Vita Nirmala
Balai Bahasa Sumatera Selatan

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Awalan {N-} dalam Bahasa Komering: Analisis Bentuk, Fungsi, dan Makna Vita Nirmala
MABASAN Vol. 14 No. 1 (2020): Mabasan
Publisher : Kantor Bahasa Nusa Tenggara Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/mab.v14i1.309

Abstract

Penelitian ini mengkaji tentang tataran morfologi bahasa Komering, khususnya awalan {N-}, yang menekankan pada bentuk,  fungsi, dan makna. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan bentuk, fungsi, dan makna awalan {N-} dalam bahasa Komering. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Artinya, penelitian ini dilakukan seobjektif mungkin berdasarkan data yang diperoleh di lapangan. Pengumpulan data dilakukan secara langsung dari penutur asli di lapangan dengan menggunakan daftar tanya berupa daftar kata kerja. Selain itu, dalam penjaringan  data di lapangan, teknik pencatatan dan perekaman digunakan melalui wawancara dengan informan. Perekaman dilakukan dengan menggunakan alat perekam MP3. Hasil penelitian menunjukkan awalan {N-} dalam bahasa Komering memiliki empat bentuk yakni {m-}, {ng-}, {ny-}, dan {n-}. Awalan {N-} berfungsi membentuk kata kerja aktif,  yaitu kata kerja aktif transitif dan intransitif. Kata kerja aktif transitif merupakan kata kerja yang mampu menghadirkan kata benda yang berfungsi sebagai objek atau dengan kata lain kata kerja yang membutuhkan objek. Sementara itu, kata kerja aktif intransitif merupakan kata kerja yang tidak dapat menghadirkan objek. Kata kerja aktif transitif merupakan kata kerja yang mampu menghadirkan kata benda yang berfungsi sebagai objek atau dengan kata lain kata kerja yang membutuhkan objek.. Ada lima makna awalan {N-} dalam bahasa Komering, yakni melakukan artinya mengerjakan suatu tindakan atau perbuatan;  menggunakan/memakai artinya mengenakan atau mengunakan benda dalam melakukan sesuatu: membuat/menghasilkan artinya menjadikan sesuatu, menjadi artinya berubah keadaan menjadi, dan memberi/melengkapi artinya menambah sesuatu supaya lengkap.
ALIH KODE DAN CAMPUR KODE TUTURAN TUKUL ARWANA PADA ACARA “BUKAN EMPAT MATA Vita Nirmala
Ranah: Jurnal Kajian Bahasa Vol 2, No 2 (2013): Jurnal Ranah
Publisher : Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (7419.349 KB) | DOI: 10.26499/rnh.v2i2.232

Abstract

Makalah ini membahas tentang alih kode dan campur kode yang dituturkan oleh Tukul Arwana dalam acara “Bukan Empat Mata”. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif yang difokuskan pada alih kode dan campur kode yang dituturkan oleh Tukul Arwana dan penyebab alih kode dan campur kode. Hasil penelitian menunjukkan bahwa campur kode yang dituturkan oleh Tukul Arwana dalam bentuk kata dan frasa, sedangkan alih kode dalam bentuk kalimat. Alih kode dan campur kode digunakan dalam bahasa Inggris dan Jawa. Alasan mengapa Tukul Arwana menggunakan alih kode dan campur kode adalah untuk menciptakan suasana humor, santai, dan dalam situasi tidak formal.