Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Labors In The Media: Detik Finance Report On Batam 2015 Labor Strikes Astari Fitria Putri; Nunik Maharani Hartoyo; Sahat Sahala Tua Saragih
Jurnal Kajian Jurnalisme Vol 1, No 1 (2017): Kajian Jurnalisme
Publisher : School of Journalism, Faculty of Communication Sciences, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (722.914 KB) | DOI: 10.24198/jkj.v1i1.12230

Abstract

The impressive economic growth along with its strategic location have made the city of Batam as one of the best economic performer in Indonesia. For years, Batam has attracted foreign investors from countries such as Singapore, China, Korea, Taiwan and Malaysia. However, there was a significant decline in the period of 2013-2015. DetikFinance, an online media, reported and highlighted the fact that frequent labors demonstration and strikes were the main reasons as to why many multinational companies left Batam as well as the FDI decline. Utilizing Norman Fairclough’s model for Critical Discourse Analysis (CDA), this paper finds that DetikFinance’s reports are biased and the labors are painted in a non-favorable fashion: their demands are unreasonable and therefore counterproductive to the economy. In its reporting process as well as in the report texts, DetikFinance also dismisses the fact that during that period, the world economy, including Indonesia, is slowing down. Study reveals that DetikFinance media routines and ideology are in fact serving its own business interests and affect the way they construct and present their reports. In doing so, DetikFinance has violated the very principles of journalism by reporting imbalanced, unverified news and prevent them from serving the public, including business community, a comprehensive explanation of the matter.
Keberlangsungan Good News From IndonesiaSebagai Pelaku Jurnalisme Alternatif Jonathan Adrian; Nunik Maharani
Jurnal Kajian Jurnalisme Vol 1, No 2 (2018): Kajian Jurnalisme
Publisher : School of Journalism, Faculty of Communication Sciences, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (46.443 KB) | DOI: 10.24198/jkj.v1i2.21335

Abstract

Makalah ini membahas keberlanjutan Good News From Indonesia (GNFI) sebagai Praktik Jurnalisme Alternatif. Penelitian menggunakan metodologi kualitatif dengan pendekatan konstruktivisme dalam bentuk Studi Kasus Robert K. Yin. Penelitian ini menyimpulkan bahwa GNFI tidak bertahan sebagai praktisi jurnalisme alternatif, meskipun kondisi ini membuat GNFI menjadi media yang lebih baik, namun lebih baik menjadi media arus utama. Praktik kurasi yang dilakukan GNFI berbeda dengan konsep jurnalisme kurasi. Business Model Canvas menunjukkan bahwa ada banyak faktor yang menjadikan GNFI sebagai media yang berkelanjutan, misalnya: pendapatan independen, visi dan misi yang jelas, dan penggunaan media sosial. Konsep Chriss Atton tentang Alternative Journalism adalah fase yang dapat digunakan sebagai tonggak bagi media pemula untuk menjadi media arus utama dan mengubah tren media. Dari sudut pandang hukum, peraturan pers tidak dapat mengakomodasi media online dan praktisi kurasi seperti GNFI.
Wacana Keislaman dalam Antropologi Kuliner Indonesia Ilman Alanton Sudarwan; Aceng Abdullah; Nunik Maharani
Jurnal Kajian Jurnalisme Vol 3, No 1 (2019): Kajian Jurnalisme
Publisher : School of Journalism, Faculty of Communication Sciences, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (225.642 KB) | DOI: 10.24198/jkj.v3i1.22445

Abstract

Makanan merupakan bagian dari kebudayaan yang erat kaitannya dengan identitas, sehinggakisah mengenai makanan khas Indonesia di media massa mencerminkan kebudayaan dan karakter bangsa Indonesia. Di sisi lain, Islam tidak hanya menjadi agama mayoritas di Indonesia, tapi juga menjadi sistem nilai dan kebudayaan yang hegemonik. Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi wacana keislaman dalam teks berita kuliner MBM Tempo Edisi Khusus Antropologi Kuliner Indonesia, 1-7 Desember 2014. Meski objek yang diteliti telah agak lama, penelitian ini tetap relevan hingga saat ini, karena isu mengenai kehalalan dan jurnalisme wisata saat ini telah semakin berkembang. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Analisis Wacana Kritis (AWK) model Norman Fariclough untuk mengkaji wacana pada dimensi teks, praktik wacana, dan praktik sosial. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa wacana keislaman mendominasi ketiga level dimensi wacana. Pada level teks, penggunaan bahasa dalam teks berita mereproduksi wacana kuliner yang berorientasi konsumen Muslim serta wacana-wacana sejarah yang berkaitan dengan sejarah kekuasaan Islam di Indonesia. Pada level praktik, wacana keislaman bekerja sama dengan wacana konsumerisme dan promosi dalam membentuk hegemoni dalam praktik jurnalisme wisata MBM Tempo. Sedangkan pada level praktik sosial, kecenderungan komodifikasi wacana dalam persaingan media membuat wacana keislaman terlibat dalam perjuangan hegemonik dalam kerangka pasar di Indonesia yang lebih luas.
Jurnalisme Data Dalam Digitalisasi Jurnalisme Investigasi Tempo Adithya Asprilla; Nunik Maharani
Jurnal Kajian Jurnalisme Vol 2, No 2 (2019): Kajian Jurnalisme
Publisher : School of Journalism, Faculty of Communication Sciences, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (185.43 KB) | DOI: 10.24198/jkj.v2i2.21362

