Maseri Naibaho
Akademi Keperawatan Fatima Parepare

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERAWAT PELAKSANA DALAM IMPLEMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN DI RS FATIMA PAREPARE Maseri Naibaho
Jurnal Kesehatan Lentera Acitya Vol 1, No 1 (2014): Jurnal Kesehatan Lentera Acitya
Publisher : Nursing Faculty of Fatima Nursing Academy of Parepare

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (693.812 KB)

Abstract

Implementasi keperawatan adalah kategori dari perilaku keperawatan dimana tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan dan hasil yang diperkirakan dari asuhan keperawatan dilakukan dan diselesaikan (Potter dan Perry, 2005) Sedangkan Perawat adalah mereka yang memiliki kemampuan melakukan tindakan keperawatan berdasarkan ilmu yang diperolehnya melalui pendidikan keperawatan (UU Kes RI, N0.23, tahun 1992). Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik yang bersifat cross sectional dengan besar sampel 69 orang responden ,pemilihan sampelnya menggunakan metode purposive sampling. Pengumpulan data dengan menggunakan quisioner dan observasi kemudian dianalisa menggunakan uji Chi-square (x²) dengan tingkat kemaknaan 0,05. Hasil bivariat menunjukkan bahwa masa kerja (p = 0,737), berarti tidak ada hubungan antara masa kerja dengan pengimplemetasian asuhan keperawatan. Pengetahuan dan Motivasi (p = 0,000), berarti ada hubungan antara Pengetahuan dan motivasi dengan pengimplementasian asuhan keperawatan. Sehingga semakin tinggi motivasi dan pengetahuan seseorang, semakin baik pula pengimplementasian asuhan keperawatan.
GAMBARAN TINGKAT KEPUASAN PESERTA BPJS TERHADAP MUTU PELAYANAN RAWAT INAP KELAS II DI RUMAH SAKIT FATIMA PAREPARE Maseri Naibaho; Anariska *
Jurnal Kesehatan Lentera Acitya Vol 5, No 1 (2018): Jurnal Kesehatan Lentera Acitya
Publisher : Nursing Faculty of Fatima Nursing Academy of Parepare

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (7937.648 KB)

Abstract

Tingkat Kepuasan Peserta BPJS Terhadap Mutu Pelayanan adalah faktor yang penting dalam mengembangkan suatu sistem penyediaan pelayanan yang tanggap terhadap kebutuhan pasien sehingga meminimalkan biaya dan waktu serta memaksimalkan dampak pelayanan terhadap kepuasan pasien. Pengukuran dilakukan dengan melihat lima dimensi kepuasan yaitu tangibles, reliability, responsiveness, assurance, dan empathy. Penelitian menggunakan metode kuantitatif deskriptif dengan teknik pengambilan data berupa pembagian kuesioner. Subjek penelitian adalah pasien BPJS Rawat Inap Rumah Sakit Fatima Parepare yang termasuk kriteria inklusi. Dari hasil penelitian diambil kesimpulan bahwa didapatkan pasien Kurang Puas (0,75%), Puas (55,75%), Sangat Puas (43,5%).ABSTRACTBPJS Participant Satisfaction Level on Service Quality is an important factor in developing a service delivery system that is responsive to patient needs so as to minimize costs and time and maximize the impact of services on patient satisfaction. Measurements were made by looking at five dimensions of satisfaction, namely tangibles, reliability, responsiveness, assurance, and empathy. The study used a quantitative descriptive method with data collection techniques in the form of questionnaires. The research subjects were BPJS patients who were hospitalized in Fatima Parepare Hospital which included inclusion criteria. From the results of the study, it was concluded that the patients were less satisfied (0.75%), satisfied (55.75%), very satisfied (43.5%).
GAMBARAN TINGKAT KEPUASAN PESERTA BPJS TERHADAP MUTU PELAYANAN RAWAT INAP KELAS II DI RUMAH SAKIT FATIMA PAREPARE Maseri Naibaho; Anariska *
Jurnal Kesehatan Lentera Acitya Vol 5, No 1 (2018): Jurnal Kesehatan Lentera Acitya
Publisher : Nursing Faculty of Fatima Nursing Academy of Parepare

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tingkat Kepuasan Peserta BPJS Terhadap Mutu Pelayanan adalah faktor yang penting dalam mengembangkan suatu sistem penyediaan pelayanan yang tanggap terhadap kebutuhan pasien sehingga meminimalkan biaya dan waktu serta memaksimalkan dampak pelayanan terhadap kepuasan pasien. Pengukuran dilakukan dengan melihat lima dimensi kepuasan yaitu tangibles, reliability, responsiveness, assurance, dan empathy. Penelitian menggunakan metode kuantitatif deskriptif dengan teknik pengambilan data berupa pembagian kuesioner. Subjek penelitian adalah pasien BPJS Rawat Inap Rumah Sakit Fatima Parepare yang termasuk kriteria inklusi. Dari hasil penelitian diambil kesimpulan bahwa didapatkan pasien Kurang Puas (0,75%), Puas (55,75%), Sangat Puas (43,5%).ABSTRACTBPJS Participant Satisfaction Level on Service Quality is an important factor in developing a service delivery system that is responsive to patient needs so as to minimize costs and time and maximize the impact of services on patient satisfaction. Measurements were made by looking at five dimensions of satisfaction, namely tangibles, reliability, responsiveness, assurance, and empathy. The study used a quantitative descriptive method with data collection techniques in the form of questionnaires. The research subjects were BPJS patients who were hospitalized in Fatima Parepare Hospital which included inclusion criteria. From the results of the study, it was concluded that the patients were less satisfied (0.75%), satisfied (55.75%), very satisfied (43.5%).
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERAWAT PELAKSANA DALAM IMPLEMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN DI RS FATIMA PAREPARE Maseri Naibaho
Jurnal Kesehatan Lentera Acitya Vol 1, No 1 (2014): Jurnal Kesehatan Lentera Acitya
Publisher : Nursing Faculty of Fatima Nursing Academy of Parepare

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Implementasi keperawatan adalah kategori dari perilaku keperawatan dimana tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan dan hasil yang diperkirakan dari asuhan keperawatan dilakukan dan diselesaikan (Potter dan Perry, 2005) Sedangkan Perawat adalah mereka yang memiliki kemampuan melakukan tindakan keperawatan berdasarkan ilmu yang diperolehnya melalui pendidikan keperawatan (UU Kes RI, N0.23, tahun 1992). Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik yang bersifat cross sectional dengan besar sampel 69 orang responden ,pemilihan sampelnya menggunakan metode purposive sampling. Pengumpulan data dengan menggunakan quisioner dan observasi kemudian dianalisa menggunakan uji Chi-square (x²) dengan tingkat kemaknaan 0,05. Hasil bivariat menunjukkan bahwa masa kerja (p = 0,737), berarti tidak ada hubungan antara masa kerja dengan pengimplemetasian asuhan keperawatan. Pengetahuan dan Motivasi (p = 0,000), berarti ada hubungan antara Pengetahuan dan motivasi dengan pengimplementasian asuhan keperawatan. Sehingga semakin tinggi motivasi dan pengetahuan seseorang, semakin baik pula pengimplementasian asuhan keperawatan.