Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMAKAIAN KONTRASEPSI IUD (INTRA UTERINE DEVICE) OLEH AKSEPTOR KB DI KLINIK BUDI MULIA MEDIKA PALEMBANG TAHUN 2012 Nurdjani Nurdjani
JURNAL KEBIDANAN AKADEMI KEBIDANAN BUDI MULIA PALEMBANG Vol 2 No 1 (2012): Jurnal Ilmiah Medical Sciences Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi Mulia Palemb
Publisher : STIKes Budi Mulia Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35325/kebidanan.v2i1.24

Abstract

ABSTRACT According to WHO (World Healthy Organization) the population of Indonesia is now ranked 4th in the world. On 2010 the number of family planning acceptors at 25 373 acceptors implants (12.2%) and 15 812 IUD for acceptors(7.7%), factors that influence the decline in the number of participants IUD is the age of <knowledge, attitudes (Proverawati, 2010). The purpose of this study are known factors associated with IUD contraception by family planning acceptors in Palembang Medical Clinic Budi Mulia 2012. This type of research uses analytical survey method with cross sectional approach, other research in this population is the entire implant and IUD family planning acceptors in the free service was held in Palembang Medical Clinic Budi Mulia In 2012 amounted to as much as 52 acceptors, with a sample of 52 family planning acceptors and IUD implants taken in a non-random sampling using accidental sampling technique. Univariate analysis of the results obtained from the respondents who use the contraceptive IUD acceptors were 19 (36.5%), with a high risk as much as 37 PUS (71.2%), good knowledge of acceptors by 22 (42.3%), and who have an attitude acceptors positive in 23 (44.7%). While the results of bivariate analysis using Chi-Square test showed that there is a relationship between maternal age with an IUD contraceptive use with the P value 0.009, no relationship between knowledge of contraceptive use to women with an IUD with a value of P value 0.008, and there is a relationship between maternal attitudes with the use of contraceptive IUD with a value of P value 0.002. From the results of this survey should be conducted by counseling for all family planning acceptors about the importance of IUD is a long-term contraception. ABSTRAK Menurut WHO (World Healthy organization) jumlah penduduk Indonesia kini menduduki peringkat ke-4 di dunia. Pada tahun 2010 jumlah akseptor KB implan sebesar 25.373 PUS (12,2%) dan KB IUD sebesar 15.812 PUS (7,7%), factor yang mempengaruhi turunnya jumlah peserta KB IUD adalah umur< pengetahuan, sikap (Proverawati,2010). Tujuan dari penelitian ini adalah diketahuinya factor-faktor yang berhubungan dengan pemakaian kontrasepsi IUD oleh akseptor KB di Klinik Budi Mulia Medika Palembang Tahun 2012. Jenis penelitian ini menggunakan metode survey analitik dengan pendekatan cross sectional, populasi dalam peneltian ini adalah seluruh akseptor KB implan dan IUD di pelayanan gratis yang diadakan di Klinik Budi Mulia Medika Palembang Tahun 2012 berjumlah sebanyak 52 akseptor, dengan jumlah sampel 52 akseptor KB implan dan IUD yang diambil secara non random sampling dengan menggunakan tehnik accidental sampling. Dari hasil analisis univariat didapatkan hasil respoden yang menggunakan kontrasepsi IUD sebanyak 19 PUS (36,5%), dengan resiko tinggi sebanyak 37 PUS (71,2%), pengetahuan baik sebanyak 22 PUS (42,3%), dan yang mempunyai sikap positif sebanyak 23 PUS (44,7%). Sedangkan dari hasil analisis bivariat dengan menggunakan uji Chi-Square didapatkan hasil bahwa ada hubungan antara umur ibu dengan pemakaian kontrasepsi IUD dengan nilai P value 0,009, ada hubungan antara pengetahuan ibu dengan pemakaian kontrasepsi IUD dengan nilai P value 0,008, dan ada hubungan antara sikap ibu dengan pemakaian kontrasepsi IUD dengan nilai P value 0,002. Dari hasil penelitian ini seharusnya dilakukan penyuluhan atau konseling terhadap semua akseptor KB tentang pentingnya KB IUD yaitu alat kontrasepsi jangka panjang.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PERSALINAN NORMAL DI KLINIK BERSALIN BUDI MULIA MEDIKA PALEMBANG PADA TAHUN 2011 Nurdjani Nurdjani
JURNAL KEBIDANAN AKADEMI KEBIDANAN BUDI MULIA PALEMBANG Vol 2 No 1 (2012): Jurnal Ilmiah Medical Sciences Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi Mulia Palemb
Publisher : STIKes Budi Mulia Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35325/kebidanan.v2i1.34

