Juliana Widyastuti Wahyuningsih Juliana Widyastuti Wahyuningsih
Unknown Affiliation

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN USIA KEHAMILAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS TALANG RATU PALEMBANG TAHUN 2013 Juliana Widyastuti Wahyuningsih Juliana Widyastuti Wahyuningsih
JURNAL KEBIDANAN AKADEMI KEBIDANAN BUDI MULIA PALEMBANG Vol 4 No 1 (2014): Jurnal Ilmiah Medical Sciences Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi Mulia Palemb
Publisher : STIKes Budi Mulia Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (136.704 KB)

Abstract

ABSTRACT Based on data from the WHO estimates that 35% -75% of pregnant women in developing countries and 18% of pregnant women in developed countries suffer from anemia. According to the 2001 SKRT, the incidence of anemia in pregnant women is 40%, in women of childbearing age is 15-44 years old 27.9% and 48.1% are children under five. This study aims to determine the relationship of knowledge and gestational age with the incidence of anemia in pregnant women at the Puskesmas Talang Ratu Palembang 2013. This type of survey research is cross sectional analytic approach. The study population was all pregnant women during their pregnancy to the Puskesmas Talang Ratu Palembang on research time. Sampling was carried out research with nonprobability sampling technique Accidental Sampling. This study is the total sample population of pregnant women during their pregnancy to the Puskesmas Talang Ratu Palembang research amounted to 30 respondents. Time studies were conducted on May 7, 2013 until May 15. Instruments collecting data on the incidence of anemia is done by examination of Hb as measured using the Sahli hemoglobin and data on gestational age is done by fundus examination. Knowledge about the data collection instrument used was questionnaire as an interview guide. The variables studied were the dependent variable (incidence of anemia) and independent variables (knowledge and gestational age). The results showed that respondents with the incidence of anemia 7 respondents (23.3%) and respondents did not anemia is 23 respondents (76.7%). Respondents with high knowledge of the 11 respondents (36.7%) and respondents with low knowledge of the 19 respondents (63.3%). Respondents to the first trimester of pregnancy is 12 respondents (40%), respondents to the second trimester of gestation is eight respondents (26.7%) and respondents to the third trimester of pregnancy is 10 respondents (33.3%). The results of chi-square analysis (X2) between the dependent variable showed there is relationship with independent significant association between knowledge of the incidence of anemia, with a p value = 0021 <0.05, andthere is significant relationship between gestational age with the incidence of anemia, in which the p value = 0009 < 0.05, at the Puskesmas Talang Ratu Palembnag Palembang. Expected to be input for health personnel, especially midwives in health centers Gutter Queen Palembnag to providing information about the incidence of anemia. ABSTRAK Berdasarkan data dari WHO memperkirakan 35%-75% ibu hamil di negara berkembang dan 18% ibu hamil di negara maju mengalami anemia. Menurut SKRT tahun 2001, angka kejadian anemia pada ibu hamil adalah sebesar 40%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan usia kehamilan dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Talang Ratu Palembang Tahun 2013. Jenis penelitian ini survey analitik melalui pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini semua ibu hamil yang memeriksakan kehamilan ke Puskesmas Talang Ratu Palembang pada waktu penelitian. Pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan secara Nonprobability Sampling dengan teknik Accidental Sampling. Sampel penelitian adalah total populasi ibu hamil yang memeriksakan kehamilan ke Puskesmas Talang Ratu Palembang pada waktu penelitian berjumlah 30 responden. Waktu penelitian dilakukan tanggal 7 Mei sampai 15 Mei Tahun 2013. Instrumen pengumpulan data kejadian anemia dilakukan dengan pemeriksaan Hb yang diukur dengan menggunakan Hb Sahli dan data usia kehamilan dilakukan dengan cara pemeriksaan fundus uteri. Instrumen pengumpulan data pengetahuan yang digunakan adalah kuesioner sebagai panduan wawancara. Adapun variabel yang diteliti adalah variabel dependen (kejadian anemia) maupun variabel independen (pengetahuan dan usia kehamilan). Penelitian menunjukkan responden dengan kejadian anemia yaitu 7 (23,3%) dan responden tidak anemia yaitu 23 (76,7%). Responden dengan pengetahuan tinggi yaitu 11 (36,7%) dan responden dengan pengetahuan rendah yaitu 19 (63,3%). Responden dengan usia kehamilan trimester I yaitu 12 (40%), responden dengan usia kehamilan trimester 2 yaitu 8 (26,7%) dan responden dengan usia kehamilan trimester 3 yaitu 10 (33,3%). Hasil analisis chi-square (X2) antara variabel dependen dengan independen menunjukkan ada hubungan bermakna antara pengetahuan dengan kejadian anemia, dengan p value = 0.021< 0,05, dan ada hubungan bermakna antara usia kehamilan dengan kejadian anemia, dimana p value = 0.009 < 0,05, di Puskesmas Talang Ratu Palembang. Diharapkan dapat menjadi masukan bagi tenaga kesehatan khususnya bidan di Puskesmas Talang Ratu Palembang untuk memberikan penyuluhan tentang kejadian anemia..
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN BBLR DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PALEMBANG BARI TAHUN 2013 Juliana Widyastuti Wahyuningsih Juliana Widyastuti Wahyuningsih
JURNAL KEBIDANAN AKADEMI KEBIDANAN BUDI MULIA PALEMBANG Vol 4 No 2 (2014): Jurnal Ilmiah Medical Sciences Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi Mulia Palemb
Publisher : STIKes Budi Mulia Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (130.048 KB) | DOI: 10.35325/kebidanan.v4i2.60

