Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Penyuluhan Kepengasuhan Mengenal Anak Usia Dini Evi Ni'matuzzakiyah
Jurnal Pengabmas Masyarakat Sehat (JPMS) Vol 2, No 3 (2020): Juli 2020
Publisher : Poltekkes Kemenkes Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33992/ms.v2i3.1210

Abstract

Pengembangan sumber daya manusia merupakan faktor kunci kesuksesan pembangunan suatu bangsa, karena itu berbagai upaya pengembangan sumber daya manusia haruslah merupakan suatu proses yang berkesinambungan sejak usia dini. Anak usia dini merupakan generasi penerus bangsa yang memiliki potensi untuk tumbuh kembang secara optimal maka pendidikan yang diberikan haruslah layak dan sesuai dengan keberbedaan individu. Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang paling mendasar menempati posisi yang sangat strategis dalam pengembangan sumber daya manusia, mengingat anak usia dini, yaitu anak yang berada pada rentang usia lahir sampai dengan usia enam tahun merupakan rentang usia kritis dalam proses pendidikan yang mempengaruhi proses serta hasil pendidikan pada tahap selanjutnya. Artinya periode ini merupakan periode yang kondusif yang menumbuh kembangkan berbagai kemampuan fisiologis, kognitif, bahasa, sosial, emosional dan spiritual.
Kecerdasan Emosional Pembimbing Pondok Pesantren Dilihat dari Self Leadership dan Self Maturity Evi Ni'matuzzakiyah
Jurnal Psikologi Perseptual Vol 5, No 2 (2020): Jurnal Psikologi Perseptual
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24176/perseptual.v5i2.5010

Abstract

Pondok pesantren dengan dinamika perkembangannya mewarnai kultur, kemandirian, kepemimpinan dan kematangan diri para santri, menuntut para santri untuk memiliki kecerdasan emosional yang baik dalam menapaki kehidupan di dalamnya, terlebih para pembimbing pondok pesantren yang notabene usia mereka tidak terpaut jauh dengan para santri bimbingannya, memiliki peranan yang cukup penting terutama dalam proses membimbing, mengayomi, memimpin para santri, ritme yang demikian menjadikan sebagian besar pembimbing merasa tidak nyaman, jenuh, bingung membagi waktu, lelah secara fisik dan psikis. Belum lagi para pembimbing masih pada fase remaja, yang mana masih mengalami gejolak jiwa, karakteristik remaja yang sedang berproses untuk mencari identitas diri. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui sejauh mana pengaruh self leadership dan self maturity terhadap kecerdasan emosional pembimbing pondok pesantren. Populasi dan sampel adalah seluruh pembimbing pondok pesantren STIKES Surya Global Yogyakarta yang berjumlah 88 orang. Data dari tiga skala; Kecerdasan Emosional, Self Leadership dan Self Maturity dianalisis dengan menggunakan teknik statistika, yaitu analisis regresi berganda. Proses analisisnya menggunakan program SPSS 16.0 for Windows. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa self leadership dan self maturity terbukti memengaruhi kecerdasan emosional pembimbing pondok pesantren (F = 40,680; p = 0,000 (p kurang dari 0,001) yang berarti sangat signifikan dengan sumbangan prediktor (R2) sebesar 67,2%.
Penyuluhan Kepengasuhan Mengenal Anak Usia Dini Evi Ni'matuzzakiyah
Jurnal Pengabmas Masyarakat Sehat Vol 2, No 3 (2020): Juli 2020
Publisher : Poltekkes Kemenkes Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (298.687 KB) | DOI: 10.33992/ms.v2i3.1210

Abstract

Pengembangan sumber daya manusia merupakan faktor kunci kesuksesan pembangunan suatu bangsa, karena itu berbagai upaya pengembangan sumber daya manusia haruslah merupakan suatu proses yang berkesinambungan sejak usia dini. Anak usia dini merupakan generasi penerus bangsa yang memiliki potensi untuk tumbuh kembang secara optimal maka pendidikan yang diberikan haruslah layak dan sesuai dengan keberbedaan individu. Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang paling mendasar menempati posisi yang sangat strategis dalam pengembangan sumber daya manusia, mengingat anak usia dini, yaitu anak yang berada pada rentang usia lahir sampai dengan usia enam tahun merupakan rentang usia kritis dalam proses pendidikan yang mempengaruhi proses serta hasil pendidikan pada tahap selanjutnya. Artinya periode ini merupakan periode yang kondusif yang menumbuh kembangkan berbagai kemampuan fisiologis, kognitif, bahasa, sosial, emosional dan spiritual.