesi yang merupakan kue tradisional yang diproduksi di Kecamatan Kesesi Kabupaten Pekalongan. Apem merupakan kue tradisional yang memiliki cita rasa yang manis dengan tekstur yang kenyal. Apem terbuat dari campuran a tepung beras, gula jawa serta air. Daerah Kesesi khususnya Desa Bantul merupakan pusat produsen kue apem, para produsen apem sebagian besar menggunakan sumber air sumur untuk membuat adonan kue Apem. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat bakteri Coliform pada sumber air yang digunakan produsen Apem. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriftif menggunakan metode MPN untuk mengetahui jumlah bakteri coliform dalam sampel yang diperiksa. Jenis bakteri coliform diidentifikasi menggunakan uji biokimia. Penelitian mendapatkan hasil 14 sampel yang positif tercemar bakteri Coliform. 9 sampel mengandung bakteri Coliform fecal (Escherichia coli), dan 5 sampel mengandung bakteri Coliform Non fecal ( Klebsiella). Dapat disimpulkan bahwa 14 sampel air sumur yang diperiksa mengandung bakteri Coliform.
ANALISIS CEMARAN BAKTERI Coliform fecal PADA SUMBER AIR WARGA DI SENTRA PRODUKSI TAHU KECAMATAN TARUB KABUPATEN TEGAL Mulia Susanti; Moh. Dimas Agung M
Jurnal Medika Husada Vol. 2 No. 2 (2022): Oktober: Jurnal Medika Husada
Publisher : Akademi Analis Kesehatan Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59744/jumeha.v2i2.25

Abstract

Latar belakang : Tegal merupakan salah satu daerah dengan komoditas makanan yang terkenal adalah tahu aci. Makanan khas dengan bahan utama tahu ini, menjadikan banyak tumbuhnya sentra produksi tahu di Kabupaten Tegal. Banyaknya industri tahu dimasyarkat tentu saja memberikan kontribusi positif pada kenaikan tingkat ekonomi warga, namun muncul pula ancaman dampak negatif terhadap kesehatan yang dipicu oleh limbah yang dihasilkan dari produksi tahu tersebut. Sebagain besar industri tahu berskala rumah tangga, sehingga tidak dilengkapi sistem pembuangan limbah yang baik dan langsung dibuang ke lingkungan sekitar Dikhawatirkan dari pembuangan limbah tahu tersebut dapat mencemari sumber air yang digunakan masyarakat untuk kebutuhan sehari-hari karena tercemar oleh bakteri pembusuk dari limbah ampas tahu. Tujuan : Untuk mengetahui cemaran bakteri Coliform fecal pada air sumur warga di salah satu sentra produksi tahu kecamatan Tarub Kabupaten Tegal. Metode : Jenis penelitian yang dilakukan adalah deskriptif, menggunakan metode MPN dan indentifikasi bakteri coliform secara biokimia. Populasi penelitian sebanyak 8 sampel yang berasal dari air sumur disekitar sentra produksi tahu Kec Tarub Kab. Tegal Hasil : Dari 8 sampel yang diperiksa didapatkan 100% sampel terkontaminasi bakteri Coliform, dengan jenis bakteri 5 sampel (62,5%) terdapat bakteri Escherichia coli dan 3 sampel (37,5%) terdapat bakteri Klebsiella Sp. Kesimpulan : Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa seluruh sampel terkontaminasi bakteri Coliform, 5 dari 8 sampel yang diperiksa terkontaminasi bakteri coliform fecal Escherichia coli.