Abstract

ABSTRACT Low birth weight (LBW) infants with birth weight is less than 2500 grams, regardless of gestational age. Statistically showed 90 % incidence of LBW obtained in developing countries with a mortality rate 35 times higher tinggi.Di South Sumatra Province Infant Mortality Rate ( IMR ) is 29 per 1,000 live births. In Palembang BARI hospitals incidence of LBW in 2013 amounted to 317 cases . The purpose of this study is to determine is there a relationship between the factors of age, education, and parity with the incidence of Low Birth Weight in Palembang BARI hospitals in 2013. This study used survey method crosss sectional analytic approach. The study population was all women who gave birth and was admitted to hospital obstetrics Palembang BARI installations in 2013 amounted to 901. This research was conducted in February 2014. Samples were taken with a random sampling method sistematic. Analyze data using statistical test Chi - Square. Results of univariate analysis of this study showed that 193 (69.4 %) of the respondents had low birth weight, and 85 (30.6 %) respondents had BBLN. 63 (22.7 %) of respondents with a high risk of maternal age and 215 (77.3 %) of respondents with a low risk of maternal age. 157 (56.5 %) respondents with low education mothers and 121 (43.5 %) of respondents with higher education mothers. 48 (17.3 %) respondents with high parity mothers and 230 (82.7 %) respondents with low parity mothers. So the bivariate analysis showed no significant association between maternal age with the incidence of LBW with P value = 0.035, no significant association between education and the incidence of LBW with P value = 0.006, and no significant relationship between the incidence of low birth weight with parity P value = 0.041. It is recommended for health care workers (midwives) hospital in order to be used as material information regarding the occurrence of LBW and as an input as well as the evaluation of success in good health or when needed to do counseling and care of LBW, especially to mothers who give birth to low birth weight baby. ABSTRAK Berat badan lahir rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat lahir kurang dari 2500 gram tanpa memandang masa gestasi. Secara statistik menunjukkan 90% kejadian BBLR didapatkan di negara berkembang dengan angka kematiannya 35 kali lebih tinggi.Di Propinsi Sumatera Selatan Angka Kematian Bayi (AKB) sebesar 29 per 1.000 kelahiran hidup. Di RSUD Palembang BARI Tahun 2013 angka kejadian BBLR berjumlah 317 kasus. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah hubungan antara faktor umur, pendidikan, dan paritas dengan kejadian Berat Badan Lahir Rendah di RSUD Palembang BARI Tahun 2013. Penelitian ini menggunakan metode survey analitik dengan pendekatan crosss sectional. Populasi penelitian ini adalah semua ibu yang melahirkan dan dirawat inap di instalasi kebidanan RSUD Palembang BARI Tahun 2013 berjumlah 901. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari 2014. Sampel penelitian diambil dengan metode sistematic random sampling. Analisa data menggunakan uji statistik Chi – Square. Hasil penelitian analisis univariat ini menunjukkan bahwa 193 (69,4%) responden mengalami BBLR, dan 85 (30,6%) responden mengalami BBLN. 63 (22,7%) responden dengan umur ibu resiko tinggi dan 215 (77,3%) responden dengan umur ibu resiko rendah. 157 (56,5%) responden dengan ibu pendidikan rendah dan 121 (43,5%) responden dengan ibu pendidikan tinggi. 48 (17,3%) reponden dengan ibu paritas tinggi dan 230 (82,7%) responden dengan ibu paritas rendah. Sehingga analisa bivariat menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara umur ibu dengan kejadian BBLR dengan P value = 0,035, ada hubungan yang bermakna antara pendidikan dengan kejadian BBLR dengan P value = 0,006 dan ada hubungan yang bermakna antara paritas dengan kejadian BBLR dengan P value = 0,041. Disarankan bagi petugas kesehatan (bidan) rumah sakit agar dapat dijadikan sebagai bahan informasi mengenai terjadinya BBLR dan sebagai bahan masukan serta evaluasi keberhasilan dalam pelayanan kesehatan yang baik atau bila perlu dilakukannya penyuluhan serta asuhan tentang BBLR khususnya kepada ibu yang melahirkan Bayi dengan BBLR.
HUBUNGAN ANTARA UMUR DAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI DENGAN KEJADIAN MENARCHE DI RT 19 DAN 20 RW 06 KELURAHAN TALANG AMAN KECAMATAN KEMUNING KOTA PALEMBANG TAHUN 2014 Juliana Widyastuti Wahyuningsih Juliana Widyastuti Wahyuningsih
JURNAL KEBIDANAN AKADEMI KEBIDANAN BUDI MULIA PALEMBANG Vol 5 No 1 (2015): Jurnal Ilmiah Medical Sciences Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi Mulia Palemb
Publisher : STIKes Budi Mulia Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (36.109 KB) | DOI: 10.35325/kebidanan.v5i1.70

