Articles
CITRAAN DALAM PUISI-PUISI KARYA RATNA ROSANA, SEORANG PENYAIR WANITA KALIMANTAN SELATAN
Agus Yulianto
MABASAN Vol. 12 No. 2 (2018): Mabasan
Publisher : Kantor Bahasa Nusa Tenggara Barat
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (741.398 KB)
|
DOI: 10.26499/mab.v12i2.55
The objective of this research is to find out elements of imagery and meaning of Ratna Rosana’s poems in her book of poem collections. The book is titled “Kabut Semu dalam Hadirmu”. This research is also aimed at knowing what dominant elements of imagery used by Ratna in the poetry that she wrote. The research problems are how are imagery and meaning of the Ratna Rosana’s poems in her book of poem collections described. What are the most dominant elements used by Ratna in her book of poem collections. This research uses descriptive qualitative method with recording technique and classification. Based on the results of the analysis, this research shows that the poems written by Ratna Rosana apply a lot of imagery to stress the meaning of image such as image of visions, hearings, touches, smells, movements, and senses.
CERPEN SURAU KARYA KHAIRUL JASMI: SUATU ANALISIS SEMIOTIK
Agus Yulianto
MABASAN Vol. 9 No. 1 (2015): Mabasan
Publisher : Kantor Bahasa Nusa Tenggara Barat
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (348.334 KB)
|
DOI: 10.26499/mab.v9i1.152
Cerita pendek adalah salah satu karya sastra yang berbentuk prosa. Untuk membuat sebuah karya sastra, penulis kadang-kadang mengambil ide dan cara berfikir dari perubahan di masyarakat. Perubahan tersebut kadang-kadang terdiri dari simbol-simbol tertentu. Oleh karena itu, untuk memahami sebuah karya sastra, kita harus menganalisanya. Salah satu alat yang dipakai untuk menganalisis adalah dengan menggunakan pendekatan semiotika.Penelitian ini menganalisis simbol yang ditemukan di cerita pendek “Surau” karya Khairul Jazmi dan makna yang terkandung di dalamnya.Dalam penelitian ini, data yang dianalisis adalah simbol di cerita pendek “Surau” karya Khairul Jazmi baru kemudian makna yang dikandungnya.Hasil penelitian menemukan 23 simbol yang diberikan makna juga. Salah satu dari simbol tersebut adalah masjid yang hilang 22 tahun yang lalu yang merupakan simbol religius dalam kehidupan Pak Karimun.
KEPERCAYAAN LOKAL DALAM PEMALI BANJAR DI KALIMANTAN SELATAN
Agus Yulianto
MABASAN Vol. 13 No. 1 (2019): Mabasan
Publisher : Kantor Bahasa Nusa Tenggara Barat
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (204.757 KB)
|
DOI: 10.26499/mab.v13i1.240
Pemali adalah pantangan atau larangan berdasarkan adat, kebiasaan, dan biasanya selalu dikaitkan dengan mitos. Pemali ini juga hidup dalam masyarakat Banjar di Kalimantan Selatan sebagai bentuk kearifan lokal dari masyarakat setempat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah bentuk-bentuk kepercayaan lokal orang Banjar yang terdapat di dalam pemalinya serta fungsi pemali tersebut di tengah masyarakat pendukungnya. Adapun masalah penelitian ini adalah bentuk-bentuk kepercayaan lokal apa saja yang terdapat dalam pemali Banjar serta fungsi pemali tersebut bagi masyarakat pendukungnya. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis dengan pendekatan kualitatif. Adapun teknik yang digunakan adalah teknik studi pustaka. Berdasarkan hasil analisis data, dapat diketahui bahwa kepercayaan lokal yang terdapat dalam pemali Banjar terdiri atas kepercayaan terhadap alam gaib dan religi.
