Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

IbM KELOMPOK PENGRAJIN SANDAL KLOMPEN DAN SANDAL SPON DI DESA TOYOMARTO SINGOSARI Oktavia Widiastuti; Irene Trisisca RS
Jurnal Dedikasi Vol. 15 (2018): Mei
Publisher : Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/dedikasi.v15i0.6433

Abstract

Salah satu pengrajin yang ada di desa Toyomarto adalah pengrajin sandal klompendan sandal spon. Pengerajin ini biasanya dilakukan oleh produksi rumah tangga yangada di desa ini. Tujuan program IbM pengerajin sandal klompen dan sandal spon didesa Toyomarto ini adalah memberdayakan kelompok pengerajin sandal klompendan sandal spon dalam mengembangkan usahanya secara mandiri dan jugamemberdayakan perekonomian lokal yang sudah ada. Pengembangan ini berupabidang produksi dan manajemen. Target luaran yang ingin dicapai pada pengerajinsandal klompen dan sandal spon ini tersusun menjadi dua bagian yaitu yang (1)luaran bidang produksi (a) Pemanfaatan alat produksi yang ada yang sesuai denganyang dibutuhkan pengerajin secara optimal sehingga kelancaran proses produksipengerajin dapat maksimal dan desain yang diinginkan sesuai dengan harapan.(b)Pengerajin sandal klompen dan sandal spon mampu mengembangkan  satu atau lebihdesain jenis baru yang ada di pasar sehingga ragam model sandal klompen dan sandalspon akan bertambah yang akan memperbanyak hasil penjualan.(c) Produksipengerajin akan semakin meningkat. (2) luaran bidang manajemen (a) Setiappengerajin memiliki pembukuan untuk mencatat jumlah produk yang dihasilkan ,banyaknya bahan yang dihabiskan dan banyaknya penjualan atau upah yang didapat sehingga diketahui besarnya penghasilan atau keuntungan yang mereka dapat selamaini. (b) Pengerajin mampu mempromosikan produk yang dihasilkan baik melaluimedia cetak ataupun elektronik. Rencana dan pelaksanaan program IbM di desaToyomarto (1) Persiapan, meliputi Sosialisasi Program IbM kepada mitra,Penyusunan indikator dan instrument, Pembentukan tim pelaksana program IbM,Pembagian tugas tim pelaksana dan pengarahan/diskusi, Mengadakan koordinasidengan mitra IbM, Mengadakan koordinasi dengan pihak-pihak yang terkait.(2)Pelaksanaan, meliputi Pengadaan alat produksi untuk memperlancar proses produksisandal klompen dan sandal spon, Membuat buku koleksi jenis- jenis desain merajutsebagai bahan acuan untuk diperlihatkan kepada pelanggan, Pelatihan membuatpembukuan hasil usaha sandal klompen dan sandal spon, Pelatihan menggunakaninternet untuk mempromosikan hasil karya produksi sandal klompen dan sandalspon, Membuatkan brosur sebagai media promosi yang nantinya akan diberikankepada pelanggan yang datang. (3) Pemantauan meliputi, Pemantauan pengadaanalat produksi seperti mesin jahit cuki, alat plong sandal, dan kompresor, Pemantauanpelaksanaan pelatihan pembuatan pembukuan hasil usaha, Pemantauan pelatihanmenggunakan internet sebagai media promosi, Pemantauan pembuatan brosur untukmedia promosi internal. (4) Evaluasi meliputi, Evaluasi pengadaan alat produksimesin jahit cuki, alat plong sandal, dan kompesor, Evaluasi pelaksanaan pelatihanpembukuan hasil usaha, Evaluasi pelatihan menggunakan internet untuk media promosi, Evaluasi pelaksanaan pembuatan brosur internal, Pembuatan laporanprogram IbM.
Understanding and Addressing Demotivation in English Learning: Insights from Elementary School Students and Their Homeroom Teacher Andriani, Riza Oktavia; Rusfandi Rusfandi; Oktavia Widiastuti
English Teaching Journal : A Journal of English Literature, Language and Education Vol. 12 No. 2 (2024)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25273/etj.v12i2.21644

Abstract

This study aims to identify the external factors that contribute to the demotivation of elementary school students in learning English as a foreign language and to examine the efforts employed by the teacher to mitigate this demotivation. Employing qualitative descriptive methods, data were collected through questionnaires administered to twenty fourth-grade students and through interviews with their homeroom teacher. Furthermore, observations were undertaken to evaluate how the teacher's initiatives to reduce student demotivation corresponded with actual classroom dynamics. The results indicated that inadequate school facilities, low test scores, non-communicative teaching methods, unengaging learning content and materials, as well as the teacher's competence and teaching styles, were the primary factors contributing to decreased student motivation. Among these factors, inadequate school facilities and low test scores exerted the most significant influence. The external factors that the teacher has addressed in an effort to prevent further demotivation encompass teacher competence and teaching style, learning content and materials, and non-communicative methods. These findings suggest that enhancements in educational facilities, improvements in teaching methodologies, and the creation of more engaging learning materials can contribute to reducing demotivation and increasing students' motivation to learn English. This study offers valuable insights for educators and policymakers in the development of effective learning strategies for English at the elementary level.