Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

REPRESENTASI KECANTIKAN PEREMPUAN BERHIJAB MELALUI INSTAGRAM RIVI HANDAYANI
Al-MUNZIR No 2 (2016): VOL.9. NO. 2 NOVEMBER 2016
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (433.509 KB) | DOI: 10.31332/am.v9i2.789

Abstract

Riset ini dilakukan untuk menjelaskan bagaimana kecantikan direpresentasikan melalui akun instagram selebgram hijab, observasi ini menggunakan tiga akun selebgram hijab Indonesia yang gayanya dibandingkan antara hijab selebgram, syar’i selebgram dan cadar selebgram. Penelitian ini menggunakan pendekatan analisis tekstual dan visual dari teori semiotika Roland Barthes dan konsep-konsep representasi dan identitas yang diungkapkan Stuart Hall, Paul DuGay dan kawan-kawan. Penelitian ini menghasilkan temuan bahwa mitos kecantikan masih eksis tetapi dalam bentuk strategi berbeda, representasi kecantikan melalui displin tubuh dipertontokan melalui kulit dan make up. Pada akhirnya perempuan berhijab dalam konteks ini tetap tidak bisa melepaskan diri dari mitos kecantikan. Norma-norma agama dikompromikan dengan modernitas dan komersil tidak bisa menghilangkan mitos yang telah ada. Kata kunci: Representasi, Kecantikan, Jilbab
MALE GAZE DALAM FOTOGRAFI MODEL: OBJEKTIFIKASI DAN KOMERSIALISASI TUBUH PEREMPUAN Rivi Handayani
Jurnal Jurnalisa: Jurnal Jurusan Jurnalistik Vol 3 No 1 (2017)
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/jurnalisa.v3i1.3086

Abstract

Kajian paper ini menggunakan teori psikoanalistik “male gaze” oleh Laura Mulvey untuk menganalisis objektifikasi perempuan dalam genre fotografi model. Metode yang digunakan adalah wawancara respatoris. Informan terdiri dari fotografer dari tiga daerah yaitu Yogyakarta, Makassar dan Kendari untuk mendapatkan data yang subjektif. Hasil kajian menunjukkan bahwa photographer mempunyai kekuasaan terhadap perempuan sebagai objek foto. Perempuan adalah suatu objek seksual hasil konstruk kaum laki-laki untuk ditonton laki-laki lain. Laki-laki sebagai Fotografer mengabungkan tatapannya dengan tatapan spektator dalam mengobjektifikasi perempuan. Dengan dimediasi oleh teknologi kamera objektifikasi terhadap perempuan tersebut ternormalisasikan. Sebagai konsekuensinya representasi perempuan  masih dikonstruksi oleh hegemoni laki-laki; perempuan berusaha terus-menerus untuk meyesuaikan diri untuk hidup dalam dunia laki-laki. Dominasi laki-laki terhadap perempuan dalam fotografi model adalah bentuk dari kekuatan phallocentrism.