Abstract

ABSTRACT Childbirth is a process in which the baby, placenta and amniotic membranes out of the mother's uterus at full term pregnancy after 37 weeks) without any complications.According to the Word Health Organization (WHO) estimates that more than 585 000 women die annually during pregnancy or childbirth. Indonesia Demographic Health Survey (IDHS) in 2008 states the maternal mortality rate (MMR) at delivery was 228 per 100,000 live births and infant mortality rate (IMR) 34 per 1,000 live births. The purpose of this study are known factors associated with normal delivery at the Budi Mulia Clinic in Palembang 2011. This study uses analytic survey with cross sectional approach. The population in this study were all mothers in the maternity Maternity Budi Mulia Clinic in Palembang May 2011. Sampling was carried out on non-randomized study with the technique of "Accidental Sampling". Data analysis carried out univariate and bivariate statistics with Chi-Square test with significance level α = 0.05. The results showed there were from 38 respondents (65.7%) of respondents with a normal delivery, good knowledge (88.0%) had less knowledge (30.8%), age at high risk (10.0%) the age of risk (89 , 3%), and parity at high risk (27.3%) were low risk (85.2%). The results of this study showed no significant association between knowledge, maternal age and parity with normal deliveries at the Maternity Budi Mulia Clinic in Palembang 2011. From the results of this study, researchers hope to improve the health care workers and normal delivery care services more often to perform alarm counseling delivery. ABSTRAK Persalinan adalah proses dimana bayi, plasenta dan selaput ketuban keluar dari uterus ibu pada usia kehamilan cukup bulan setelah 37-42 minggu tanpa disertai adanya penyulit. Menurut Word Health Organization (WHO) memperkirakan lebih dari 585.000 ibu pertahunnya meninggal saat hamil atau bersalin. Hasil Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2008 menyebutkan angka kematian ibu (AKI) saat melahirkan adalah 228 per 100.000 kelahiran hidup dan angka kematian bayi (AKB) 34 per 1.000 kelahiran hidup. Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya faktor–faktor yang berhubungan dengan persalinan normal di Klinik Bersalin Budi Mulia Medika Palembang Tahun 2011. Penelitian ini menggunakan metode survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah semua ibu yang bersalin di Klinik Bersalin Budi Mulia Medika Palembang Pada Tahun 2011. Pengambilan sampel pada penelitian dilakukan secara non random dengan teknik “Accidental Sampling”. Analisa data dilakukan secara univariat dan bivariat dengan uji statistik Chi-Square dengan tingkat kemaknaan α = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan dari 38 responden terdapat (65,7%) responden dengan persalinan normal, pengetahuan baik (88,0%) yang pengetahuan kurang (30,8%), umur resiko tinggi (10,0%) yang umur resiko (89,3%), dan paritas resiko tinggi (27,3%) yang resiko rendah (85,2%). Hasil penelitian ini menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan, umur ibu, dan paritas dengan persalinan normal di Klinik Bersalin Budi Mulia Medika Palembang Tahun 2011. Dari hasil penelitian ini, peneliti berharap petugas pelayanan kesehatan dapat meningkatkan pelayanan asuhan persalinan normal serta lebih sering untuk melaksanakan konseling tanda bahaya persalinan.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA PALEMBANG TAHUN 2012 Nurdjani Nurdjani
JURNAL KEBIDANAN AKADEMI KEBIDANAN BUDI MULIA PALEMBANG Vol 3 No 2 (2013): Jurnal Ilmiah Medical Sciences Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi Mulia Palemb
Publisher : STIKes Budi Mulia Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (143.872 KB) | DOI: 10.35325/kebidanan.v3i2.45

