Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP MOTIVASI BEROBAT PENDERITA KUSTA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SE-KOTA KUPANG Novianty Elisabeth Rewa; Analizza Inna Lea; Erna Febriyanti
CHMK Applied Science Journal Vol 4 No 1 (2021): CHMK Applied Scientific Journal
Publisher : Universitas Citra Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37792/casj.v4i1.960

Abstract

ABSTRAK Keluarga sebagai sistem pendukung bagi penderita kusta diharapkan mampu memberikan dukungan penuh kepada penderita kusta. Dukungan keluarga sangat penting untuk setiap aspek perawatan anggota keluarga, terutama upaya kuratif atau pengobatan. Keluarga memotivasi dan memberikan dukungan serta perhatian dalam bentuk perasaan dan sikap nyata sehingga klien mampu menjalani pengobatannya. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi dukungan keluarga terhadap motivasi berobat penderita kusta di Wilayah Kerja Puskesmas SeKota Kupang. Desain penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua keluarga dan pasien kusta yang ada di Wilayah Kerja Puskesmas Se-Kota Kupang. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 48 responden, menggunakan Teknik total sampling. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner. Hasil penelitian diperoleh bahwa ada hubungan antara tingkat pengetahuan dan faktor sosial ekonomi terhadap motivasi berobat, tetapi terdapat juga yang tidak berhubungan antara lain faktor usia, faktor emosi, spiritual, praktik dikeluarga dan latar belakang budaya. Untuk meningkatkan dukungan keluarga dan motivasi berobat penderita kusta, perlu adanya penyuluhan tentang penyakit kusta dan cara pengobatannya, sehingga keluarga dan penderita memiliki motivasi untuk berobat. Kata Kunci : Dukungan keluarga, Motivasi Berobat, Kusta.
HUBUNGAN ANTARA KEMOTERAPI DENGAN KUALITAS HIDUP PENDERITA KANKER PAYUDARA DI RSUD PROF. DR. W. Z. JOHANNES KUPANG Anastasia Paji; Nikolaus Kewuan; Erna Febriyanti
CHMK Applied Science Journal Vol 4 No 2 (2021): CHMK Applied Scientific Journal
Publisher : Universitas Citra Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37792/casj.v4i2.1059

Abstract

Penyakit kanker payudara merupakan pnyakit terminal. Penyakit terminal merupakan penyakit progresif yaitu yang menuju kearah kematian. Salah satru penanganan terhadap penyakit kanker adalah dengan kemoterapi.Tindakan kemoterapi tersebut mempengaruhi kesejahteraan fisik, social, psikologis dan spiritual pasien yang berdampak terhadap kualitas hidupnya. Siklus kemoterapi yang panjang dan berkesinambungan diduga mempengaruhi kualitas hidup penderita kanker payudara yang sedang menjalani kemoterapi.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara siklus kemoterapi dengan kualitas hidup penderita kanker payudarah yang menjalani kemoterapi Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan consecutive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 70 responden yang menjalani kemoterapi di Ruang Mutis dan Poli Onkologi Di RSUD PROF. DR. W. Z. Johannes Kupang. Hasil uji statistik menggunakan uji spearman rank, dari 70 responden didapatkan sebagian besar responden dengan kualitas hidup sedang sebanyak 52 orang (74,3%), sedangkan responden yang memiliki kualitas hidup buruk sebanyak 6 orang (8,6%). Sehingga di sarankan agar penderita kanker payudara yang menjalani kemoterapi mematuhi setiap anjuran dari tenaga kesehatan yang meliputi diet yang seimbang, latihan fisik ringan secara teratur, dan berusaha untuk menhindari stress sehingga dapat meningkatkan kesehatan dan mencegah terjadinya komplikasi Kata Kunci : Kemoterapi; kanker payudara; kualitas hidup
PERBEDAAN BONDING ATTACCHMENT PADA IBU POST SECTIO CAESAREA DENGAN IBU POST PARTUM NORMAL DI RSUD S.K LERIK KOTA KUPANG Lenawati Sembiring; Sakti Oktaria Batubara; Erna Febriyanti
CHMK MIDWIFERY SCIENTIFIC JOURNAL Vol 4 No 1 (2021): CHMK MIDWIFERY SCIENTIFIC JOURNAL
Publisher : STIKes CHMK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37792/midwifery.v4i1.965