Abstract

ABSTRACT Menarche is the time period/menstruation that came first to a woman who is being stepped up and as a sign that he was able to get pregnant. Based on data Riskesdas 2010, the average age of menarche in Indonesia is 13 years old and in South Sumatra average age of menarche was 13-14 years. The purpose of this study was to determine the relationship between age and knowledge of young women with the incidence of menarche in RT 19 and 20 RW 06 Sub Gutters Safely Kemuning District of Palembang in 2014. The sample in this study was 71 respondents, by census sampling through a door to door survey using cross sectional analytic approach. Data were collected by means of interviews and questionnaires. The research variables include the dependent variable and the independent variable occurrence of menarche age girls and young women knowledge. The result of this study found that young women have experienced menarche as much as 73.2% and had not suffered as much as 26.8% of menarche, age of young women with high risk as much as 59.2% and as much as 40.8% while the risk of teenage girls who have good knowledge 66.2% as well as much less knowledgeable and 33.8%. The result of chi-square statistical test showed no significant relationship between age of menarche girls with events obtained p value (0.020) and knowledge of young women have a significant relationship with the occurrence of menarche obtained p value (0.000). Through this research is expected to further improve the education of helth workers on the incidence of menarche. ABSTRAK Menarche adalah saat haid/menstruasi yang datang pertama kali pada seorang wanita yang sedang menginjak dewasa dan sebagai tanda bahwa ia sudah mampu hamil. Berdasarkan data Riskesdas 2010, rata-rata usia menarche di Indonesia adalah 13 tahun dan di Sumatera Selatan rata-rata usia menarche berumur 13-14 tahun. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara umur dan pengetahuan remaja putri dengan kejadian menarche di RT 19 dan 20 RW 06 Kelurahan Talang Aman Kecamatan Kemuning Kota Palembang Tahun 2014. Sampel pada penelitian ini sebesar 71 responden, pengambilan sampel dengan cara sensus melalui door to door menggunakan metode survey analitik pendekatan cross sectional. Data dikumpulkan dengan cara wawancara dan kuesioner. Variabel penelitian meliputi variabel dependen kejadian menarche dan variabel independen umur remaja putri dan pengetahuan remaja putri. Hasil penelitian ini didapatkan remaja putri yang sudah mengalami menarche sebanyak 73,2% dan belum mengalami menarche sebanyak 26,8%, remaja putri dengan umur resiko tinggi sebanyak 59,2% dan tidak resiko sebanyak 40,8% sedangkan remaja putri yang berpengetahuan baik sebanyak 66,2% dan berpengetahuan kurang baik sebanyak 33,8%. Hasil uji statistik chi-square menunjukkan ada hubungan bermakna antara umur remaja putri dengan kejadian menarche didapat p value (0,020) dan pengetahuan remaja putri mempunyai hubungan bermakna dengan kejadian menarche didapat p value (0,000). Melalui penelitian ini diharapkan petugas kesehatan lebih meningkatkan penyuluhan tentang kejadian menarche.
GAMBARAN PENGETAHUAN TENTANG Ca. SERVIKS PADA REMAJA PUTRI DI SMA KABUPATEN BANYUASIN PALEMBANG TAHUN 2016 Juliana Widyastuti Wahyuningsih Juliana Widyastuti Wahyuningsih
JURNAL KEBIDANAN AKADEMI KEBIDANAN BUDI MULIA PALEMBANG Vol 6 No 1 (2016): Jurnal Ilmiah Medical Sciences Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi Mulia Palemb
Publisher : STIKes Budi Mulia Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (94.72 KB) | DOI: 10.35325/kebidanan.v6i1.80

