Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENURUNAN AKTIVITAS FOSFATASE ASAM Dl DAERAH PERAKARAN BEBERAPA JENIS TANAMAN AKIBAT PERLAKUAN KAPUR DAN LIMBAH INDUSTRI BERTIMAH HITAM Abdul Kadir Salam; Vivin Vivin; Sri Yusnaini
Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 2 No 1 (1999): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan
Publisher : Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (355.634 KB) | DOI: 10.29244/jitl.2.1.1-6

Abstract

Heavy metals are potentially toxic to soil microorganims and are suggested to decrease soil enzymatic activities. Changes in activity of acid phosphatase in root-zones of some tropical plants treated with a lead-containing industrial waste were studied in a glasshouse experiment. Tropical soil sample (from Gedongmeneng and Banjaragung, Lampung) thoroughly treated with an electronics industrial waste at 0 to 40 ton ha·1 and lime at 0 or 5 ton CaC03 ha·1 were cultured with corn (Zea mays L.), amaranth (Amaranthus tricolor L), and green kyllinga (Cyperus kyllinga). Changes in acid phosphatase activity, soil Pb concentration, and soil pH were measured after a 4-week growing period. Soil analysis showed that the activity of acid phosphatase was higher in Banjaragung soil than that in Gedongmeneng soil except in those cultured with green kyllinga. The activity of acid· phosphatase was in general higher in the root-zone of corn than those in the root-zone of amaranth and green kyllinga.The activity of acid phosphatase in both soils decreased with waste addition regardless of plant grown. This was in a good correlation with the increase in soil available Pb as waste was added. However, the decrease in the activity of acid phosphate as the soil pH increased by lime or waste addition suggested that the decrease in the phosphatase activity with waste addition was driven by the increase in soil pH rather than by the increase in the soil available Pb With waste 3dclitton.
PERILAKU PERTUKARAN AMONIUM (NH4+), N, C TERPANEN, DAN PRODUKSI JAGUNG AKIBAT PEMBERIAN BIOCHAR DAN PUPUK KANDANG AYAM DI TANAH ULTISOL PADA MUSIM TANAM KE-3 Indra, Indra Riswanto; Jamalam Lumbanraja; Supriatin; Abdul Kadir Salam; Arif, M.A Syamsul; Dedi Prasetyo; Septiana, Liska
Jurnal Agrotek Tropika Vol. 13 No. 3 (2025): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 13, AGUSTUS 2025
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v13i3.11396

Abstract

Kandungan nutrisi di tanah Ultisol yang sedikit dapat membuat tanah tidak subur sehingga mengakibatkan menurunnya produksitanaman jagung. Usaha yang bisa digunakan sebagai cara meningkatkan nutrisi tanah Ultisol yaitu dengan menambahkan biochar dan pupuk kandang ayam. Penelitian yang dilaksanakan ditujukan guna mempelajari efek penggunaan biochar serta pupuk kandang ayam pada pertukaran amonium (NH4+), N, C terpanen, dan produksi tanaman. Penelitian yang dijalankan memakai RAK non faktorial menggunakan 4 ulangan serta 4 pengaplikasian yaitu, PPD= Pupuk dasar, PPD + BCR= Pupuk dasar + Biochar dengan takaran 5 Mg ha-1, PPD + PKA= Pupuk dasar + Pupuk kandang ayam dengan takaran 5 Mg ha-1, dan PPD + BCR + PKA= Pupuk dasar + Biochar + Pupuk kandang ayam dengan takaran 5 Mg ha-1. Data dianalisis ragam serta dilanjutkan menggunakan uji BNT 5%, dilanjutkan dengan uji student-t. Selain itu, dilakukan uji korelasi untuk mengetahui korelasi antara PBCNH4+, CRNH40, ΔNH40, KG, dan KTK tanah dengan N dan C terpanen serta produksi jagung. Hasil menunjukan bahwa perlakuan biochar dan pupuk kandang ayam mengalami peningkatan daya sangga tanah (PBCNH4+). Produksi jagung pada pengaplikasian pupuk kandang ayam nyata lebih tinggi daripada perlakuan lain. Nitrogen dan carbon terpanen tanaman pada pengaplikasian biochar dengan pupuk kandang ayam nyata lebih tinggi dibandingkan perlakuan lainnya. Terdapat hubungan positif antara KTK dengan C terpanen serta produksi tanaman. Tidak terdapat hubungan PBCNH4+, CRNH40, ΔNH40, dan KG dengan N dan C terpanen, serta produksi tanaman.