Abstract

ABSTRACT According to WHO there is about 3% (3,6 million) of 120 million newborn babies get of asphyxia each year. According to Indonesian Health and Demography Survey On 2007 Baby mortality rate as many as 34 death/1000 new birth. Baby mortality rate South Sumatera on 2002 is 44,59/1000 live birth. Meanwhile baby mortality rate in Palembang 0n 2004 is 26,68 for male and 20,02/1000 live birth for female. The purpose of this research is to know asocciated factors with asphyxia insidens in new born baby in Bhayangkara Hospital Palembang on 2012. This research use Analytic Survey Method With Cross Sectional approach. Population in this research is all of birthing mother in Bhayangkara Hospital on 2012, as many as 1014 respondent. This research taken on May 2013. The sample in this reseach is half of birthing mother in Bhayangkara Hospital Palembang as many as 287 respondent. The sample taken by Random Sampling with Simple Random Sampling Technic. File analysis use Chi-square statistic test. The result of this univariat analysis research show that 92 respondents (32,1%) get asphyxia and 195 respondents (67,9%) dont get asphyxia. 68 (23,7%) respondents with low birth weight, 219 (76,3%) respondents without low bith weight, 33 (11,5%) respondents with early birth amnion, 254 (88,5%) respondents without early birth amnion, 163 (58,4%) respondent with sectio cecarea and 124 (43,2%) respondents without sectio cecarea. Because of bivariat analysis show there is significant relationship between low birth weight with asphyxia insidens with p value (0,004) and there is significant relationship between early birth anmion with asphyxia insident with p value (0,006), as well as there as significant relationship between sectio cecarea with asphyxia insidens with p value (0,009). Advice for hospital can become an advice in midwefery service depelovment effort in improving health service quality especially to asphyxia cases. ABSTRAK Menurut WHOsetiaptahunnyakira-kira 3% (3,6juta) dari 120 jutabayibarulahirmengalamiasfiksia. Menurut SDKItahun 2007 angkakematianbayisebesar 34 kematian/1000 kelahiranhidup. AKBdi Sumatra Selatan tahun 2002 adalah 44,59 per 1000 kelahiranhidup. Sedangkan AKB di kota Palembang 2004 adalah 26,68untuk laki-laki dan untuk perempuan 20,02 per 1000 kelahiranhidup. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan kejadian asfiksia pada bayi baru lahir di RS. Bhayangkara Palembang Tahun 2012. Penelitian ini menggunakan metode survey analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi dalampenelitianiniadalahsemuaibuyang bersalin di RS.Bhayangkara Palembang Tahun 2012, yang berjumlah 1014 responden. Penelitian ini dilakukan pada bulan mei 2013. Sampel dalampenelitianiniadalahsebagian ibu yang bersalin di RS.Bhayangkara Palembang berjumlah 287 responden.Sampelpenelitiandiambilsecararandom sampling denganteknikSimple random sampling.Analisa data menggunakan uji statistik Chi – Square. Hasil penelitian analisis univariat ini menunjukkan bahwa 92 responden (32,1%) yang mengalami asfiksia dan 195 responden (67,9%) yang tidak mengalami asfiksia. 68 (23,7%) responden dengan BBLR , 219 (76,3%) responden yang tidak BBLR , 33 (11,5%) responden dengan KPD, 254 (88,5%) responden yang tidak KPD, 163 (58,4%) responden dengan persalinan SC dan 124 (43,2%) responden yang persalinan dengan tidak SC. Sehingga analisa bivariat menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara BBLR dengan kejadian asfiksia dengan P value (0,004) dan ada hubungan yang bermakna antara KPD dengan kejadian asfiksia dengan P value (0,006), serta ada hubungan yang bermakna antara persalinan SC dengan kejadian asfiksia dengan P value (0.009). saran bagi rumah sakit dapat dijadikan masukan dalam mengupayakan pengembangan tatalaksana asuhan kebidanan dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan terutama pada kasus-kasus yang berhubungan dengan kejadian asfiksia..