Abstract

ABSTRACT Ca. Cervical is a primary malignant tumor derived from epithelial metaplasia at the squamocolumnar junction area is the transition area vaginal mucosa and mucosa of the cervical canal. Data from the World Health Organization (WHO) every year there are an estimated 530,000 new cancers in the world. Death because Ca. Cervical amounted to 4.3 per 1000 population. Ca. Cervical cause of death ranks seventh (5.7% of all causes of death). Risk Factors Ca. Cervical include age> 35 years, age of first marriage is less than 20 years, women with sexual activity is high and often change - change partner, the use of antiseptics, habit of washing the vagina with the use of drugs antiseptic and deodorant, women who smoke, parity (number of births), use of oral contraceptives in the long term. Design The study was a qualitative method of analysis The survey aimed to look at the relationship between knowledge and attitudes about CA Cervical student. The population in this study is a class XII student at SMAN collected three randomly for two days. The sample was a class XII student at SMA N 1 Breech Banyuasin II, SMA Negeri 1 Tanjung Lago Banyuasin, and senior Al-Ikhsan Tanjung Lago Banyuasin were conducted randomly with accidental sampling technique with total respondents 178 respondents. Sampling was conducted using questionnaires filled out by respondents. From the results of the bivariate analysis of 69 respondents in SMAN 1 Banyuasin II Year 2016 knowing about Ca cervix ie 13 (18.8%) compared to respondents who did not know, namely Cervical Ca 56 (81.1%) of the 62 respondents in high school Negeri 1 Tanjung Lago 2016 knowing about Ca cervix ie 13 (20.9%) compared to respondents who did not know, namely Cervical Ca 42 (79.0%), and of 47 respondents in SMA AL-Ikhsan 2016 knowing Ca Cervical which 11 (23.4%) compared to respondents who did not know, namely Cervical Ca 36 (76.5%). ABSTRAK Ca. serviks adalah tumor ganas primer yang berasal dari metaplasia epitel di daerah skuamokolumner junction yaitu daerah peralihan mukosa vagina dan mukosa kanalis servikalis. Data World Health Organization (WHO) setiap tahun diperkirakan terdapat 530.000 jenis kanker baru di dunia. Kematian karena Ca. Serviks sebesar 4,3 per 1000 penduduk. Ca. Serviks sebagai penyebab kematian menempati urutan ke tujuh (5,7 % dari seluruh penyebab kematian). Faktor Resiko Ca. Serviks antara lain usia > 35 tahun , Usia pertama kali menikah kurang dari 20 tahun, wanita dengan aktivitas seksual yang tinggi dan sering berganti – ganti pasangan, penggunaan antiseptik, Kebiasaan pencucian vagina dengan menggunakan obat-obatan antiseptik maupun deodoran, wanita yang merokok, paritas (jumlah kelahiran), penggunaan kontrasepsi oral dalam jangka panjang. Desain Penelitian ini adalah kualitatif dengan metode Surver Analisis yang bertujuan dengan melihat adanya hubungan antara pengetahuan dan sikap siswi tentang CA Serviks. Populasi dalam penelitian ini adalah siswi kelas XII di tiga SMAN yang dikumpulkan secara acak selama dua hari. Sampel penelitian ini adalah siswi kelas XII di SMA N 1 Sungsang Banyuasin II, SMA Negeri 1 Tanjung Lago Banyuasin, dan SMA Al-Ikhsan Tanjung Lago Banyuasin yang yang dilakukan secara random dengan teknik Accidental Sampling dengan total responden sebanyak 178 responden. Pengambilan sampel ini dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang diisi oleh responden. Dari hasil analisis bivariat Dari 69 responden di SMAN 1 Banyuasin II Tahun 2016 yang mengetahui tentang Ca Serviks yaitu 13 (18,8%) bila dibandingkan dengan responden yang tidak mengetahui Ca Serviks yaitu 56 (81,1%), Dari 62 responden di SMA Negeri 1 Tanjung Lago Tahun 2016 yang mengetahui tentang Ca Serviks yaitu 13 (20,9%) bila dibandingkan dengan responden yang tidak mengetahui Ca Serviks yaitu 42( 79,0%), dan dari 47 responden di SMA AL-Ikhsan Tahun 2016 yang mengetahui tentang Ca Serviks yaitu 11 (23,4%) bila dibandingkan dengan responden yang tidak mengetahui Ca Serviks yaitu 36 (76,5%).
PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP KUALITAS TIDUR BAYI UMUR 0 – 3 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SOSIAL PALEMBANG TAHUN 2016 Juliana Widyastuti Wahyuningsih Juliana Widyastuti Wahyuningsih
JURNAL KEBIDANAN AKADEMI KEBIDANAN BUDI MULIA PALEMBANG Vol 6 No 2 (2016): Jurnal Ilmiah Medical Sciences Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi Mulia Palemb
Publisher : STIKes Budi Mulia Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (133.12 KB) | DOI: 10.35325/kebidanan.v6i2.91

