Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PREEKLAMSIA BERAT PADA IBU BERSALIN DI RS. MUHAMMADIYAH PALEMBANG TAHUN 2013 Martina Astari Martina Astari
JURNAL KEBIDANAN AKADEMI KEBIDANAN BUDI MULIA PALEMBANG Vol 5 No 1 (2015): Jurnal Ilmiah Medical Sciences Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi Mulia Palemb
Publisher : STIKes Budi Mulia Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (250.368 KB) | DOI: 10.35325/kebidanan.v5i1.72

Abstract

ABSTRACT According to the World Health Organization (WHO 2010) approximately 99% of cases of maternal deaths occur during labor and postpartum. One of the causes of maternal death due to preeclampsia. Country - developing countries maternal mortality rate of 450 / 100,000 live births, this is a very high number. In the hospital Palembang obtained Muhammaddiyah severe preeclampsia incidence by 2013 as many as 85 cases. Many things that cause severe preeclampsia include maternal age, parity, educational level, employment. The purpose of this study was to determine the relationship of maternal age, parity, educational level, work simultaneously with perinatal death. This type of research is a case control study conducted retrospectively. The population in this study were all women giving birth in hospital Muhammadiyah Palembang in the year 2013 that berjumlah2565. The study sample totaled 225 respondents. In this study conducted univariate, bivariate and multivariate analyzes. From the analysis we found no association with maternal age incidence of severe preeclampsia (P Value 0.043 OR 1.799), no parity relationship with the incidence of severe preeclampsia (P Value 0.010 OR 0.617), no correlation with the incidence rate of severe preeclampsia education (P Value 0.027 OR 1.394) , there is a relationship how to work with the incidence of severe preeclampsia (P Value 0.024 OR 0.576), the most dominant variable is the age of the mother. It is suggested to the leadership of Muhammadiyah hospital Palembang is hoped to be able to further improve health care programs for women giving birth so as to prevent the occurrence of complications during labor and to increase outreach programs about the importance of prenatal care and provide knowledge about the complications - complications during childbirth to facilitate the birth process. References : 16 (2002-2013) ABSTRAK Menurut World Health Organization (WHO 2010) sekitar 99 % kasus kematian ibu terjadi pada masa persalinan dan pasca persalinan. Salah satu penyebab kematian ibu karena preeklamsia. Dinegara – negara berkembang angka kematian ibu sebesar 450/100.000 kelahiran hidup, ini merupakan angka yang sangat tinggi. Di Rumah Sakit Muhammaddiyah Palembang didapatkan kejadian preeklamsia berat pada tahun 2013 sebanyak 85 kasus. Banyak hal yang menyebabkan preeklamsia berat diantaranya umur ibu, paritas, tingkat pendidikan, pekerjaan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan umur ibu, paritas, tingkat pendidikan, pekerjaan secara simultan dengan kematian perinatal. Jenis penelitian ini merupakan penelitian case control study yang dilakukan secara retrospektif. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu bersalin di rumah sakit Muhammadiyah Palembang pada Tahun 2013 yang berjumlah2565. Sampel penelitian ini berjumlah 225 responden. Dalam penelitian ini dilakukan analisis univariat, bivariat dan multivariat. Dari hasil analisis didapatkan ada hubungan umur ibu dengan kejadian preeklamsia berat (P Value 0,043 OR 1,799), ada hubungan paritas dengan kejadian preeklamsia berat (P Value 0,010 OR 0,617), ada hubungan tingkat pendidikan dengan kejadian preeklamsia berat (P Value 0,027 OR 1,394), ada hubungan cara pekerjaan dengan kejadian preeklamsia berat (P Value 0,024 OR 0,576), Variabel paling dominan adalah umur ibu. Disarankan kepada pimpinan rumah sakit Muhammadiyah Palembang Diharapkan untuk dapat lebih meningkatkan program pelayanan kesehatan kepada ibu bersalin sehingga mencegah terjadinya komplikasi selama persalinan serta meningkatkan program penyuluhan tentang pentingnya pemeriksaan kehamilan dan memberikan pengetahuan mengenai komplikasi – komplikasi selama masa persalinan untuk memperlancar proses persalinan.
GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG DISMINORE DI SMA OKU TIMUR TAHUN 2016 Martina Astari Martina Astari
JURNAL KEBIDANAN AKADEMI KEBIDANAN BUDI MULIA PALEMBANG Vol 6 No 1 (2016): Jurnal Ilmiah Medical Sciences Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi Mulia Palemb
Publisher : STIKes Budi Mulia Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (109.568 KB) | DOI: 10.35325/kebidanan.v6i1.81