ANALISIS MAKROSTRUKTURAL DAN MIKROSTRUKTURAL PUISI KARYA ALI SYAMSUDDIN ARSI
Agus Yulianto
SUAR BETANG Vol 13, No 1 (2018): Juni 2018
Publisher : Balai Bahasa Kalimantan Tengah
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26499/surbet.v13i1.37
Tujuan penelitian ini adalah: 1) ingin mengungkapkan aspek sosial dan situasi yang terdapat dalam puisi yang dianalisis; dan 2) untuk mengetahui unsur-unsur grmatikal dan leksikal yang digunakan penyair dalam penciptaan puisinya tersebut. Adapun masalah dalam penelitian ini adalah: 1) bagaimana konteks sosial dan konteks situasi yang disajikan dalam puisi yang menjadi objek penelitian; 2) unsur-unsur gramatikal dan leksikal apa saja yang digunakan penyair dalam pembentukan puisinya. Kajian ini menggunakan metode deskriptif-analitik. Berdasarkan hasil analisis makrostruktural dapat diketahui bahwa konteks sosial dan konteks situasi yang ditampilkan dalam puisi adalah mengenai kerusakan alam di Kalimantan Selatan. Hasil analisis mikrostruktural menunjukkan bahwa puisi yang dianalisis memnfaatkan berbagai unsur gramatikal seperti referensi, ellipsis,dan konjungsi; dan juga memanfaatkan berbagai unsur leksikal seperti repetisi dan kolokasi
UNSUR KRIMINALITAS DALAM NOVEL ORANG-ORANG BIASA KARYA ANDREA HIRATA
Agus Yulianto
UNDAS: Jurnal Hasil Penelitian Bahasa dan Sastra Vol 15, No 2 (2019): UNDAS
Publisher : Balai Bahasa Kalimatan Selatan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (372.734 KB)
|
DOI: 10.26499/und.v15i2.1626
The objective of this study is to describe the forms of crime in the novel Orang-Orang Biasa by Andrea Hirata and the factors that drive someone does a crime. The problems of the study are how the forms and the factors behind the criminality in the novel Orang-Orang Biasa by Andrea Hirata. This study uses a descriptive qualitative method with library research technique and literary sosiologi approach. The results of the analysis show that the forms of criminality in the novel are as follows. 1) Violent crimes in the form of group attack and beatings; 2) corruption; 3) money laundering; 4) theft and robbery; 5) bribery; and 6) cyber crime. The factors behind the crimes in this novel are psychological and economic factors.
ASPEK AJARAN ISLAM DALAM GURINDAM BANJAR DI KALIMANTAN SELATAN
Agus Yulianto
TELAGA BAHASA Vol 9, No 1 (2021): TELAGA BAHASA VOL.9 NO.1 TAHUN 2021
Publisher : Kantor Bahasa Provinsi Gorontalo
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.36843/tb.v9i1.56
AbstrakTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penggambaran aspek-aspek ajaran Islam yang menyangkut akidah, ibadah, dan akhlak dalam gurindam Banjar serta makna yang diikandungnya. Adapun masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana penggambaran aspek-aspek ajaran Islam yang menyangkut akidah, ibadah, dan akhlaka yang terdapat dalam gurindam Banjar serta makna yang dikandungnya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif serta teknik studi pustaka. Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui bahwa gurindam Banjar yang mengandung aspek ajaran Islam berupa akidah menjelaskan tentang pentingnya syahadat dan konsep tauhid. Gurindam Banjar yang mengandung aspek ajaran Islam berupa ibadah menjelaskan tentang keutamaan salat, puasa, zakat, dan haji. Gurindam Banjar yang mengandung aspek ajaran Islam berupa akhlak menjelaskan tentang pentingnya berakhlak terhadap orang tua serta sifat dermawan merupakan akhlak yang baik. Kata kunci: Gurindam Banjar,Islam, makna
STRUKTUR NARATAIF A.J. GREIMAS DALAM KISAH AGAMA ISLAM MASUK DI KERAJAAN BANJAR
Agus Yulianto
TELAGA BAHASA Vol 6, No 1 (2018): TELAGA BAHASA VOL.6 NO.1 TAHUN 2018
Publisher : Kantor Bahasa Provinsi Gorontalo
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.36843/tb.v6i1.48