Abstract

ABSTRAK Tidur merupakan kebutuhan yang harus terpenuhi terutama pada fase perkembangan karena selama tidur akan terjadi perkembangan otak maupun tubuh, sehingga gangguan tidur merupakan masalah yang akan menimbulkan dampak buruk terhadap pertumbuhan dan perkembangan bayi. Kualitas tidur bayi yang baik dapat diciptakan dengan memberikan pemijatan bayi secara rutin. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan bahwa pemijatan dapat mempengaruhi kualitas tidur bayi umur 0-3 bulan. Penelitian ini menggunakan desain penelitian Quasy Eksperimental dengan metode One Group Pretest-Postest. Sampel 22 bayi yang dipilih dengan tehnik Total Sampling yang di observasi sebelum dan sesudah diberikan pemijatan. Variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah kualitas tidur bayi 0-3 bulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh pijat bayi terhadap kualitas tidur bayi umur 0-3 bulan (p value 0,008 < α = 0,05).Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan agar keluarga dan masyarakat memberikan pemijatan secara rutin dan mandiri untuk meningkatkan kebutuhan tidur bayi yang berkualitas. ABSTRACT Sleep is a human necessity that must be met, especially in the development phase because during sleep will occur the brain and body developments, so that sleep disturbance is a problem that would cause adverse effects on infants’ growth and development. The good quality of sleep can be created by providing the infants massage routinely. This study aimed to prove that the massage could affect the quality of sleep on the 0-3 months old baby. This study used Quasy-experimental design with One Group Pretest-Posttest. The sample 22 infants selected by total sampling technique observed on before and after the massage. The variables measured in this study are the quality of sleep. The results of study indicate that there is an effect of infant massage to the sleep quality on 0-3 months old babies (p value 0,008 < α = 0,05).Based on the results of this study it recommended for the families and communities to provide infant massage regularly and independently to increase the quality of sleep on the baby.
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN BIDAN TENTANG INISIASI MENYUSU DINI DENGAN PENATALAKSANAAN INISIASI MENYUSU DINI DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA PALEMBANG TAHUN 2017 Juliana Widyastuti Wahyuningsih Juliana Widyastuti Wahyuningsih
JURNAL KEBIDANAN AKADEMI KEBIDANAN BUDI MULIA PALEMBANG Vol 7 No 1 (2017): Jurnal Ilmiah Medical Sciences Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi Mulia Palemb
Publisher : STIKes Budi Mulia Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (148.48 KB) | DOI: 10.35325/kebidanan.v7i1.97

