This Author published in this journals
All Journal Jurnal Teknik Sipil
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

STUDI PERMASALAHAN DRAINASE DAN SOLUSI AIR GENANGAN (BANJIR) DI DAERAH DR. MANSYUR MEDAN Dea Amelia Syafira; Rizky Franchitika
Jurnal Teknik Sipil Vol 12, No 1 (2021): April
Publisher : Universitas Bandar Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36448/jts.v12i1.2096

Abstract

Kawasan Jalan Dr. Mansyur yang merupakan salah satu lokasi tempat tinggal, tempat usaha atau bekerja maupun tempat menuntut ilmu masih menemui berbagai permasalahan yang harus segera dibenahi. Masalah yang selalu dialami adalah ketika curah hujan tinggi di kawasan tersebut terjadi genangan air di badan maupun di bahu jalan serta kurang berfungsinya saluran drainase yang akhirnya menyebabkan tidak mengalirnya aliran drainase pembuangan limbah yang mengakibatkan kegiatan dan aktifitas penduduk maupun pengguna jalan terganggu. Studi ini dilakukan dengan mengacu pada data sekunder. Data curah hujan diambil dari Balai Wilayah Sungai Sumatera I. Analisis data untuk mendapatkan intensitas curah hujan yaitu dengan menggunakan Rumus Mononobe dan debit banjir dengan menggunakan Rumus Metode Rasional. Nilai curah hujan digunakan untuk perhitungan intensitas curah hujan adalah nilai rata-rata curah hujan harian maksimum tahun 2007-2016 Pos Helvetia Kota Medan. Perhitungan debit eksisting pada aliran hulu Sungai Putih tepatnya di Jl. Dr. Mansyur (Simpang Jl. Pembangunan) adalah 14,84 m3/det dimana lebih kecil dari debit banjir rencana dengan kala ulang 2 tahun yaitu 14,95 m3/det; 5 tahun yaitu 16,79 m3/det; 10 tahun yaitu 17,83 m3/det; 25 tahun yaitu 19,02 m3/det; 50 tahun yaitu 19,83 m3/det. Direncanakan lubang resapan biopori sebanyak 125 lubang dengan diameter 10 cm dan kedalaman 200 cm. Satu lubang biopori mampu mengalirkan air kedalam tanah sebanyak 40 l/det atau 0,04 m3/det. Debit total yang mampu ditampung yaitu 5000 l/det atau 5 m3/det. Ini dapat menjadi solusi untuk menangani banjir di wilayah tersebut.