This study aims to describe actan scheme and functional scheme in the story entitled Kisah Agama Islam Masuk Di Kerajaan Banjar. The problem in this study is how does the form of actan structure and functional srtucture in the story. This study uses descriptive qualitative method and library technique. Base on the analysis it can be found that actan structure and functional structure in the story is very complex. There are five structure patterns that explained separately. Nevertheles, there is only one main structure pattern (plot) that is V (five) pattern plot, while the others are only a side. Key words : structure, Greimas, folklore AbstrakTujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan skema aktan dan skema fungsional yang terdapat dalam cerita rakyat yang berjudul Kisah Agama Islam Masuk di Kerajaan Banjar. Adapun masalah yang terdapat dalam penelitian ini adalah bagaimanakah struktur skema aktan dan skema fungsional yang terdapat dalam cerita rakyat yang berjudul Kisah Agama Islam Masuk di Kerajaan Banjar. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik studi pustaka. Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui bahwa struktur aktan dan model fungsional yang terdapat dalam cerita rakyat Agama Islam Masuk di Kerajaan Banjar sangat kompleks. Hal itu disebabkan ditemukan lima pola struktur yang setiap fungsi unsurnya dapat diurai secara terpisah. Meskipun demikian, hanya terdapat satu pola struktur (alur) utama saja yaitu struktur alur pola V (lima) sedangkan empat pola yang lain hanya merupakan alur sampingan.Kata kunci: struktur, Greimas, cerita rakyat
MITOS-MITOS BERBASIS SUNGAI DALAM CERITA RAKYAT DI KALIMANTAN SELATAN [Associated with River Myths in The South Kalimantan Folklore]
Agus Yulianto
TOTOBUANG Vol. 5 No. 1 (2017): TOTOBUANG, EDISI JUNI 2017
Publisher : Kantor Bahasa Provinsi Maluku
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (216.872 KB)
|
DOI: 10.26499/ttbng.v5i1.57
For the people of South Kalimantan, river-based myths provide awareness to make friends with rivers. The aim of this study was to understand the form of myths found in the South Kalimantan’s folklor and itsmeaning which dealing with river. The problem in this research is how is the form and what is the meaning of those folklores. This study used a qualitative descriptive method with literature review. Based on theanalysisresults , the form of myths in the South Kalimantan folklore related with the emergence of figures and the presence of certain animals, while the meaning of the myths related with the presence of figures in the myths itself.Bagi masyarakat Kalimantan Selatan, mitos berbasis sungai memberikan kesadaran untuk bersahabat dengan sungai. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui wujud mitos-mitos berbasis sungai yang terdapat dalam cerita rakyat Kalimantan Selatan serta makna yang terkandung dalam mitos-mitos berbasis sungai tersebut. Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana wujud mitos-mitos berbasis sungai yang terdapat dalam cerita rakyat Kalimantan Selatan dan apa makna yang terkandung dalam mitos-mitos berbasis sungai tersebut. Kajian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik kajian pustaka.Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui bahwa wujud mitos-mitos dalam cerita rakyat Kalimantan selatan dapat berupa kelahiran tokoh dan keberadaan binatang tertentu serta makna-makna mitos berkaitan dengan keberadaan tokoh-tokoh mitos tersebut.
KEOTONOMIAN SASTRA DALAM NOVEL ASMARALOKA KARYA DANARTO
Agus Yulianto
LOA: Jurnal Ketatabahasaan dan Kesusastraan Vol 12, No 1 (2017): LOA
Publisher : Kantor Bahasa Kalimantan Timur
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (259.324 KB)
|
DOI: 10.26499/loa.v12i1.1574
The aim of this research was to know the form or model of literature autonomy in the novel Asmaraloka by Danarto. It discussed about the literature autonomy form or model of this novel. It was qualitative descriptive and used literature review. Based on the analysis, the literature autonomy in Asmaraloka was shown in the author’s independency in creating chronic, that was plotting which was in general contradicting the reality and the story background which represented strong literature autonomy.