Abstract

Bonding attachment is very important and beneficial for mother and baby because it will provide comfort and high confidence for the baby, and will increase the hormone oxytocin and prolactin associated with uterine contractions and breastfeeding for mother. Delay in the bonding attachment process will affect the child's emotional level and self-confidence. To find out the difference between bonding attachment on post sectio caesarean mothers and normal post partum mothers at RSUD S.K. Lerik in Kupang City.This study used an ex-post facto research design which research on independent variables have occurred when the study began with a sample of 60 people, taken using a sampling technique. Most of the Post Sectio Caesarean mothers have Bonding Attachments in the adequate category and most of the Post Normal Partum Mother have Bonding Attachments in good category. Statistical test results used the U-Mann-Whitney test obtained a mean value of 26.00, p value 0.025 (p <0.05). So it can be concluded that there was a difference between bonding attachment on post sectio caesarean mothers with normal post partum mothers at RSUD SK Lerik Kupang City, and statistically significant. Experience, mother emotional health, social support and good mobilization will increase the bonding attachments given to the baby. Keywords: Bonding Attachment, Post Sectio Caesarea, Normal Post Partum
PERBEDAAN PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL ANAK PRASEKOLAH YANG DIASUH OLEH ORANG TUA DI WILAYAH KECAMATAN OEBOBO RT 037, RW 012 DAN YANG DITITIPKAN DI TPA PILARIN OMJM KAYU PUTIH DENGAN PENDEKATAN ERICK ERIKSON Vivi Wila Dida; Sebastianus Kurnia Tahu; Erna Febriyanti
CHMK HEALTH JOURNAL Vol 6 No 1 (2022): CHMK HEALTH JOURNAL
Publisher : Citra Bangsa University - Literacy and Publishing Center (CBU-LPC)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37792/the public health.v6i1.1139

Abstract

Perkembangan psikososial anak prasekolah adalah proses perkembangan kemampuan anak dalam berinisiatif menyelesaikan masalahnya sendiri sesuai dengan pengetahuannya. Di seluruh dunia setiap tahunnya terdapat puluhan juta bayi mengalami tahap tumbuh kembang dari bayi menuju dewasa, lebih dari 200 juta anak tidak mencapai potensi perkembangan secara optimal. Berdasarkan Depkes RI, 2010 bahwa 16% balita Indonesia mengalami gangguan perkembangan, baik perkembangan motorik halus dan kasar, sosial kemandirian, kecerdasan kurang dan keterlambatan. Secara umum pada tahun 2010, prevalensi masalah tumbuh kembang anak di Indonesia adalah 5,4% dimana sebanyak 21 provinsi prevalensinya di atas prevalensi nasional termasuk provinsi NTT. Penelitian ini merupakan jenis penelitian non eksperimen yang sifatnya deskriptis kuantitatif dengan desain penelitian yang digunakan adalah survey analitik. Berdasarkan hasil penelitian dari 46 responden dirumah dapat dilihat bahwa perkembangan anak dirumah menunjukan perkembangan rasa bersalah (14,07 %) Dan 46 responden di TPA menunjukan perkembangan inisiatif (27,63% ) yang artinya ada perbedaan perkembangan psikososial anak usia pra sekolah (3-5 tahun) yag diasuh oleh orang tua diwilayah kecamatan Oebobo Rt 012 Rw 037 dan yang dititipkan di TPA Pilarin OMJM Kayu Putih Kota Kupang. Didapatkan perkembangan psikososial anak mayoritas berada pada tahap inisiatif, namun ada sebagian kecil anak yang mengalami perkembangan rasa bersalah. Kata kunci : Perkembangan psikososial, perkembangan rasa bersalah, perkembangan inisiatif.