Dalam penelitan ini fokus pada analisis unsur mineral tembik di situs Gua Kuya Desa Pondoa, Kabupaten Konawe Utara. Dengan tujuan menjawab permasalahan mineral apa sja yang terkandung, jumlah mineral dan kualitas kandungan unsur mineral tembikar dengan mengunakan metode analisis mineralogi. Jenis unsur-unsur yang terdeteksi oleh sinar X melalui analisis XRF dengan lima sampel dengan kriteria motif lingkaran, bulat ganda, garis, titik, menyerupai ujung mata panah, dan bentuk bela ketupat. menghasilkan 17 komposisi kandungan unsur mineral, yaitu Alumenium (A1), Silikon (Si*), Fasfor (P), Kalium (K), Kalsium (Ca*), Titanium (Ti*), Vanadium (V), Chromium (Cr), Mangan (Mn), Ferium/Besi (Fe), Nikel (Ni), Tembaga (Cu), Seng (Zn), Rubidium (Rb), Europium (Eu), iterbium (Yb) dan Renium (Re). Unsur yang paling dominan adalah unsur Silikon (Si) yang rata-ratanya sacara berturut-turut 45,2%, 43,4%, 43,4%, 44,3%, 47,8% dan unsur besi (Fe) 30,0%, 32,2%, 31,6%, 28,5%, 29,6%. Memberikan gambaran bahwa tembikar tersebut dari analisis laboratorium, menujukan dari sampel berbagai motif, merupakan salah satu gambaran tembikar yang dibuat oleh para pengrajin pada masa lampau. Tembikar-tembikar tersebut dikategorikan sebagai perkakas rumah tangga berupa periuk dan mangkuk yang berfungsi untuk wadah mengolah kebutuhan hidup sehari-hari berkualitas sedang dengan presentasi porositas kandungan mineral 40% keatas.