Abstract

ABSTRAK Inisiasi Menyusu Dini (early initiation) atau permulaan menyusu dini adalah membiarkan bayi baru lahir untuk merangkak ke arah payudara ibunya, menemukan puting susu, kemudian menyusu sendiri setidaknya selama satu jam.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan bidan tentang inisiasi menyusu dini dengan pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini di Rumah Sakit Bhayangkara Palembang Tahun 2017. Desain penelitian bersifat Correlation Study. Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Bhayangkara Palembang bulan Februari 2017 sampai dengan Mei 2017. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 11 orang. Subjek penelitian adalah bidan di Rumah Sakit Bhayangkara Palembang. Analisis penelitian dengan menggunakan Spearman Rank. Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan bidan tentang inisiasi menyusu dini dalam kategori baik sebanyak 7 orang (63,3%), cukup 3 orang (27,3%), dan kurang sebanyak 1 orang (9,1%). Sedangkan untuk pelaksanaan inisiasi menyusu dini dalam kategori baik sebanyak 4 orang (36,4%), cukup sebanyak 5 orang (45,4%), dan kurang sebanyak 2 orang (18,2%). Analisis dihasilkan nilai p-value 0,010. Nilai rhoxy sebesar 0,736. Kesimpulannya ada hubungan antara tingkat pengetahuan bidan tentang inisiasi menyusu dini dengan pelaksanaan inisiasi menyusu dini di Rumah Sakit Bhayangkara Palembang Tahun 2017. ABSTRACT Early initiation or early breastfeeding is to allow newborns to crawl toward their mother's breasts, find their nipples, and then nursed themselves for at least one hour. The purpose of this study is to know the correlation between midwife knowledge level of early breastfeeding initiation and implementation Early Breastfeeding Initiation at Bhayangkara Palembang Hospital 2017. This study used correlational design. This study was conducted at Bhayangkara Palembang Hospital in February 2017 sampai dengan May 2017. The samples were 11 people. The study subjects were the midwives at Bhayangkara Palembang Hospital. The data analysis used Spearman Rank test. The results of study indicated that the midwives with good level of knowledge about early breastfeeding initiation were seven people (63.3%), with sufficient level of knowledge were three people (27.3%), and with poor level of knowledge was 1 person (9.1%). The midwives with the implementation of early breastfeeding initiation in good category were 4 people (36.4%), in sufficient category were 5 people (45.4%), and in poor category were 2 people (18.2%). The results of analysis obtained the p-value 0.010. The results of analysis obtained the p-value 0.010. The rhoxy value of 0.736. The conclusion was that there was a correlation between the midwives’ levels of knowledge about early breastfeeding initiation to its implementation at Bhayangkara Palembang Hospital.
PERBEDAAN SIKAP REMAJA PUTRI SEBELUM DAN SESUDAH DIBERIKAN PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG SADARI ( PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI ) DI SMA NEGERI 1 PALEMBANG Juliana Widyastuti Wahyuningsih Juliana Widyastuti Wahyuningsih
JURNAL KEBIDANAN AKADEMI KEBIDANAN BUDI MULIA PALEMBANG Vol 7 No 2 (2017): Jurnal Ilmiah Medical Sciences Ilmu Kesehatan
Publisher : STIKes Budi Mulia Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (207.36 KB) | DOI: 10.35325/kebidanan.v7i2.105

