Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Kejadian Stunting Pada Balita Ditinjau Dari Karakteristik Umur Dan Jenis Kelamin Sekarini Sekarini
Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA Vol 12 No 1 (2022): Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA
Publisher : LPPM STIKes ICsada Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37413/jmakia.v12i1.186

Abstract

Stunting merupakan masalah gizi yang serius yang dapat menghambat perkembangan anak pada masa-masa berikutnya, meningkatkan resiko kesakitan dan kematian pada balita. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui korelasi antara umur dan jenis kelamin dengan kejadian stunting pada balita di wilayah puskesmas Kepanjen Kabupaten Malang. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasional menggunakan pendekatan Cross Sectional. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah sampling jenuh dengan besar sampel sebanyak 438 balita menggunakan laporan hasil timbang bulan Agustus 2020. Variable independent dalam penelitian ini adalah jenis kelamin dan kategori umur balita, variable dependent adalah kejadian stunting. Teknik analisis data yang digunakan adalah Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lebih dari setengah responden berada pada kategori usia toddler, lebih dari setengah responden berjenis kelamin laki-laki.dan responden yang pendek dan sangat pendek sejumlah 16.2%. Hasil cross tabulasi antara umur dengan kejadian stunting menunjukkan bahwa ada hubungan antara umur balita dengan kejadian stunting dengan nilai p-value sebesar .000, namun sebaliknya tidak terdapat hubungan antara jenis kelamin dengan kejadian stunting yang dapat dilihat dari nilai p (.656) >0.005. Semakin muda usia, angka kejadian stunting semakin tinggi dan semakin bertambah usia maka kejadian stuntingnya semakin rendah. Pendampingan yang intensif oleh tenaga kesehatan sangat dibutuhkan oleh kelompok masyarakat ibu menyusui dan ibu dengan anak dibawah usia tiga tahun mengenai ASI eksklusif, asupan nutrisi anak, asupan nutrisi ibu menyusui dan posyandu rutin sebagai upaya mencegah stunting secara dini pada anak-anak dengan usia yang lebih muda.
Kejadian Stunting Pada Balita Ditinjau Dari Karakteristik Umur Dan Jenis Kelamin Sekarini Sekarini
Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA Vol 12 No 1 (2022): Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA
Publisher : LPPM ISTeK ICsada Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (285.675 KB) | DOI: 10.37413/jmakia.v12i1.186

Abstract

Stunting merupakan masalah gizi yang serius yang dapat menghambat perkembangan anak pada masa-masa berikutnya, meningkatkan resiko kesakitan dan kematian pada balita. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui korelasi antara umur dan jenis kelamin dengan kejadian stunting pada balita di wilayah puskesmas Kepanjen Kabupaten Malang. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasional menggunakan pendekatan Cross Sectional. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah sampling jenuh dengan besar sampel sebanyak 438 balita menggunakan laporan hasil timbang bulan Agustus 2020. Variable independent dalam penelitian ini adalah jenis kelamin dan kategori umur balita, variable dependent adalah kejadian stunting. Teknik analisis data yang digunakan adalah Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lebih dari setengah responden berada pada kategori usia toddler, lebih dari setengah responden berjenis kelamin laki-laki.dan responden yang pendek dan sangat pendek sejumlah 16.2%. Hasil cross tabulasi antara umur dengan kejadian stunting menunjukkan bahwa ada hubungan antara umur balita dengan kejadian stunting dengan nilai p-value sebesar .000, namun sebaliknya tidak terdapat hubungan antara jenis kelamin dengan kejadian stunting yang dapat dilihat dari nilai p (.656) >0.005. Semakin muda usia, angka kejadian stunting semakin tinggi dan semakin bertambah usia maka kejadian stuntingnya semakin rendah. Pendampingan yang intensif oleh tenaga kesehatan sangat dibutuhkan oleh kelompok masyarakat ibu menyusui dan ibu dengan anak dibawah usia tiga tahun mengenai ASI eksklusif, asupan nutrisi anak, asupan nutrisi ibu menyusui dan posyandu rutin sebagai upaya mencegah stunting secara dini pada anak-anak dengan usia yang lebih muda.