Abstract

Penelitian dengan judul Jurnalisme Data dalam Digitalisasi Jurnalisme Investigasi Tempo ini bertujuan untuk mengetahui mengapa dan bagaimana digitalisasi media digunakan dalam jurnalisme data pada kerja jurnalisme investigasi Tempo. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus eksplanatoris Robert K. Yin, serta menggunakan teori media baru, teori mediamorfosis, dan konsep jurnalisme data untuk menganalisa penelitian dan mendapatkan tujuan tersebut. Hasil penelitian ini menunjukkan Tempo menerapkan jurnalisme data dalam investigasinya guna menegaskan diferensiasi; sejalan dengan visi digitalisasi media yang mereka canangkan, serta agar dapat memaksimalkan hasil akhir konten. Penerapan digitalisasi media dan jurnalisme data tersebut turut berpengaruh pada penyesuaian pola berpikir di jajaran redaksi. Simpulan dari penelitian ini adalah Tempo memiliki visi dalam proses digitalisasi media yang mereka lakukan. Adanya jurnalisme data ternyata sejalan dengan visi digitalisasi Tempo dan ini dipertegas dengan kehadiran aplikasi yang menawarkan ruang kreatif untuk konten investigasi berbasis olahan data. Aplikasi tersebut dapat menjadi penopang Tempo dalam menarik jumlah pembaca generasi milenial demi menunjang keberlangsungan media tersebut.
AKTIVISME SOSIAL MELALUI PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL: STUDI KASUS ASOSIASI IBU MENYUSUI INDONESIA (AIMI) Nunik Maharani Hartoyo; Dandi Supriadi
Jurnal Kajian Komunikasi Vol 3, No 1 (2015): June 2015
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (402.728 KB) | DOI: 10.24198/jkk.v3i1.7388

Abstract

Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) adalah organisasi nirlaba yang mengampanyekan pemberian ASI eksklusif dan mendukung kegiatan menyusui yang bertumpu pada pemanfaatan perkembangan TIK dan media sosial. Hal tersebut cukup unik sehingga peneliti merasa perlu untuk mempelajari lebih lanjut proses membangun dan menggerakkan aktivisme komunitas yang dilakukan AIMI melalui akun-akun media sosialnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui konstruksi pemaknaan pengurus AIMI tentang pemanfaatan media sosial dan menjelaskan proses pembangunan dan penggerakkan aktivisme komunitasnya. Dinamika proses ini diteliti dengan metode studi kasus dari Stake dengan menggunakan kerangka Teori Difusi Inovasi yang dikembangkan Everett M. Rogers. Hasil penelitian menunjukkan konstruksi makna pengurus AIMI tentang TIK dan media sosial ditanslasikan dalam pemanfaatan yang berhasil membesarkan AIMI. Pengurus memiliki karakteristik yang termasuk kategori early adopters. Prosesnya tergambar dalam tahapan innovation-decision process yang terdiri dari langkah mengoptimalisasi pengetahuan, persuasi, keputusan, implementasi dan konfirmasi. Semua tahapan ini berlangsung terus menerus dan timbal balik sebagai upaya merespon kebutuhan komunitas sekaligus mendorong efektivitas dan efisiensi dalam interaksi komunitas. Dari hasil tersebut, disarankan agar AIMI harus dapat terus memanfaatkan karakteristik pengurus untuk menjangkau kalangan late adopters dan laggard yang belum terjangkau oleh kampanye online dan offline. AIMI juga perlu mengoptimalisasi jejaringnya agar tujuan aktivisme sosialnya tercapai.