Abstract

ABSTRAK Penyakit kanker merupakan salah satu penyebab kematian utama di seluruh dunia. Diperkirakan pada tahun 2025, jumlah orang meninggal dunia akibat kanker meningkat menjadi 11,5 juta bila tidak dilakukan upaya pencegahan dan pengendalian yang efektif.(Infodatin, 2015). Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan tentang SADARI terhadap sikap SADARI pada Remaja Putri di SMA Negeri 1 Palembang. Penelitian ini menggunakan desain penelitian pre-eksperimen yang bertujuan untuk mengungkapkan kemungkinan adanya pengaruh manipulasi adaptif terhadap responden. Jumlah sampel sebesar 20 responden. Uji statistik menggunakan metode analitik dengan sampel kecil (≤ 50) maka uji normalitas data menggunakan uji Shapiro-Wilk. Ada perbedaan sikap remaja Putri Sebelum dan Sesudah diberikan Pendidikan Kesehatan Tentang SADARI di SMA Negeri 1 Palembang dengan p-value 0,0001. Dengan demikian diharapkan agar sekolah dapat memberikan informasi mengenai SADARI, responden diarapkan selalu belajar, tetap mencari informasi untuk menambah pengetahui khususnya tentang SADARI dan dapat mempraktikkan tehnik pemeriksaan payudara sendiri (SADARI), dan bagi peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian lebih lanjut tentang faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap sikap SADARI dan faktor-faktor yang mempengaruhi dalam pendidikan kesehatan. ABSTRACK Cancer is one of the leading causes of death worldwide. It is estimated that by 2025, the number of people who die from cancer rises to 11.5 million without effective prevention and control measures (Infodatin, 2015). The purpose of this research is to know the effect of health education about BSE on the attitude of BSE in Young Women in SMA Negeri 1 Palembang. This study uses pre-experimental research design that aims to reveal the possibility of influence of adaptive manipulation of respondents. The sample size is 20 respondents. Statistical test using analytical method with small sample (≤ 50) then the data normality test using Shapiro-Wilk test. There is difference of attitude of Young Women Before and After given Health Education About SADARI in SMA Negeri 1 Palembang with p-value 0.0001. Therefore, it is expected that the school can provide information about BSE, respondents are expected to always learn, keep looking for information to increase the knowledge, especially about BSE and can practice breast self-examination techniques (BSE), and for further research can do more research about other factors which affect the attitude of BSE and the factors that influence in health education.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERNIKAHAN DINI REMAJA PUTRI DI DESA SEMETEH MUARA LAKITAN KABUPATEN MUSI RAWAS Juliana Widyastuti Wahyuningsih Juliana Widyastuti Wahyuningsih
JURNAL KEBIDANAN AKADEMI KEBIDANAN BUDI MULIA PALEMBANG Vol 8 No 1 (2018): Jurnal Ilmiah Medical Sciences Ilmu Kesehatan
Publisher : STIKes Budi Mulia Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (394.215 KB) | DOI: 10.35325/kebidanan.v8i1.118

