Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Kebijakan Redaksional Radar Banjarmasin pada Pemberitaan Kasus Covid-19 di Kalimantan Selatan Lalita Hanief; Putri Ayu Hidayatur Rafiqoh; Bachruddin Ali Akhmad
Jurnal Kajian Jurnalisme Vol 4, No 2 (2021): KAJIAN JURNALISME
Publisher : School of Journalism, Faculty of Communication Sciences, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jkj.v4i2.29354

Abstract

Radar Banjarmasin adalah salah satu koran lokal di Kalimantan Selatan di bawah grup JPNN. Radar Banjarmasin dengan tagline ‘Paling Paham Soal Banua’ menyajikan berita teraktual. Ketika Indonesia dilandai pandemi Covid-19, Radar Banjarmasin juga memberitakan kasus ini secara terus-menerus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kebijakan redaksional media cetak (Radar Banjarmasin) dalam pemberitaan kasus Covid-19 di Kalimantan Selatan. Pendekatan penelitian yang digunakan yaitu kualitatif dengan tipe eksplanatif. Teknik pengumpulan data berupa wawancara, dokumentasi dan studi literatur. Informan dalam penelitian ini yaitu Toto Fachrudin selaku Pemimpin Redaksi, dan Ramli Arisno selaku redaktur. Hasil penelitian diketahui bahwa kebijakan redaksi Radar Banjarmasin dalam memberitakan kasus Covid-19 di Kalimantan Selatan, adalah fokus pada pandemi dengan terus memantau perkembangan terbaru dari gugus tugas Covid-19, hasil tes Covid-19, pemantauan kepada rumah sakit, mendorong pihak gugus tugas agar terbuka, dan memantau tempat-tempat keramaian. Radar Banjarmasin menjadikan gugus tugas Covid-19 dan Dinas Kesehatan sebagai rujukan utama, dimana hal ini sejalan dengan tujuan Radar Banjarmasin dalam memberitakan Covid-19 yaitu untuk mengedukasi masyarakat, mengatasi disinformasi dan hoax yang banyak beredar di masyarakat.
KOMUNIKASI GURU DALAM PEMBIASAAN BERKATA BAIK UNTUK ANAK USIA DINI PADA TK TAHFIDZ UMMUL QURO BANJARMASIN Putri Ayu Hidayatur Rafiqoh
MEDIAKOM : Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 5, No 2 (2022): Mediakom Vol 05, No 02, Februari 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/mdk.v5i2.7374

Abstract

Children are great imitators of those around them, so teachers as educators have an important role in teaching early childhood to be able to say good things. This research was conducted on teachers in Kindergarten of Tahfidz Ummul Quro at Banjarmasin using descriptive qualitative method. The results obtained are that teachers use three methods of communication in education, namely: Intrapersonal communication, by motivating themselves before learning begins; Interpersonal communication, invites children to say istighfar and give appreciation when children succeed in saying good words; Group communication by reading adzkar first before starting the lesson, inviting children to sing an angel's duty song that includes the need to say good things and songs about the function of the body's limbs, that is a mouth used to say good things. Anak adalah peniru ulung dari orang sekitarnya, sehingga guru sebagai pendidik memiliki peran penting dalam mengajarkan anak usia dini untuk dapat berkata yang baik. Penelitian ini dilakukan kepada guru TK Tahfidz Ummul Quro Banjarmasin dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif. Hasil yang didapatkan yaitu guru melakukan tiga jenis komunikasi dalam pendidikan, yakni: Komunikasi intrapersonal, dengan memotivasi diri sebelum pembelajaran dimulai; Komunikasi interpersonal, mengajak anak untuk mengucap istighfar dan memberikan penghargaan ketika anak berhasil mengucapkan kata yang baik; Komunikasi kelompok dengan membaca adzkar terlebih dahulu sebelum memulai pembelajaran, mengajak anak menyanyikan lagu tugas malaikat yang menyelipkan tentang perlunya berkata baik dan lagu tentang fungsi anggota tubuh, yaitu mulut yang digunakan untuk mengucapkan hal baik.