Kegiatan dakwah haruslah disampaikan pada semua kalangan, lalu bagaimana jika menyampaikan risalah Allah SWT pada umat yang memiliki keterbatasan yang jarang kita ketahui. Perlu adanya metode-metode khusus agar jamaah Tunarungu memahami Islam yang disampaikan oleh da'i dan penerjemah. Agar Islam dapat disampaikan secara luas, kita perlu mengetahui khususnya para da'i, apa saja dan bagaimana dakwah yang disampaikan oleh Majelis Taklim Tuli Indonesia (MTTI), agar dapat menjadi bahan pembelajaran dan solusi untuk para mubaligh dan calon mubaligh dalam menyebarkan agama Islam. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, peneliti bertindak mengamati fenomena yang terjadi lalu di interpretasikan menggunakan teori-teori sebagai acuan penemuan di lapangan selama pengamatan. menggambarkan fenomena sosial yang terjadi secara jelas dengan menggunakan data primer, data sekunder dan analisis data yang berasal dari pengamatan peneliti dan hasil wawancara dengan yayasan MTTI. Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menarik kesimpulan kegiatan yayasan MTTI diantaranya berasal dari bidang keagamaan, bidang sosial, bidang sumber daya manusia dan pendidikan, bidang kehumasan, bidang ekonomi. Diantara program terencana ada beberapa program yang berjalan dengan baik dan ada program yang akan dilaksanakan mendatang. Strategi dakwah yang digunakan yayasan MTTI yaitu: pertama, metode dakwah, kedua, publik dakwah, ketiga, teknik dakwah, keempat media dakwah. Faktor Pendukung berupa media dakwah yang tersedia, serta adanya tempat pengurus, dukungan pemerintah dan media sosial. Faktor Penghambat berupa adanya jamah yang belum lancar bahasa isyarat, keterbatasan jumlah da'i dan interpreter, kurangnya sarana, keterbatasan metode dakwah dan keterbatasan perihal pendanaan.