Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Interferensi Bahasa Melayu Batubara terhadap Kemampuan Berbahasa Indonesia Siswa SMA NFN Sahril; Susy Deliana
SUAR BETANG Vol 14, No 2 (2019): Desember 2019
Publisher : Balai Bahasa Kalimantan Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/surbet.v14i2.119

Abstract

Indonesia has a diversity of languages in each region so the use of language triggers interference. Interference occurs because a speaker has not fully understood the context of the language used. Judging from the performance, the speaking skills of high school students in Batubara Regency in local languages are more dominant than those in Indonesian language. Thus, regional language interference as a more dominant language can occur in Indonesian in students' speaking skills. This study aims to describe the interference of the Malay dialect of Malay in the ability of high school students in Batubara. As well as describing the factors and functions of Malay Batubara dialect interference in Indonesian. The findings of this study were phonological, morphological, syntactic, and semantic interference by high school students in Batubara District. There are nine factors for interference. The presence of interference in the speech of high school students in Batubara taken place for several reasons, namely to emphasize the meaning, to express feelings of emotion and to respect the speech partner.AbstrakBangsa Indonesia memiliki keanekaragaman bahasa di setiap daerah sehingga penggunaan bahasa memicu timbulnya interferensi. Interferensi terjadi karena seseorang penutur belum memahami sepenuhnya konteks bahasa yang digunakan. Dilihat dari perfomansi, keterampilan berbicara siswa SMA di Kabupaten Batubara dalam bahasa daerah lebih dominan dibandingkan dengan keterampilan berbicara dalam bahasa Indonesia. Dengan demikian, interferensi bahasa daerah sebagai bahasa yang lebih dominan dapat terjadi dalam bahasa Indonesia pada keterampilan berbicara siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan interferensi bahasa Melayu dialek Batubara terhadap kemampuan siswa SMA di Batubara serta mendeskripsikan faktor dan fungsi interferensi Melayu dialek Batubara dalam bahasa Indonesia. Temuan penelitian ini ialah adanya interferensi fonologis, morfologis, sintaksis, dan semantik oleh siswa SMA di Kabupaten Batubara. Hadirnya interferensi dalam tuturan siswa SMA di Batubara ini didasari oleh beberapa alasan, yaitu untuk menekankan makna, untuk mengungkapkan perasaan emosi, dan untuk menghormati mitra tutur.
CERITA RAKYAT MAS MERAH:KAJIAN RESEPSI SASTRA NFN Sahril
Kandai Vol 14, No 1 (2018): KANDAI
Publisher : Kantor Bahasa Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (97.218 KB) | DOI: 10.26499/jk.v14i1.570

Abstract

Fokus penelitian yaitu cerita rakyat “Mas Merah” ini adalah ingin mengetahui bagaimana pandangan dan persepsi masyarakat terhadap cerita rakyat tersebut. Melalui teori resepsi sastradengan metode deskriptif kualitatif. Resepsi sastra adalah kajian teks yang bertitik-tolak pada pembaca sebagai pemberi reaksi atau komentar terhadap teks sastra itu.Pembaca yang memberi makna merupakan variabel ruang, waktu, dan kelompok sosial budaya.Hal itu berarti setiap karya sastra tidak sama pembacaan, pemahaman, dan penilaiannya sepanjang waktu atau dalam semua kelompok masyarakat tertentu. Ada 14 informan yang dimintai tanggapan terhadap cerita rakyat “Mas Merah” yang dibagi dalam tiga pengelompokan usia, yang terdiri atas kelompok golongan usia muda, golongan usia menengah, dan golongan usia tua. Berdasarkan tanggapan dan persepsi informan diperoleh temuan bahwa cerita rakyat “Mas Merah” dapat dijadikan monumen dalam kehidupan bermasyarakat, sebagai dokumen sosio-budaya karena mengandung kearifan lokal. 
Pergeseran Bahasa Daerah Pada Anak-Anak di Kuala Tanjung Sumatra Utara NFN Sahril
Ranah: Jurnal Kajian Bahasa Vol 7, No 2 (2018): Ranah: Jurnal Kajian Bahasa
Publisher : Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (189.974 KB) | DOI: 10.26499/rnh.v7i2.571

Abstract

This research aims to describe the condition of regional language shift among children in Kuala Tanjung. Afterwards, it will be studied whether the attitude factor and the parents’ role affect the use of regional language. To answer this issue, the researcher involved the societies of Kuala Tanjung who live in the districts of Sei Suka, Medang Deras and Air Putih in Batu Bara Regency, North Sumatra Province. From these populations, samples are taken as many as 20 children from each district. The total sample is 60 people aged 6-12 years (primary education age), 60 parents (30—50 years, married), so the total sample is 120 people. This research used quantitative-qualitative descriptive method. Data collection techniques are observation, questionnaires and interviews through note taking and recording as the research instruments. The result of the research shows the condition of language shift among children in Kuala Tanjung based on percentage analysis of questionnaire data. The use of language in the realm of family and official and unofficial domains in schools shows the dominance of Indonesian language usage. Based on the percentage calculations, almost all respondents' answers indicate a lack of regional language usage by children, although in terms of attitudes, the respondents’ attitude towards regional language usage is quite encouraging, shown by the percentage of questionnaires. However, it does not affect the regional languages defense so that it is concluded that there has been a shift in language. AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menggambarkan kondisi pergeseran bahasa daerah di kalangan anak-anak di wilayah Kuala Tanjung. Lebih lanjut, akan dilihat apakah faktor sikap dan peran orang tua memengaruhi penggunaan bahasa daerah. Untuk menjawab permasalahan tersebut, peneliti menggunakan populasi masyarakat Kuala Tanjung yang berdomisili di Kecamatan Sei Suka, Kecamatan Medang Deras, dan Kecamatan Air Putih, Kabupaten Batu Bara, Provinsi Sumatra Utara. Dari sejumlah populasi tersebut, diambil sampel sebanyak 20 anak-anak dan 20 orang tua dari tiap-tiap kecamatan. Jumlah sampel adalah 60 orang usia 6—12 tahun (usia pendidikan dasar) dan 60 orang tua (30—50 tahun, menikah), total sampel adalah 120 orang. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif-kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, kuesioner, dan wawancara yang dilengkapi dengan instrumen penelitian, yaitu pencatatan dan perekaman. Hasil penelitian menunjukkan adanya kondisi pergeseran bahasa di kalangan anak-anak di Kuala Tanjung berdasarkan analisis persentase data kuesioner. Penggunaan bahasa pada ranah keluarga dan ranah resmi dan tidak resmi di sekolah menunjukkan dominannya penggunaan bahasa Indonesia. Berdasarkan perhitungan persentase, hampir semua jawaban responden menunjukkan kurangnya penggunaan bahasa daerah oleh anak-anak walaupun dari segi sikap responden terhadap penggunaan bahasa daerah cukup mengembirakan, yang ditunjukkan oleh hasil persentase kuesioner. Akan tetapi, tidak memberi pengaruh pada pemertahanan bahasa daerah sehingga disimpulkan telah terjadi pergeseran bahasa.