Kukuh Murtilaksono
Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian IPB University

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pencucian Karbon Organik pada Mikro DAS Lahan Perkebunan Kelapa Sawit PT Perkebunan Nusantara VI Jambi: Leaching of Organic Carbon in Micro Catchment Oil Palm Plantation Area PT Perkebunan Nusantara VI Jambi Ginanjar Ika Septiawan; Eni Dwi Wahjunie; Kukuh Murtilaksono; Yiyi Sulaeman
Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 22 No 1 (2020): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan
Publisher : Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jitl.22.1.16-21

Abstract

Perubahan penggunaan lahan dapat mempengaruhi ekosistem serta hidrologi kawasan. Dapat meningkatkan erosi dan limpasan permukaan tanah, terutama bila tidak sesuai dengan prinnsip konservasi tanah dan air. Curah hujan yang tinggi mempengaruhi proses pencucian karbon dan nutrisi dari lahan pertanian ke badan sungai. Proses pencucian karbon organik dan nutrisi di sungai perlu diteliti, sehingga dapat memprediksi konsentrasi karbon organik dan nutrisi di sungai, serta bisa menjadi indikator terjadinya degradasi lahan. Penelitian ini menggunakan eksperimen lapangan yang menggunakan metode survei dengan deskriptif eksploratif untuk sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lokasi pencucian karbon organik dalam bentuk DOC dan unsur hara nitrat, Al3+, dan Mn2+ adalah titik C. Curah hujan tidak berpengaruh dalam meningkatkan debit sungai. Tidak ditemukan korelasi yang tinggi antara debit sungai dengan konsentrasi ion terlarut di outlet dalam bentuk DOC, NO3-, PO43-, Fe2+, dan Al3+. Konsentrasi DOC di air sungai memiliki hubungan korelasi yang tinggi terhadap Fe2+ (0.94) dan Al3+ (0.96). Model multi regresi stepwise menghasilkan DOC = 2.48 + 0.90 Al3+ + 3.17 Fe2+ dengan nilai R2 Adj. yang cukup tinggi (0.94). Menunjukkan bahwa Al3+ dan Fe2+ memiliki pengaruh terhadap DOC sebesar 94%.
Perencanaan Pertanian Konservasi pada Pengelolaan Lahan Tradisional di Kecamatan Amarasi Barat, Nusa Tenggara Timur: Agricultural Conservation Planning on Traditional Land Management in Amarasi Barat District, East Nusa Tenggara. Astrid Aryani Ndun; Kukuh Murtilaksono; Dwi Putro Tejo Baskoro; Yayat Hidayat
Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 23 No 1 (2021): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan
Publisher : Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jitl.23.1.7-17

Abstract

Traditional land management system for agricultural activities is carried out throughout the year. It will trigger soil degradation, if it is not accompanied by adequate soil conservation practices. This research aimed to analyze the environmental friendliness of traditional land management systems based on erosion predictions and analyze, plan, and determine appropriate land use planning or conservation measures to increase their environmental friendliness.This research was conducted at three locations representing three traditional land management systems i.emamar system at Teunbaun, slash and burn system at Niukbaun and silvopasture at Merbaun, Amarasi Barat, Kupang, East Nusa Tenggara. This research was conducted in several stages, such as: secondary data collection, observation or primary data collection in the field, laboratory analysis, calculation of erosion factors, prediction of erosion according to the USLE method and recommendations for soil and water conservation measures. The results showed that the slash and burn system had the highest predictive value of erosion (A), namely 2,368.7 ton ha-1 year-1, followed by thewanaternak and mamar system 599.9 to 1,534.5 ton ha-1 year-1. The erosion value (A) can be minimized with conservation measures. Hence the erosion is less than tolerable soil loss (TSL). The recommended conservation action is construction gulud terraces. Crop management that can be done is to increase the density of plant canopy through high agroforesty, crop rotation, and mulching.