Pemberian gizi yang benar pada 1000 hari pertama kehidupan akan menentukan kualitas hidup seorang manusia. Dampak yang ditimbulkan malnutrisi pada periode ini akan bersifat permanen dan berjangka panjang. Praktik pemberian gizi yang tidak benar merupakan penyebab utama awal terjadinya stunting. Insiden malnutrisi meningkat tajam karena ketidaktahuan dan ketidakmampuan menyiapkan makanan bergizi bagi anaknya. Ketidaktahuan ini salah satu penyebabnya karena belum adanya media informasi pendukung terkait praktik pemberian makan pada Baduta yang sesuai dengan kondisi daerah setempat. Menyadari hal tersebut tim pengabdian masyarakat Universitas Ngudi Waluyo merasa ikut bertanggung jawab untuk memfasilitasi permasalahan terkait ketidaktahuan tentang praktik pemberian makan pada Baduta. Pengabdian Masyarakat dilaksanakan dalam 3 tahap yaitu Tahap Pertama persiapan proses pengabdian masyarakat. Tahap Kedua sosialisasi praktik pemberian makan bagi anak (PMBA) kepada kader Posyandu. Tahap Ketiga evaluasi pengetahuan setelah pemberian sosialisasi. Hasil dari sosialaisasi PMBA adalah terjadinya peningkatan pengetahuan kader Posyandu tentang PMBA dan diikuti sikap yang mendukung tentang pelaksanaan PMBA. Kesimpulan dari kegiatan ini adalah PMBA harus diketahui oleh seluruh ibu bayi yang memiliki Baduta.