Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PERAN MAJELIS DZIKIR DAN SHALAWAR DALAM MENINGKATKAN RELIGIUSITAS KAUM MUDA Iis Maryati; Kholid Suhaemi
AdZikra : Jurnal Komunikasi & Penyiaran Islam Vol 10 No 1 (2019): Januari-Juni
Publisher : Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32678/adzikra.v10i1.3801

Abstract

Untuk mencetak para pemuda yang berkeberagamaan (religiusitas), maka dibutuhkan sebuah lembaga dakwah yang memberikan kontribusi penuh dalam menanamkan nilai-nilai keislaman pada generasi muda. terutama dalam meningkatkan religiusitas kaum muda. Majelis An-Nabawiyah merupakan lembaga dakwah yang memiliki program sebagai penunjang dalam meningkatkan religiusitas terhadap kaum muda. Membaca shalaat diiringi dengan alunan musik islami, menjadi salah satu cara tersendiri bagi majelis An-Nabawiyah dalam menarik para jamaah untuk mengikuti kegiatan majelis. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi , dokumentasi dan wawancara. Penelitian ini dilakukan selama krang lebih 6 Bulan dengan jumlah responden 12 orang dari kalangan pimpinan dan jamaah majelis An-Nabawiyah.
Radikalisme Islam Dalam Perspektif Banten Kholid Suhaemi
Tsaqofah Vol 6 No 01 (2008): June 2008
Publisher : Departement of History and Islamic Civilization, Faculty of Ushuluddin and Adab, State Islamic University of Sultan Maulana Hasanuddin Banten, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32678/tsaqofah.v6i01.3458

Abstract

Radikalisme sering kali dipahami oleh banyak kalangan degan pengertian yang amat berbeda. Pada umumnya mereka memahami tidak berakar pada indikator dan sumber ilmiah yang jelas. Akibat dari minusnya sumber yang di gunakan, pemahaman terhadap makna radikalisme terjebak pada sikap pejoratif dan subsektif. Al-Qur'an dan Al-Hadits sebagai landasan hidup umat Islam sangat menjunjung tinggi martabat dan hak-hak hidup universitas kemanusiaan. Islam hanya membenarkan melakukan hukuman mati dan gisos dengan cara hag. Itupun tidak boleh dilakukan dengan cara sewenang-wenang oleh perseorangan atau dengan tindakan menghakimi sendiri. Hukuman semacam itu hanya boleh dilakukan oleh Ulil Amri (pemerintah) setelah diproses berdasarkan bukti kekuatan hukum (ijtihad hukum)Kata Kunci : Radikalisme, Al-Qur'an dan Al-Hadits, Pemerintah Serta Hukum