Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

The Efficacyofantiscabies Medicinetohealing Scabiesin Patient Who Received Personal Hygiene Education Feny Tunjungsari; Didik Tamtomo; Bhisma Murti; Yusrin Aulia
Saintika Medika Vol. 15 No. 2 (2019): December 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/sm.Vol15.SMUMM2.10559

Abstract

The prevalence of the scabies disease in a populated area (e.g islamic boarding schools)is still high .It is possible that disease skabies are still found here because the higiene individuals from the community .Skabies disease is easily treated , but to progress , the disease remains a big problem in the specific community health .This study attempts to analyze the effectiveness of an anti skabies permethrine comparedgameksanto healing patients whohas been getting an  individuals higiene educationSamples were 40 student the Islamic boarding in the malang district the age range of 12 - 18 years taken by random. The dependent variable was cure from scabies. The independent variable included anti-scabies (Gamexan and Permethrine). The sample taken as random.Research will be tested using chi-square to analized the data.The experimental work on chi square statistically from the analysis does not obtain a significant relation ( p = 1,000 ) between the provision of treatment antiscabies gameksan and permethrine with healing on the subjects of research get education higiene individuals.Although statistically no meaning, but can be concluded that clinically better to use gameksan and permethrine, if the subject of study get education nice about education higiene individuals, there is no different effect between the provision of gameksan with permethrine.
Perbedaan Pengaruh Konseling Dan Penyuluhan Permasalahan Menyusui Terhadap Pengetahuan, Motivasi, Dan Kemampuan Menyusui Selama Satu Bulan Pertama Pasca Persalinan Dewi Martha Indria; Ari Natalia Probandari; Didik Tamtomo
Jurnal Kesehatan Islam : Islamic Health Journal Vol 7, No 2 (2018): Jurnal Kesehatan Islam : Islamic Health Journal
Publisher : Publikasi oleh Fakultas Kedokteran Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/jki.v7i2.8893

Abstract

Permasalahan menyusui umumnya menjadi penyebab dihentikannya pemberian ASI (AirSusu Ibu), durasi pemberian ASI menjadi lebih singkat dan secara dini dilakukan upaya untuk menggantikanatau memberikan suplementasi menggunakan susu formula atau Makanan Pendamping ASI (MPASI). Berdasarkan  studi  terdahulu,  pendidikan  kesehatan  yang  dilakukan  dengan  pendekatan  tertentu  ternyata mampu meningkatkan pengetahuan, kemampuan menyusui dan kepercayaan diri ibu dalam memberikan ASI pada bayi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pengaruh dari dilakukannya konseling dan penyuluhan mengenai permasalahan menyusui yang dilakukan saat trimester akhir kehamilan terhadap pengetahuan, motivasi, dan kemampuan menyusui selama satu bulan pertama pasca persalinan.Metode: Penelitian dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Mojolangu dan Puskesmas Kendalkerep mulai darikurun  waktu  Desember   2013   –  April  2014.  Rancangan  penelitian  yang  dipakai  adalah  penelitian eksperimental  dengan   membagi  sampel   ke  dalam  dua   kelompok  perlakuan,   yaitu   kelompok  yang mendapatkan konseling melalui kunjungan rumah dan kelompok penyuluhan yang terdiri dari masing-masing jumlah responden 23 orang. Penelitian melakukan penilaian hasil kuesioner pretest dan posttest mengenai pengetahuan dan motivasi menyusui serta pengamatan/observasi langsung kemampuan menyusuinya dengan praktik menyusui. Analisis data dilakukan dengan uji t-test dan uji Mann-Whitney (univariat dan bivariat), serta analisis multivariat menggunakan ANCOVA (Analysis of Covariance).Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa baik konseling maupun penyuluhan mengenai permasalahan menyusui yang diberikan pada trimester akhir kehamilan secara signifikan mampu meningkatkan pengetahuan menyusui selama  satu  bulan pertama  pasca persalinan dengan nilai p  =  0,000  (p <  0,05). Namun,  jika dibandingkan antara konseling dan penyuluhan maka diantara keduanya tidak ada perbedaan yang bermakna. Sedangkan terkait motivasi menyusui dan kemampuan menyusui tidak didapatkan perbedaan pengaruh pada kedua kelompok perlakuan secara signifikan. Walaupun dari hasil rerata nilai, tampak bahwa rerata nilai motivasi dan observasi kemampuan menyusui pada kelompok konseling lebih baik daripada kelompok penyuluhan.