This Author published in this journals
All Journal JURNAL WALENNAE
Moh. Ali Fadillah
Balai Arkeologi Sulawesi Selatan

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

BEBERAPA CATATAN TENTANG DUA MERIAM NUSANTARA DARI GALESONG Moh. Ali Fadillah
WalennaE Vol 1 No 2 (1998)
Publisher : Balai Arkeologi Provinsi Sulawesi Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5210.109 KB) | DOI: 10.24832/wln.v1i2.57

Abstract

Penelitian ini menyajikan deskripsi tentang dua buah meriam kuno di  Desa Galesong Baru, kecamatan Galesong Selatan kabupaten Takalar. Peneliotian ini menggunakan data sekunder berupa gambar dan foto dokumentasi milik Balai Arkeologi. Dengan membandingkan bentuk dan gaya yang ada pada kedua meriam galesong dengan beberapa tipe meriam nusantara, disimpulkan bahwa meriam Galesong merupakan Meriam tipe Nusantara yang kemungkinan di produksi di Mataram atau di kerajaan Goa. Dengan demikian kedua meriam Galesong mempunyai alasan yang kuat untuk di masukkan ke dalam kategori benda cagar budaya, mengingat keduanya dapat menjadi sumber informasi penting bagi kajian sejarah Politik-ekonomi dan bahkan juga teknologi militer.
SURVEI DAN EKSKAVASI BONTO-BONTOA, BANTAENG TIMUR: INVESTIGASI AWAL Moh. Ali Fadillah
WalennaE Vol 2 No 1 (1999)
Publisher : Balai Arkeologi Provinsi Sulawesi Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2823.778 KB) | DOI: 10.24832/wln.v2i1.64

Abstract

Tulisan ini menjabarkan hasil ekskavasi dan survei di situs Bonto-bontoa kabupaten Bantaeng yang dilakukan Oleh Puslit Arkenas dan Balai Arkeologi Ujung Pandang pada tahun 1998. Melalui hasil analisis bentuk, desain pola hias, dan analisis morfologis disimpulkan bahwa pertama kita dapat memperoleh informasi penting berkenaan dengan watak dari situs tersebut. Kedua dengan berdasarkan kajian banding atas bentuk dan desain manik-manik dapat diketahui unsur penanggalan relatif situs. Ketiga hasil surfei muka tanah pada situs-situs pemukiman tetangganya, sekurang-kurangnya kita mempunyai analogi untuk mengembangkan hubungan antara situs terdekat.
THE CONTEXT OF THE CARNELIAN BEADS FROM BONTO-BONTOA, BANTAENG, SOUTH SULAWESI David Bulbeck; Moh. Ali Fadillah
WalennaE Vol 3 No 1 (2000)
Publisher : Balai Arkeologi Provinsi Sulawesi Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1414.32 KB) | DOI: 10.24832/wln.v3i1.81

Abstract

No Abstract
THE ISLAMIC ANTIQUITIES OF BADUNG: A CONTRIBUTION TO HISTORY OF THE BUGIS COMMUNITY IN BALI Moh. Ali Fadillah
WalennaE Vol 3 No 1 (2000)
Publisher : Balai Arkeologi Provinsi Sulawesi Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6652.625 KB) | DOI: 10.24832/wln.v3i1.86

Abstract

No Abstract
NASIONALISME DAN PELESTARIAN BUDAYA Moh. Ali Fadillah
WalennaE Vol 3 No 2 (2000)
Publisher : Balai Arkeologi Provinsi Sulawesi Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3869.602 KB) | DOI: 10.24832/wln.v3i2.104

Abstract

Tulisan ini memberikan gambaran tentang kondisi Arkeologi di Indonesia, dimana arkeologi Indonesia berada dalam keadaan yang sehat untuk mengalami berbagai perubahan, meskipun terus menghadapi berbagai tantangan dan aneka kepentingan. Pemerintah benar-benar mengerti bahwa tinggalan arkeologi di hargai wisatawan, menjadi sumber pendapatan Negara, tinggalan-tinggalan yang di angkat, dirawat dan di restorasi semakin banyak dilakukan di negeri in. mahasiswa juga terus menuntut ilmu, mengkader diri, mempersiapkan diri untuk menggantikan generasi arkeolog sekarang, dan dan media masa yang selalu tertarik menyampaikan temuan-temuan signifikan. Dengan begini, arkeologi menjadi bagian penting dari kebudayaan Indonesia itu sendiri.
ARKEOLOGI DAN SEJARAH SULAWESI SELATAN: Perspektif Ruang Sosial-Budaya Moh. Ali Fadillah
WalennaE Vol 1 No 1 (1998)
Publisher : Balai Arkeologi Provinsi Sulawesi Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (9718.275 KB) | DOI: 10.24832/wln.v1i1.300

Abstract

Tulisan ini mencoba memaparkan potensi arkeologi selawesi selatan dalam konteks kajian ruang sosial budaya dari dimensi bentuk dan waktunya. terdapat beberapa tipe budaya masyarakat yang pernah menghuni wilayah Sulawesi selatan, seperti hunian-hunian paling awal di lembah sungai walennae, kebudayaan mikrolit khas yang berasosiasi dengan lukisan dinding serta pemanfaatan gua-gua alam sebagai hunian menyambung kronologi okupasi Sulawesi selatan. Lebih kemudian ekspansi kuno yang dilakukan oleh penutur Austronesia dari utara pembawa teknologi logam dan pertanian yang merupakan cikal bakal dari beberapa kedatuan besar seperti Luwu, Bone dan Wajo, hingga pada ekspansi modern yang dilakukan oleh orang-orang Eropa pada periode kolonial. Perjalanan sejarah tersebut yang menciptakan ruang sosial budaya masyarakat  selawesi selatan