Abstract

ABSTRACT Dysmenorrhea, or menstrual pain is a common complaint experienced by women in the lower abdomen. Some teenage girls are often felt in the lower back, hips, pelvis, thigh muscle on, until the calf. According to the World Health Organization (WHO), adolescence is a period in which the individual develops from the first time showed signs of secondary sexual until when it reaches sexual maturity. This study was descriptive survey with cross sectional approach where the independent variable (Knowledge on definitions, etiology, frequency, symptoms, risk factors, pathophysiology, treatment disminore) and the dependent variable was collected in the same time, Knowledgeable picture of the knowledge of young women about disminore in high school East OKU year 2016. the population in this study, that all high school female students of class XII East OKU samples taken in 2016 were all female students of class XII OKU East High School in 2016. Results of univariate analysis showed respondents know understanding disminore good category 104 people (64.60%), while the less category as many as 57 people (35.40%), respondents of the etiology disminore with less category as many as 126 people (78.26%), whereas in both categories as many as 35 people (21.74 %), respondents of both categories Classification disminore with as many as 82 people (50.94%), while the less category as many as 79 people (49.06%), respondents about disminore symptoms with both categories as many as 94 people (53.38%) , whereas with less category as many as 67 people (41.61%), respondents about the risk factors for both categories disminore with as many as 101 people (62.73%), while the category of less than 60 people (37.26%), respondents' knowledge about pathophysiology disminore with both categories as many as 81 people (50.31%), while the category of less than 80 people (49.69%), respondents of the Management disminore with less category as many as 100 people (62.11%), while the good category as many as 61 people (37.89%). From the research, the researchers suggest counseling efforts with the approach according to the students, so as to provide optimum service. ABSTRAK Disminore atau nyeri haid adalah keluhan yang sering dialami wanita pada bagian perut bawah.Beberapa perempuan remaja sering merasakannya pada punggung bagian bawah, pinggang, panggul, otot paha atas, hingga betis.Menurut World Health Organization (WHO), remaja adalah masa di mana individu berkembang dari saat pertama kali menunjukkan tanda-tanda seksual sekundernya sampai saat mencapai kematangan seksual. Desain penelitian ini adalah survey deskriptif dengan pendekatan cross sectional dimana variabel independen (pengertahuan tentang definisi, etiologi, frekuensi, gejala, factor resiko, patofisiologi, penatalaksanaan disminore) maupun variabel dependen dikumpulkan dalam waktu yang sama, Diketahuinya gambaran pengetahuan remaja putri tentang disminore di SMA OKU Timur Tahun 2016. Populasi dalam penelitian ini, yakni semua murid perempuan kelas XII SMA OKU Timur tahun 2016.sampel yang diambil adalah semua murid perempuan kelas XII SMA OKU Timur tahun 2016. Hasil analisis univariat menunjukkan responden mengetahui pengertian disminore dengan kategori baik sebanyak 104 orang (64,60%), sedangkan dengan kategori kurang sebanyak 57 orang (35,40%), responden tentang etiologi disminore dengan kategori kurang sebanyak 126 orang (78,26%), sedangkan dengan kategori baik sebanyak 35 orang (21,74%), responden tentang Klasifikasi disminore dengan kategori baik sebanyak 82 orang (50,94%), sedangkan dengan kategori kurang sebanyak 79 orang (49,06%), responden tentang Gejala disminore dengan kategori baik sebanyak 94 orang (53,38%), sedangkan dengan kategori kurang sebanyak 67 orang (41,61%), responden tentang Faktor resiko disminore dengan kategori baik sebanyak 101 orang (62,73%), sedangkan dengan kategori kurang sebanyak 60 orang (37,26%), responden pengetahuan tentang Patofisiologi disminore dengan kategori baik sebanyak 81 orang (50,31%), sedangkan dengan kategori kurang sebanyak 80 orang (49,69%), responden tentang Penatalaksanaan disminore dengan kategori kurang sebanyak 100 orang (62,11%), sedangkan dengan kategori baik sebanyak 61 orang (37,89%). Dari hasil penelitian, peneliti menyarankan upaya penyuluhan dengan pendekatan yang sesuai dengan siswa, sehingga dapat memberikan pelayanan yang optimal.