sri wah yuni
UIN Suska Riau

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Hubungan Kualitas Kelekatan Dengan Kemandirian Remaja Yang Dibesarkan Oleh Orang Tua Tunggal Fitri Andani; sri wah yuni
Psikobuletin:Buletin Ilmiah Psikologi Vol 1, No 3 (2020): Psikobuletin: Buletin Ilmiah Psikologi
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/pib.v1i3.9873

Abstract

Pada masa remaja terdapat beberapa tugas perkembangan yang harus dihadapi, salah satunya adalah perkembangan kemandirian. Peran orangtua tidak terlepas pada pembentukan kemandirian remaja karena adanya suatu hubungan emosional antara remaja dan orangtua. Hubungan emosional yang bertahan dalam jangka waktu yang lama ini disebut dengan kelekatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan kelekatan dengan kemandirian remaja yang dibesarkan oleh orang tua tunggal. Jumlah responden adalah 45 orang siswa. Data penelitian ini, diperoleh dengan menggunakan skala psikologi, yaitu skala kemandirian dan skala kelekatan dengan setiap instrument memiliki empat alternatif jawaban. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan signifikan antara kelekatan dengan kemandirian pada remaja yang di besarkan oleh orangtua tunggal dengan (r) sebesar 0,506 dengan signifikasi 0,000(p≤0,05). Artinya semakin tinggi kelekatan remaja dengan orangtua maka semakin tinggi pula kemandirian remaja yang dibesarkan oleh orangtua tunggal di kecamatan Kuantan mudik.
Relasi Orangtua-Anak Pada Keluarga Melayu (Analisis Berdasarkan Perspektif Psikologi Indijinus) sri wah yuni; Raudatussalamah Raudatussalamah
JURNAL PSIKOLOGI Vol 16, No 2 (2020): Jurnal Psikologi
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jp.v16i2.10952

Abstract

AbstrakRelasi orangtua-anak pada keluarga Melayu unik karena adanya tanggung jawab masing-masing antara orangtua dan anak. Pemahaman akan adanya tanggung jawab masing-masing ini menjadikan relasi terkadang bermasalah. Tujuan penelitian ini untuk mengukur relasi orangtua-anak pada keluarga  Melayu. Metode penelitian ini mengadopsi metode kualitatif dengan pendekatan psikologi indijinus. Responden dalam penelitian ini adalah anak Melayu yang sudah memasuki remaja usia 12-20 tahun dengan jumlah 340 orang. Pengujian ini dilakukan berdasarkan analisis tematik menggunakan empat indikator kewajiban orangtua terhadap anak, yaitu hutang bela dengan pelihara, hutang tunjuk dengan ajar, hutang tuang dengan isi dan  hutang bekal dengan pakaian. Dan berdasarkan tiga indikator kewajiban anak terhadap orangtua yaitu sifat tahu membayar utang, sifat tahu diri, dan sifat nan bersifat. Hasil penelitian diperoleh bahwa jumlah responden yang sangat dekat dengan ibu lebih banyak dibanding ayah yakni 86,8% dan 51,2%. Cara ayah dalam berelasi dengan anak cenderung dengan mengajarkan kebaikan (hutang tunjuk dengan ajar) yaitu (54,1%) dan dengan ibu yaitu merawat dan mengasuh agar anak sehat jasmani dan rohani (hutang bela dengan pelihara) yakni (38,5%). Sedangkan dari sisi anak, anak melakukan relasi dengan ayah dengan cara berbakti yaitu (55,6) dan ibu dengan cara berprestasi (84,4%), dimana keduanya termasuk indikator tahu membayar hutang. Penelitian ini memberikan manfaat bagi orangtua dan anak dari keluarga dengan budaya Melayu dalam memahami model relasi antara orangtua dan anak, dan pengembangan ilmu psikologi dalam hal relasi orangtua-anak pada keluarga dengan budaya Melayu. Pada peneliti selanjutnya, disarankan untuk mengembangkan alat ukur relasi orangtua-anak pada keluarga Melayu. Keyword: parent-child relation, Malay family