Abstract

Pernikahan dini adalah pernikahan yang dilakukan seorang wanita pada usia 13 – 16 tahun atau pria berusia 17 – 18 tahun (BKKBN,2016). Menurut Laporan Badan Pusat Statistik, 2015 menunjukkan bahwa prevalensi perkawinan usia anak di Indonesia tidak hanya tetap tinggi (dengan lebih dari seperenam anak perempuan menikah sebelum mencapai usia dewasa (usia 18 tahun) atau sekitar 340.000 anak perempuan setiap tahunnya) tetapi prevalensi tersebut juga telah kembali meningkat. Tujuan dari penelitian ini adalah Mengetahui gambaran faktor – Faktor yang mempengaruhi Pernikahan dini Remaja Putri di Desa Semeteh Kecamatan Muara Lakitan Kabupaten Musi Rawas. Penelitian ini dilakukan secara kualitatif di Wilayah Desa Semeteh Muara Lakitan Kabupaten Musi Rawas.dengan jumlah responden 5 orang dari jumlah sampel 11 orang. Hasil penelitian menggambarkan bahwa pernikahan dini dilakukan oleh mereka yang berpendidikan SD atau SLTP, dan berpengetahuan cukup. Pernikahan dini dianggap sesuatu hal yang lazim dan menurunkan tanggung jawab ekonomi orang tua. Selain itu media punya andil terjadinya pernikahan dini. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pasangan remaja calon pengantin, mahasiswa dan institusi profesi kebidanan khususnya dalam memberikan pendidikan kesehatan reproduksi remaja terkait dengan masalah pernikahan dini. ABSTRACK Early marriage is a marriage made by a woman at the age of 13-16 years or a man aged 17-18 years (BKKBN, 2016). According to the Central Bureau of Statistics Report, 2015 shows that the prevalence of marriage in Indonesian age is not only high (with more than one-sixth married girls before reaching adulthood (age 18) or about 340,000 girls annually) but the prevalence has also returned increased. The purpose of this study is to know the description of factors - Factors affecting early marriage of Young Women in the Semeteh Village Muara Lakitan Musi Rawas District. This study was conducted qualitatively in Semeteh Village, Muara Lakitan, Musi Rawas District with 5 people as the respondents of the 11 samples. The results of the study indicated that the early marriage was conducted by people who had educated in elementary or junior high schools, and had sufficient knowledge. Early marriage was considered as a usual something and could decrease economic responsibility of their parents. In addition, the media had contributed to the incidence of early marriages. This study is expected to be useful for couples of young people who will get to be married, students and midwifery profession institutions particularly in providing reproductive health education for the adolescences in accordance with the early marriage.
HUBUNGAN ANTARA USIA MELAHIRKAN DAN PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI DENGAN USIA MENOPAUSE DI KELURAHAN SUKAJAYA KECAMATAN SUKARAME KOTAMADYA PALEMBANG Juliana Widyastuti Wahyuningsih Juliana Widyastuti Wahyuningsih
JURNAL KEBIDANAN AKADEMI KEBIDANAN BUDI MULIA PALEMBANG Vol 8 No 2 (2018): Jurnal Ilmiah Medical Sciences Ilmu Kesehatan
Publisher : STIKes Budi Mulia Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (405.711 KB) | DOI: 10.35325/kebidanan.v8i2.127

Abstract

Menopause adalah penghentian permanen menstruasi (haid), berarti pula akhir dari masa reproduktif. Ada beberapa faktor yang mendukung menopause terjadi diantaranya adalah usia saat haid pertama kali (menarche), faktor psikis, Jumlah anak, usia melahirkan, pemakaian kontrasepsi, merokok dan sosial ekonomi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah hubungan antara usia melahirkan dan pemakaian alat kontrasepsi dengan usia menopause di kelurahan Sukajaya kecamatan Sukarame Kotamadya Palembang. Jenis penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua wanita usia 55 tahun ke atas di Kelurahan Sukajaya kecamatan Sukarame Kotamadya Palembang pada bulan Spetember tahun 2018 yaitu sebanyak 684 orang. Sampel yang digunakan diambil dengan teknik simple random sampling yaitu sebanyak 252 orang. Analisis data yang digunakan adalah uji statistik chi square. Hasil penelitian dengan menggunakan uji chi square menunjukkan hasil bahwa tidak ada hubungan antara usia melahirkan dengan usia menopause (p = 0,764), Ada hubungan antara alat kontrasepsi dengan usia menopause (p=0,043). diharapkan bidan dan petugas kesehatan lebih proaktif lagi dalam memberikan pendidikan kesehatan reproduksi sehingga perempuan lebih siap menghadapi masa menopause dan mengatasi gangguan-gangguan masa menopause. ABSTRACT Menopause is the permanent cessation of menstruation (menstruation), meaning also the end of the reproductive period. There are several factors that support menopause occur, including age at first menstruation (menarche), psychological factors, number of children, age of childbirth, use of contraception, smoking and socio-economic. The purpose of this study was to determine whether there was a relationship between the age of childbirth and the use of contraception with the age of menopause in the Sukajaya village, Sukarame sub-district, Palembang Municipality. This type of research is analytical research with a cross sectional approach. The population in this study were all women aged 55 years and over in Sukajaya Village, Sukarame sub-district, Palembang Municipality in September 2018, which was 684 people. The sample used was taken by simple random sampling technique that is as many as 252 people. Analysis of the data used is the chi square test. The results of the study using the chi square test showed that there was no relationship between the age of childbirth and the age of menopause (p = 0.764), there was a relationship between contraception and age of menopause (p = 0.043). It is expected that midwives and health workers will be more proactive in providing reproductive health education so that women are better prepared to face menopause and overcome menopause disorders.