Lilis Sulistyani
STIE Adi Unggul Bhirawa Surakarta

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP RETURN ON EQUITY PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2014-2016 Monica Monica; Lilis Sulistyani; Tri Nurdyastuti
AKTUAL Vol 3, No 2 (2018): December
Publisher : STIE AUB Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah untuk memberikan bukti empiris bahwa variabel DER (Debt to Equity Ratio), DAR (Debt to Asset Ratio), EAR (Equity to Asset Ratio) berpengaruh signifikan terhadap ROE (Return On Equity) pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Periode penelitian yang digunakan adalah 3 tahun yaitu periode 2014-2016.                     Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2016. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan Purposive Sampling, sehingga sampel yang memenuhi kriteria ada 13 perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji asumsi klasik, analisis linier bergandadanujihipotesis. Hasil Uji Hipotesis membuktikan bahwa DER (Debt to Equity Ratio) berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROE (Return On Equity), variabel DAR (Debt to Asset Ratio) berpengaruh negatif tetapi tidak signifikan terhadap ROE (Return On Equity), variabel EAR (Equity to Asset Ratio) berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROE (Return On Equity). Hasil Uji R2menunjukan bahwa variabel DER, DAR, EAR mampu menjelaskan sebesar 38,1 % terhadap ROE (Return On Equity), sedangkan 61,9% dijelaskan variabel-variabel lain diluar model penelitian ini.Kata kunci  : DER (Debt to Equity Ratio), DAR (Debt to Asset Ratio), EAR (Equity to Asset Ratio, ROE (Return On Equity)
Pelatihan Kewirausahaan dalam Mewujudkan Kemandirian Ekonomi bagi Siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) PGRI di Surakarta Shandy Marsono; Lilis Sulistyani; Ifah Lathifah
WASANA NYATA Vol 4, No 2 (2020)
Publisher : STIE AUB Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (162.045 KB) | DOI: 10.36587/wasananyata.v4i2.748

Abstract

Pengabdian ini bertujuan memberikan pelatihan kewirausahaan dalam rangka membangun kemandirian ekonomi bagi siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) di Surakarta. Kegiatan pelatihan kewirausahaan dalam rangka membangun kemandirian ekonomi akan dilakukan dengan cara presentasi, diskusi dan simulasi. Sasaran dari kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini adalah siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Persatuan Guru Republik Iindonesia (PGRI) di Surakarta. Solusi yang ditawarkan oleh tim pengabdian kepada masyarakat STIE-AUB-Surakarta untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) di Surakarta yaitu Tim PKM STIE-AUB-Surakarta akan mengadakan pelatihan kewirausahaan bagi siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) khususnya bagi siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) PGRI di Surakarta. Hasil dari kegiatan setelah dilakukan pelatihan, binaan dan pendampingan, para peserta yaitu siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Surakarta sangat antusias untuk dapat menjalankan praktik berwirausaha.  Siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) semakin termotivasi untuk menghasilkan produk disamping karena tuntutan dari sekolah, tetapi juga untuk menghasilkan produk- produk kreatif sebagai langkah awal mampu mandiri secara ekonomi. Harapan lebih jauh ke depan dari siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), mereka benar-benar dapat memiliki jiwa berwirausaha sebagai bekal untuk terjun dalam masyarakat. Saran yang dapat disampaikan oleh Tim PKM STIE-AUB- Surakarta, bahwa pihak Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) PGRI Surakarta perlu membuat klinik wirausaha atau entrepreneur bagi siswa. Para siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) setelah lulus diharapkan mampu menciptakan lapangan kerja bagi diri sendiri dan bahkan bagi masyarakat luas.
Pelatihan Kewirausahaan dalam Mewujudkan Kemandirian Ekonomi bagi Siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) PGRI di Surakarta Shandy Marsono; Lilis Sulistyani; Ifah Lathifah
WASANA NYATA Vol 4, No 2 (2020)
Publisher : STIE AUB Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36587/wasananyata.v4i2.748

Abstract

Pengabdian ini bertujuan memberikan pelatihan kewirausahaan dalam rangka membangun kemandirian ekonomi bagi siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) di Surakarta. Kegiatan pelatihan kewirausahaan dalam rangka membangun kemandirian ekonomi akan dilakukan dengan cara presentasi, diskusi dan simulasi. Sasaran dari kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini adalah siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Persatuan Guru Republik Iindonesia (PGRI) di Surakarta. Solusi yang ditawarkan oleh tim pengabdian kepada masyarakat STIE-AUB-Surakarta untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) di Surakarta yaitu Tim PKM STIE-AUB-Surakarta akan mengadakan pelatihan kewirausahaan bagi siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) khususnya bagi siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) PGRI di Surakarta. Hasil dari kegiatan setelah dilakukan pelatihan, binaan dan pendampingan, para peserta yaitu siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Surakarta sangat antusias untuk dapat menjalankan praktik berwirausaha.  Siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) semakin termotivasi untuk menghasilkan produk disamping karena tuntutan dari sekolah, tetapi juga untuk menghasilkan produk- produk kreatif sebagai langkah awal mampu mandiri secara ekonomi. Harapan lebih jauh ke depan dari siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), mereka benar-benar dapat memiliki jiwa berwirausaha sebagai bekal untuk terjun dalam masyarakat. Saran yang dapat disampaikan oleh Tim PKM STIE-AUB- Surakarta, bahwa pihak Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) PGRI Surakarta perlu membuat klinik wirausaha atau entrepreneur bagi siswa. Para siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) setelah lulus diharapkan mampu menciptakan lapangan kerja bagi diri sendiri dan bahkan bagi masyarakat luas.